Satu Per Satu Kelemahan PSIS Mulai Dipulihkan, Tim Pelatih Selipkan Metode Khusus untuk Genjot Daya Tahan

Masa jeda kompetisi Pegadaian Championship 2025/2026 menjadi momentum krusial bagi tim pelatih PSIS Semarang untuk memperbaiki sejumlah kekurangan yang menjadi evaluasi sepanjang musim ini.

BolaCom | Radifa ArsaDiterbitkan 07 Desember 2025, 21:00 WIB
Jafri Sastra resmi menjadi pelatih baru PSIS Semarang pada sisa musim Pegadaian Championship 2025/2026. (Bola.com/Radifa Arsa)

Bola.com, Semarang - Masa jeda kompetisi Pegadaian Championship 2025/2026 menjadi momentum krusial bagi tim pelatih PSIS Semarang untuk memperbaiki sejumlah kekurangan yang menjadi evaluasi sepanjang musim ini.

Salah satu aspek yang mendapatkan perhatian ialah kebugaran para pemain. Daya tahan dan stamina skuad PSIS Semarang dinilai sebagai salah satu pekerjaan rumah yang mutlak dibenahi Mahesa Jenar agar bisa bersaing pada lanjutan kompetisi.

Advertisement

Pelatih fisik PSIS, Muhammad Yusuf Rojali, mendapatkan tugas untuk merehabilitasi aspek ini selama jeda kompetisi. Menurutnya, dari hasil evaluasi, para pemain Mahesa Jenar butuh meningkatkan kapasitas aerobiknya.

“Kami memberi materi latihan endurance atau daya tahan. Jadi, tujuan kami adalah untuk meningkatkan kembali kapasitas aerobik para pemain karena ini disadari menjadi kekurangan selama ini,” kata Yusuf.

 


Perlihatkan Sinyal Positif

Jafri Sastra resmi menjadi pelatih baru PSIS Semarang pada sisa musim Pegadaian Championship 2025/2026. (Bola.com/Radifa Arsa)

Lelaki yang musim lalu menjadi pelatih fisik Deltras FC Itu mengakui, para pemain bisa mencapai target yang ditetapkan dalam sesi latihan cross country alias lari lintas alam yang berlangsung di area Gunungpati, Kota Semarang tersebut 

“Untuk target tim pelatih, kami ingin menyesuaikan dengan permainan sepak bola pelatih kepala. Kami sudah memberikan target kepada para pemain ketika berlari sembilan kilometer ini tidak lebih dari satu jam,” kata dia.

Alhamdulillah, para pemain bisa melaksanakannya dengan baik. Mereka semua sesuai dengan target dan harapan kami. Para pemain juga sangat antusias untuk melahap materi ini. Kami ingin memberikan sesuatu agar mereka bisa bertanding dengan baik,” imbuhnya.

 


Metode yang Diselipkan

PSIS Semarang - Ilustrasi Logo PSIS Semarang 2024 (Bola.com/Adreanus Titus)

Sebetulnya, Yusuf mengakui apabila metode ini tak ideal juga diterapkan pada saat musim sudah berjalan. Sebab, semestinya latihan ini digelar semasa pramusim. Namun, karena kompetisi dijeda lima pekan, sesi latihan ini tetap bisa memberikan dampak positif.

“Sebetulnya, untuk course cross country ini baiknya dilakukan selama masa pramusim. Hanya saja, di tengah musim ini, kami memiliki jeda kompetisi selama lima minggu,” ujar pelatih berlisensi B AFC itu.

“Dan hasil dari evaluasi pelatih, kapasitas aerobik dan kondisi fisiknya, terutama bagian daya tahan ini sangat kurang. Oleh karena itu, kami maksimalkan dengan memberikan pemain cross country. Ini jadi metode untuk meningkatkannya,” lanjutnya.

 


Misi Lolos Degradasi

Kesuksesan PSIS membungkam Persiba Balikpapan dengan skor tipis 1-0 pada pekan ke-12 lalu menjadi harapan baru bagi. Sebab, hasil ini turut mengakhiri puasa kemenangan Mahesa Jenar sepanjang musim ini.

Sebelum diasuh oleh Jafri Sastra, Syiha Buddin dan kawan-kawan sempat melalui 11 pertandingan tanpa kemenangan di bawah dua pelatih yang berbeda, yakni Kahudi Widodo dan Ega Raka Galih.

Namun, meski sudah mengamankan poin penuh pertamanya, PSIS masih belum beranjak dari papan bawah klasemen. Mereka masih berada di peringkat ke-10 Grup Timur dengan koleksi lima poin dari 12 laga.

Untuk sementara ini, Mahesa Jenar masih berjarak tiga poin dari Persiku Kudus yang menempati peringkat ke-8, alias batas aman untuk lolos dari ancaman degradasi Pegadaian Championship 2025/2026.

Berita Terkait