Bola.com, Jakarta - Masa depan Mohamed Salah di Liverpool sedang berada di titik genting setelah sang penyerang melontarkan kekecewaannya dalam sebuah wawancara yang mengguncang publik.
Ia menilai dirinya dipinggirkan dan bahkan merasa dijadikan kambing hitam atas rentetan hasil buruk tim belakangan ini.
Ungkapan itu muncul setelah pemain asal Mesir tersebut kembali duduk di bangku cadangan untuk ketiga kalinya berturut-turut di Premier League, saat Liverpool bermain imbang melawan Leeds United, Minggu (7-12-2025) dini hari WIB.
Salah juga memberi isyarat kepada para jurnalis bahwa laga melawan Brighton, Sabtu (13-12-2025), bisa saja menjadi penampilannya yang terakhir bersama The Reds, mengingat ketidakpastian situasinya setelah Piala Afrika 2025
Gelagat Sudah Terlihat
Kendati Arne Slot menyatakan bahwa Salah menunjukkan respons positif dalam sesi latihan sebelum ledakan emosinya itu, tanda-tanda perubahan sebenarnya sudah tercium.
Menurut laporan The Athletic, momen krusial itu terjadi pada Jumat waktu setempat, sehari sebelum duel melawan Leeds. Rekan-rekan setim disebut sudah "bersiap" karena melihat ada perubahan sikap pada Salah.
Jumat tersebut diyakini menjadi hari ketika pemain sayap itu diberi tahu bahwa ia kembali tidak masuk daftar starter. Keputusan itu disebut memicu kekecewaan besar.
Kejelasan mengenai masa depan Salah diperkirakan muncul dalam beberapa hari ke depan.
Ditinggal
Namun, Salah sudah dipastikan tidak dibawa dalam skuad tim untuk laga di Liga Champions kontra Inter Milan, Rabu (10-12-2025) dini hari WIB.
Polemik ini juga bakal mendominasi pembicaraan menjelang pertandingan, bahkan hingga usai laga.
Di sisi lain, tekanan kini makin menumpuk ke arah Slot. Rentetan hasil, hanya satu kemenangan dalam enam laga terakhir di semua kompetisi, membuat sang pelatih terus berupaya menemukan jawaban.
Sebagian pendukung mulai mempertanyakan masa depan pelatih berusia 47 tahun tersebut, meski ia membawa Liverpool meraih gelar Premier League musim lalu. Situasi ini jelas tidak terbantu oleh komentar Salah, yang berpotensi makin mengikis kepercayaan publik.
Sumber: Express