Bola.com, Jakarta - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengungkapkan masih ada sekitar 50 juta masyarakat Indonesia yang belum memiliki rekening di institusi keuangan formal.
Pemerintah pun menargetkan seluruh penduduk dapat memiliki satu rekening pribadi sebagai upaya memperkuat literasi keuangan, mendorong inklusi, serta meningkatkan efisiensi penyaluran berbagai program ekonomi.
Ketua Dewan Komisioner LPS, Anggito Abimanyu, menegaskan bahwa kepemilikan rekening merupakan pintu masuk utama agar masyarakat dapat mengakses layanan keuangan secara lebih luas.
"Saat ini terdapat sekitar 50 juta penduduk Indonesia yang belum memiliki rekening," ujar Anggito dalam sambutannya pada Munas XI Majelis Ulama Indonesia (MUI), dikutip dari Antara di Jakarta, Jumat (21-11-2025).
Penduduk tanpa Rekening
Data LPS menunjukkan bahwa wilayah dengan persentase penduduk tanpa rekening tertinggi berada di Kalimantan, yakni 25,55 persen. Posisi berikutnya ditempati Sulawesi, Maluku, dan Papua dengan total 23,47 persen.
Sumatra mencatat angka 19,08 persen, sedangkan Jawa berada di kisaran 19,55 persen.
Daerah dengan tingkat inklusi keuangan terbaik adalah Bali dan Nusa Tenggara, yang hanya mencatatkan 14,30 persen penduduk belum memiliki rekening.
Jika dilihat berdasarkan kelompok usia, rentang 5-14 tahun menjadi penyumbang terbesar, yakni 76,3 persen. Kelompok usia 15-24 tahun menyumbang 15,6 persen dari total penduduk yang belum memiliki rekening.
Dorong Transaksi dan Aktivitas Ekonomi
Anggito menilai data tersebut memperjelas kebutuhan untuk mempercepat peningkatan literasi keuangan sejak usia dini.
"Banyak (masyarakat) yang masih kurang literasi (keuangan) sehingga masyarakat perlu memahami cara menyimpan dan mengelola uang sejak dini,” tuturnya.
Anggito menjelaskan bahwa keberadaan rekening tidak hanya penting untuk peningkatan transaksi, tetapi juga berpengaruh pada pergerakan ekonomi secara keseluruhan.
Melalui rekening, proses pemberdayaan masyarakat dinilai lebih mudah karena kegiatan usaha maupun kegiatan sosial dapat dilakukan secara lebih efisien.
"Itu target dari Bapak Presiden, untuk seluruh penduduk Indonesia memiliki rekening pribadi," kata Anggito.
Peran LPS
Anggito memaparkan bahwa LPS memiliki mandat mengelola seluruh data rekening untuk memastikan fungsi penjaminan simpanan berjalan sesuai ketentuan.
Namun, ia mengingatkan bahwa tidak semua simpanan otomatis memenuhi syarat penjaminan karena adanya batasan nominal, kepatuhan, dan status rekening yang harus dipenuhi.
LPS mencatat jumlah rekening simpanan perbankan mencapai sekitar 660 juta rekening pada September 2025. Dengan populasi Indonesia sekitar 250 juta jiwa, angka tersebut setara hampir tiga rekening per orang.
Menurut Anggito, upaya kolaboratif antara pemerintah, perbankan, dan organisasi masyarakat sangat diperlukan agar seluruh warga dapat memiliki rekening pribadi sehingga program bantuan sosial, pembiayaan, hingga perlindungan simpanan dapat berjalan lebih maksimal.
Sumber: merdeka.com