Danantara: Merger BUMN Karya Ditunda, Baru Dilanjutkan Kuartal I 2026

Danantara memastikan, merger BUMN Karya batal tahun ini, mundur ke 2026.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 27 November 2025, 16:20 WIB
Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria. (Foto: Liputan6.com/Arief RH)

Bola.com, Jakarta - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) memastikan bahwa rencana merger tujuh BUMN Karya tidak akan terealisasi tahun ini dan dijadwalkan kembali pada kuartal I 2026.

Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria, menjelaskan bahwa penundaan ini disebabkan adanya sejumlah masalah keuangan yang masih perlu diselesaikan sebelum proses penggabungan dapat dilakukan.

Advertisement

"Kami carry forward ke tahun depan, (merger) tidak selesai di tahun ini," kata Dony saat ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (27-11-2025), dikutip dari Antara.

Dony menekankan bahwa kondisi keuangan beberapa BUMN Karya masih lemah. Restrukturisasi utang menjadi langkah utama yang harus dituntaskan sebelum tahapan merger dimulai.

"Problem di Karya cukup banyak, termasuk restrukturisasi utang-utangnya. Kondisi keuangan di BUMN-Karya ini memang cukup dalam," ungkap Dony.

Saat ini, Danantara masih melakukan kajian menyeluruh terkait rencana penggabungan tujuh BUMN Karya, yaitu Hutama Karya, Waskita Karya, Wijaya Karya, Adhi Karya, PTPP, Brantas Abipraya, dan Nindya Karya.

Langkah ini penting mengingat kondisi keuangan beberapa perusahaan belum stabil untuk langsung digabungkan.

 


Prioritas Super Holding

Ilustrasi merger BUMN. Kredit: Gerd Altmann via Pixabay

Dony, yang juga menjabat sebagai Kepala BP BUMN, menegaskan bahwa prioritas super holding adalah memperkuat terlebih dahulu perusahaan-perusahaan yang menghadapi masalah keuangan paling serius.

Proses ini meliputi penilaian ulang aset (revaluasi), penghapusan nilai aset (impairment), serta penataan struktur keuangan agar setiap entitas lebih siap sebelum digabungkan.

Kendati target awal mundur, Dony memastikan merger tetap akan dilakukan. Beberapa skenario masih dikaji untuk menentukan model penggabungan yang paling tepat agar industri konstruksi milik negara menjadi lebih solid.

"Khusus untuk BUMN Karya, kami masih mengkaji bentuk terbaik dari merger. Merger pasti akan dilakukan agar perusahaan-perusahaan Karya menjadi lebih kuat ke depannya. Kami masih melakukan kajian," ujarnya.

 


Rencana RUPSLB

Terkait isu Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) yang akan digelar sejumlah BUMN Karya akhir tahun ini, Dony menegaskan bahwa agenda tersebut tidak langsung berkaitan dengan merger.

RUPS LB lebih ditujukan untuk penyesuaian anggaran dasar sesuai aturan baru.

"Hampir semua BUMN akan menggelar RUPS untuk perubahan anggaran dasar karena seluruh anggaran dasar harus disesuaikan dengan undang-undang terbaru. Jadi, banyak RUPS dilakukan. Khusus untuk BUMN Karya, kami masih melakukan proses pengkajian," jelas Dony.

 

Sumber: merdeka.com