Pilihan Mengejutkan Griezmann soal Pemain La Liga Terbaik Sepanjang Masa: Bukan Ronaldo atau Messi

Antoine Griezmann membuat kejutan saat ditanya soal pemain terbaik La Liga sepanjang masa.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 10 Desember 2025, 16:30 WIB
Aksi Antoine Griezmann dalam laga Liga Champions antara Atletico Madrid vs Union Saint-Gilloise, Rabu (5/11/2025). (AP Photo/Manu Fernandez)

Bola.com, Jakarta - Antoine Griezmann membuat kejutan saat ditanya soal pemain terbaik La Liga sepanjang masa.

Penyerang Atletico Madrid itu tanpa keraguan, tidak memilih dua ikon terbesar kompetisi tersebut, Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo.

Advertisement

Griezmann, 34 tahun, yang telah mencetak 202 gol dan 97 assist dari 546 laga La Liga sepanjang kariernya, sebenarnya punya pengalaman bermain dan melawan para bintang terbaik selama 15 tahun terakhir.

Messi, Ronaldo, hingga Kylian Mbappe pernah ia hadapi langsung di level tertinggi.

 


Pilihan Mengejutkan Griezmann

Gol pembuka kemenangan Atletico Madrid dicetak Antoine Griezmann di menit ke-39. (Pierre-Philippe MARCOU/AFP)

Dalam wawancara bersama ESPN, Griezmann diminta menyebutkan pemain terbaik dalam berbagai kategori.

Ia menyebut Didier Drogba sebagai finisher terbaik, Andres Iniesta sebagai playmaker terbaik, Marcel Desailly sebagai bek terbaik, Gianluigi Buffon sebagai kiper terbaik, Ronaldinho sebagai dribbler terbaik, dan Zinedine Zidane sebagai pemain dengan aura paling besar.

Menariknya, ketika ditanya siapa pemain terbaik sepanjang masa, Griezmann menjawab Messi dan Ronaldo.

Akan tetapi, saat pertanyaan difokuskan pada pemain terbaik dalam sejarah La Liga, ia justru melewatkan kedua nama tersebut dan memilih Johan Cruyff, sosok penting yang membawa perubahan besar bagi Barcelona dan sepak bola.

 


Warisan Besar Johan Cruyff

Johan Cruyff. Eks pelatih yang wafat pada 24 Maret 2016 di usia 68 tahun ini merupakan pelatih ketiga asal Belanda yang mampu meraih trofi Piala Champions. Ia meraihnya di musim ke-4 membesut Barcelona pada musim 1991/1992 usai mengalahkan Sampdoria 1-0 di partai final. Total ia menukangi Ajax selama 8 tahun, mulai Mei 1988 hingga Mei 1996. (AFP/Josep Lago)

Cruyff dikenal sebagai arsitek total football, gaya bermain yang menjadi identitas Barcelona selama hampir setengah abad.

Ia memperkuat Barcelona pada 1973-1978, meraih gelar La Liga, Copa del Rey, serta Ballon d'Or 1973 dan 1974, setelah memenanginya pada 1971 bersama Ajax.

Dalam 180 laga untuk Barcelona, Cruyff mencetak 60 gol dan 28 assist sebelum meneruskan karier ke Amerika Serikat.

Cruyff kemudian kembali ke Barcelona sebagai pelatih pada 1988-1996. Di bawah asuhannya, Barcelona menjuarai empat gelar La Liga beruntun dan European Cup 1991-1992.

Pengaruhnya terus mengalir ke generasi berikutnya, termasuk Lionel Messi dan Pep Guardiola.

 


Pengaruh Cruyff Tak Tertandingi

Momen menarik terjadi pada jeda babak pertama duel Burnley versus Manchester City. Ketika wasit meniup peluit tanda 45 menit pertama berakhir, Pep Guardiola tertangkap kemara berlari ke arah Erling Haaland. (AFP/Darren Staples)

Messi pernah menyebut Cruyff sebagai legenda saat sang maestro wafat pada 2016. Guardiola juga memberikan penghormatan khusus dengan menyebut Cruyff sebagai guru dan revolusioner.

Manajer Manchester City itu menegaskan betapa besarnya pengaruh Cruyff dalam membentuk filosofi sepak bola modern.

"Ia membuat kami memahami sepak bola. Ia membuka mata kami. Ia selalu berkata, 'jika kamu mengikuti instingmu, kamu tidak akan salah.' Kamu berpikir bisa menguasai permainan lewat apa yang kamu lakukan atau katakan, tapi itu mustahil kecuali kamu Messi. Dan Johan membantu kami melakukannya," ungkap Guardiola.

(Roby Dian)

 

Sumber: Give Me Sport