Menko AHY Sebut Pemulihan Bencana Sumatra Butuh Anggaran Rp50 Triliun

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengatakankebutuhan anggaran untuk pemulihan bencana di Sumatra mencapai Rp50 triliun.

BolaCom | Yus Mei SawitriDiterbitkan 09 Desember 2025, 16:20 WIB
Berdasar informasi dari data bencana hidrometeologi siklon tropis senyar yang dikeluarkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Tamiang pada Kamis (4/12) malam, setidaknya terdapat 2.698 rumah warga di Kabupaten Aceh Tamiang yang mengalami kerusakan parah. Tampak foto udara yang diambil menggunakan drone ini menunjukkan wilayah yang terdampak banjir bandang di Aceh Tamiang, Pulau Sumatra, Kamis 4 Desember 2025. (AP Photo/Binsar Bakkara)

Bola.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengatakan bahwa berdasarkan kalkulasi awal, kebutuhan anggaran untuk pemulihan bencana di Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Aceh di atas Rp50 triliun.

AHY sudah meminta agar kebutuhan anggaran terus diperbaharui untuk kebutuhan penyelesaian fase tanggap darurat bencana yang diperpanjang, serta tahapan percepatan rehabilitasi, dan rekonstruksi pasca bencana.

Advertisement

"Saya baru saja kemarin berkomunikasi dengan Menteri Pekerjaan Umum. Kalkulasi awalnya membutuhkan anggaran Rp50 sekian triliun. Kalkulasi awal ya, ini tentu tidak bisa saya katakan definitif karena masih terus berkembang," katanya dikutip dari Antara, Selasa (9/12/2025).

"Data terus di-update, BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) terus meng-update juga, semua meng-update," lanjutnya.

Sesuai arahan Presiden RI Prabowo Subianto, jajaran kementerian terkait diminta untuk menghitung anggaran yang dibutuhkan, mempersiapkan penanganan bencana dengan baik, khususnya ketika eksekusi di lapangan.

"Tidak boleh ada hal-hal yang tidak kita lakukan secara cepat, tapi juga tidak boleh grasah-grusuh, karena membangun kembali juga bukan berarti yang penting cepat, tapi juga harus kualitasnya bagus, karena jangan sampai kemudian juga tetap rentan terhadap bencana itu," kata Menko IPK.

 


Perincian Kerusakan

Pengerahan hewan ini untuk mempercepat proses pembersihan material sisa banjir bandang, terutama kayu-kayu gelondongan, yang menutupi kawasan permukiman warga. Tampak foto menunjukkan pandangan udara ketika tim pencari dan penyelamat gabungan mengerahkan gajah Sumatra untuk membantu membersihkan puing-puing pohon pasca banjir bandang di Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh, pada Senin 8 Desember 2025. (CHAIDEER MAHYUDDIN/AFP)

Secara keseluruhan, infrastruktur terdampak bencana di ketiga Provinsi Aceh, Sumut, dan Sumbar ada di 52 kabupaten. Mulai dari kerusakan1,2 ribu fasilitas umum, 199 fasilitas kesehatan, 534 fasilitas pendidikan, 420 rumah ibadah, 234 gedung/kantor, 435 jembatan, 259 akses terdampak, 163 akses terputus, 101 jalan terputus, dan 62 jembatan terputus.

Selain itu, juga kerusakan 156,5 ribu rumah dengan rincian 143.427 rusak berat, 2.298 rusak sedang, dan 10.808 rusak ringan.

 

 


AHY Akan Berangkat ke Sumatra

Menteri Koordinator (Menko) Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat berbicara di webinar peringatan Hari Meteorologi Dunia 2025 yang digelar secara daring pada Senin, (24/3/2025). (Liputan6.com/Fenicia)

Dalam kesempatan tersebut, dirinya mengumumkan akan berangkat ke Sumut dan Aceh, khususnya Aceh Tamiang, untuk memastikan pekerjaan di lapangan berjalan dengan efektif pasca bencana hidrometeorologi.

"Saya siang hari ini akan kembali ke Sumatra Utara dan ke Aceh, khususnya Aceh Tamiang, yang juga merupakan salah satu daerah yang paling buruk terdampak bencana. Saya ingin lihat secara langsung, sekaligus memastikan pekerjaan di lapangan ini bisa berjalan dengan taktis dan efektif," ungkap dia. 

Berita Terkait