Bola.com, Jakarta - Marcus Rashford kembali menemukan permainan terbaiknya setelah dipinjamkan ke Barcelona. Direktur olahraga Barcelona, Deco, mengungkap alasan mengapa Marcus Rashford sempat “menderita” selama membela Manchester United (MU).
Menurutnya, Marcus Rashford masuk ke panggung besar Old Trafford pada usia yang terlalu muda, bersamaan dengan salah satu periode paling sulit dalam sejarah modern klub tersebut.
Kini, setelah pindah ke Camp Nou, pemain berusia 28 tahun itu kembali menemukan kebahagiaannya.
Rashford mencetak 138 gol dalam 426 laga untuk MU sejak debut mengejutkannya pada 2016 saat masih berusia 18 tahun. Namun perjalanan kariernya di klub tak pernah berada dalam stabilitas.
MU terus mengalami perubahan pelatih, proyek pembangunan ulang tim, dan performa naik-turun yang membuat Rashford harus memikul beban besar sejak usia 21 tahun.
Deco menilai Rashford terlalu cepat diberi tanggung jawab sebagai pemain penting klub sebesar MU.
“Marcus adalah pemain fantastis. Ia menghadapi tanggung jawab besar menjadi pemain penting di usia yang terlalu muda,” ujar Deco kepada The Times.
“Ia menderita dengan perubahan generasi di United. Mereka kesulitan membangun tim yang kuat dalam lima tahun terakhir, dan Rashford berada di tengah proses itu. Tidak mudah bagi pemain yang dituntut begitu banyak,” lanjutnya.
Meski Rashford tampil luar biasa pada musim 2022/2023 dengan 30 gol di bawah Erik ten Hag, performanya kemudian merosot.
Setelah kedatangan Ruben Amorim, ia bahkan tersingkir dari skuad utama dan harus mengakhiri musim di Aston Villa sebelum akhirnya hijrah ke Barcelona pada 2025–26.
Hasilnya? Rashford kini kembali tajam. Dengan 17 kontribusi gol dari 18 laga, kebangkitannya di Camp Nou terlihat nyata.
Transfer yang Tepat, Rashford Sesuai Kebutuhan Barcelona
Awalnya, Barcelona menargetkan Nico Williams pada bursa transfer musim panas 2025, tetapi gagal meyakinkan sang winger meninggalkan Athletic Club.
Rashford disebut sebagai target alternatif, namun Presiden Joan Laporta membantah anggapan itu setelah sang pemain resmi datang. Deco pun menjelaskan bahwa Rashford adalah tipe pemain yang memang dibutuhkan klub.
“Kami mencari pemain yang bisa bermain di tiga posisi depan. Marcus bisa menjadi winger kiri, kanan, atau penyerang tengah,” jelas Deco.
“Kami bisa mendatangkannya karena keinginannya bermain untuk Barcelona. Ia sabar, ia menunggu kami menyelesaikan aturan finansial. Kami senang dia akhirnya bergabung,” lanjutnya.
Rashford bahkan menerima pemotongan gaji 25 persen demi mewujudkan kepindahan ke Catalonia.
Opsi Pembelian Murah, tetapi Masalah Finansial Mengancam
Barcelona memiliki opsi membeli Marcus Rashford secara permanen dengan harga sekitar 28 juta pound, jauh lebih rendah dibanding klausul 40 juta pound yang pernah dimiliki Aston Villa.
Nilai yang rendah ini mencerminkan performa Rashford yang sempat menurun saat di Inggris.
Jika mempertahankan performa impresifnya sampai akhir musim, opsi ini terlihat menguntungkan. Namun, Barcelona masih terus berjuang mengatasi kondisi finansial mereka.
Camp Nou yang masih dalam tahap renovasi membuat pemasukan pertandingan belum kembali maksimal.
Opsi pembelian Rashford akan kedaluwarsa pada 30 Juni 2026. Jika tidak dieksekusi tepat waktu, Rashford bisa masuk bursa transfer bebas, membuka peluang klub lain masuk dan memaksa Barcelona bersaing dalam harga yang lebih tinggi.
Deco mengisyaratkan keputusan final kemungkinan besar baru akan dibuat menjelang akhir musim.
“Jika semuanya berjalan baik dan tidak ada kejutan, saya rasa tidak perlu mengambil keputusan sebelum waktunya,” ujarnya pada peresmian kembali Camp Nou.
Rashford kini berada pada babak baru dalam kariernya, tampil tajam dan bahagia di Barcelona. Namun, masa depannya masih bergantung pada keberanian finansial klub Catalan untuk menebusnya secara permanen ketika waktunya tiba.
Sumber: SI