Mainnya Kacau, Trio Liverpool Bikin Slot Kecewa Berat saat Dihajar Forest

Penampilan kacau trio Liverpool mengecewakan Arne Slot saat dikalahkan Nottingham Forest.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 23 November 2025, 12:15 WIB
Penyerang Liverpool asal Swedia #09, Alexander Isak (kiri), digantikan dalam pertandingan Premier League Inggris antara Liverpool dan Nottingham Forest di Anfield, Liverpool, Inggris barat laut, pada 22 November 2025. (Darren Staples/AFP)

Bola.com, Jakarta - Liverpool kembali menelan kekalahan, kali ini kedelapan dalam 11 laga di semua kompetisi, setelah takluk 0-3 dari Nottingham Forest pada Sabtu malam WIB. Tiga pemain andalan Arne Slot tampil di bawah ekspektasi dan menjadi sorotan utama atas hasil buruk ini.

Juara bertahan sempat tertinggal akibat gol kontroversial Murillo di babak pertama, sebelum Forest juga memiliki gol kedua yang lantas dianulir karena dugaan handball, meski tayangan ulang menunjukkan bola tidak mengenai tangan pemain.

Advertisement

Memasuki babak kedua, Forest hanya butuh waktu kurang dari satu menit untuk benar-benar unggul 2-0, melalui gol Nicola Savona yang menaklukkan kiper Liverpool setelah lini belakang tampil buruk.

Morgan Gibbs-White kemudian menambahkan gol ketiga di penghujung laga, memastikan Forest meraih kemenangan kedua beruntun (musim lalu dan musim ini) di Anfield.


Isak, Mac Allister, dan Konate Kecewakan Slot

Ekspresi pemain Liverpool ketika kalah 0-3 dari Nottingham Forest pada laga pekan ke-12 Premier League 2025/2026 - AP Photo/Ian Hodgson

Dengan absennya bek kanan alami akibat cedera Conor Bradley dan Jeremie Frimpong, Slot menempatkan gelandang Dominik Szoboszlai di posisi tersebut, sementara Curtis Jones bergabung dengan Ryan Gravenberch dan Alexis Mac Allister di lini tengah.

Di lini depan, Alexander Isak dipercaya memulai pertandingan di atas Hugo Ekitike, sementara Ibrahima Konate tetap menjadi partner Virgil Van Dijk di jantung pertahanan.

Hanya, meski Konate, Mac Allister, dan Isak adalah pemain "senior" yang diharapkan bisa menstabilkan tim di masa sulit ini, ketiganya justru tampil mengecewakan.

Konate, menurut Sofascore, hanya memenangkan 40 persen duel darat, kerap terseret keluar posisi oleh serangan Forest, dan mendapat sorotan negatif dari suporter.


Mimpi Buruk

Kiper Nottingham Forest asal Belgia #26, Matz Sels (kiri atas), menghalau bola dari penyerang Liverpool asal Swedia #09, Alexander Isak (kanan atas), dalam pertandingan Premier League Inggris antara Liverpool dan Nottingham Forest di Anfield, Liverpool, Inggris barat laut, pada 22 November 2025. (Darren Staples/AFP)

Mac Allister juga menjadi satu di atara penyebab gol kedua Forest karena gagal mengikuti pergerakan lawan dan tampil lemah di pertahanan. Ia kalah dalam empat duel darat, tidak melakukan satu tekel pun, dan kehilangan bola delapan kali.

Sementara itu, Isak melanjutkan awal musim yang buruk sejak pindah dari Newcastle. Ia hanya memiliki satu tembakan ke gawang, menyelesaikan enam operan sebelum digantikan pada menit ke-68, dan gagal menyelesaikan satu dribel pun sepanjang pertandingan.

Kekalahan ini memicu kemarahan suporter, yang menilai tugas mempertahankan gelar Premier League makin sulit.

Jurnalis James Pearce menulis bahwa Konate mengalami mimpi buruk akibat banyak melakukan kesalahan, sementara Mina Ibrahim menyebut performanya musim ini sangat buruk.


Sorotan dan Kritikan Suporter

Morgan Gibbs-White dari Nottingham Forest (kiri) berebut bola dengan Ryan Gravenberch dari Liverpool (tengah) dan Ibrahima Konate dari Liverpool dalam pertandingan Premier League Inggris antara Liverpool dan Nottingham Forest di Liverpool, Inggris, Sabtu, 22 November 2025. (Foto AP/Ian Hodgson)

 

Seorang suporter Liverpool menilai Konate dan Mac Allister adalah pemain terburuk klub musim ini.

Mac Allister dikritik karena pertahanan "mengagetkan" saat gol kedua terjadi, sementara penggemar lain menyebutnya "gelandang Premier League yang sangat biasa-biasa saja". Bahkan ada yang menilai pemain Argentina itu sebagai "liabilitas alias penghambat" bagi tim.

Isak, yang baru mencetak satu gol sejak didatangkan seharga 125 juta paun, juga dicemooh karena hanya menyentuh bola 11 kali di babak pertama, meski Liverpool menguasai 70 persen penguasaan bola.

Dengan laga menghadapi PSV Eindhoven di Liga Champions tengah pekan nanti, Liverpool kini menghadapi sejumlah keputusan besar.

Namun, satu hal jelas: trio senior yang digaji total 567.000 paun per minggu ini gagal memenuhi harapan sang pelatih.

 

Sumber: Give Me Sport

Berita Terkait