Belum Sepenuhnya Nyaman, Jorge Martin Merasa Seperti Rookie saat Geber Motor Aprilia

Jorge Martin belum sepenuhnya menemukan rasa nyaman saat menggeber motor Aprilia, RS-GP25.

BolaCom | Rizki HidayatDiterbitkan 19 November 2025, 17:00 WIB
Pembalap Aprilia Racing, Jorge Martin, asal Spanyol, mengendarai motornya selama sesi latihan bebas MotoGP Grand Prix Jepang di Mobility Resort Motegi, Motegi, Prefektur Tochigi, pada 26 September 2025. (Toshifumi KITAMURA/AFP)

Bola.com, Valencia - Jorge Martin belum sepenuhnya menemukan rasa nyaman saat menggeber motor Aprilia, RS-GP25. Pada tes Valencia, juara dunia MotoGP 2024 itu mengaku masih merasa seperti rookie ketika menghadapi sejumlah komponen yang diuji Aprilia.

Martin menjalani 52 lap dalam sesi uji coba Selasa (18/11/2025), Aprilia memberikan banyak pembaruan, mulai dari sasis hingga paket aerodinamika baru. Namun, tidak semuanya langsung dipahami pembalap asal Spanyol tersebut.

Advertisement

Jorge Martin menjajal sasis yang sebelumnya dipakai Marco Bezzecchi dan langsung menyukai karakteristiknya. Menurutnya, motor lebih mudah dikendalikan dan cocok untuk gaya menikungnya.

Namun, bagian aerodinamika justru sebaliknya. Beberapa perangkat aero baru membuat Jorge Martin kesulitan memahami respons motor. “Terkadang saya merasa seperti rookie. Ada hal hal tertentu yang sulit saya pahami, terutama saat kami mengganti fairing,” ujar Martin.

 


Diskusi dengan Jorge Martin

Jorge Martin diisukan bakal meninggalkan Aprilia pengujung MotoGP 2025. (Mirco Lazzari gp / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)

Aprilia disebut akan berdiskusi lebih lanjut sebelum menentukan apa yang akan dibawa ke tes Malaysia pada awal Februari 2026.

Jorge Martin juga menguji tangki dan footpeg baru. Beberapa terasa membantu, tetapi sebagian justru membingungkan sehingga ia kembali ke setelan standar. Pada tes berikutnya, ia berencana memakai footpeg berbeda agar lebih cocok dengan karakter Aprilia.

Masalah terbesarnya saat ini adalah drive atau akselerasi keluar tikungan. Biasanya itu menjadi kekuatan sang pembalao, tetapi di Aprilia djustru kesulitan mendapatkan dorongan untuk membuka.

“Itu biasanya titik kuat saya, tapi dengan Aprilia saya belum bisa melakukan hal yang sama,” kata Martin.

 


Dampak dari Cedera Bahu

Cedera bahu yang dia alami di Jepang masih meninggalkan dampak. Jorge Martin mengaku tidak berani mengambil risiko jatuh selama tes, sehingga memengaruhi cara dia menilai komponen baru.

“Secara fisik saya belum 100%. Secara mental juga tidak mudah ketika harus menghindari crash. Saya sulit dapat kepercayaan diri,” ujarnya.

Meski begitu, Martin tetap mampu memperbaiki catatan waktunya dengan ban medium, meski tak mencoba ban soft.

Sumber: Crash

Penulis: Roby Dian

 

Berita Terkait