Mercedes Siapkan Perubahan Besar di F1 2026, McLaren Berpotensi Terdampak

Mercedes mengumumkan rencana besar menjelang musim F1 2026.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 12 Desember 2025, 17:15 WIB
Kru pit Tim Mercedes AMG Petronas F1 di garasi selama Grand Prix F1 Las Vegas di Sirkuit Las Vegas Strip pada 22 November 2025 di Las Vegas, Nevada. (Mark Thompson/Getty Images via AFP)

Bola.com, Jakarta - Mercedes resmi mengumumkan rencana besar menjelang musim F1 2026. Tim pabrikan asal Jerman itu akan mengurangi jumlah tim pelanggan mesin mereka, keputusan yang diprediksi berdampak signifikan pada McLaren, Williams, dan Alpine yang saat ini memakai unit daya Mercedes.

Menatap musim 2026, F1 bersiap memasuki era baru. Jumlah pembalap bertambah menjadi 22 dengan masuknya Cadillac sebagai peserta ke-11, sementara regulasi teknis mesin dan aerodinamika akan berubah besar-besaran.

Advertisement

Dalam situasi ini, Mercedes disebut-sebut memiliki mesin yang sangat menjanjikan berdasarkan sejumlah laporan awal.

Jika rumor performa tersebut benar, tim-tim yang memakai mesin Mercedes diperkirakan akan mendapat keuntungan awal dibanding para rival.

Namun, gambaran itu bisa berubah setelah Mercedes memastikan tidak akan lagi memasok empat tim sekaligus, seperti yang mereka lakukan dalam beberapa musim terakhir.


Strategi Baru

Toto Wolff, Direktur Eksekutif Tim Mercedes AMG Petronas F1, sedang bekerja di garasi selama sesi latihan menjelang Grand Prix F1 Las Vegas di Sirkuit Las Vegas Strip pada 20 November 2025 di Las Vegas, Nevada. (Peter Fox/Getty Images via AFP)

Pengumuman itu disampaikan langsung oleh bos tim, Toto Wolff, yang menegaskan Mercedes sedang merancang strategi baru untuk siklus regulasi mendatang.

"Cara pandang kami saat ini, setelah berdiskusi dengan Ola, adalah kami akan mengurangi jumlah tim yang kami suplai pada siklus berikutnya," ujar Wolff kepada kanal resmi F1.

"Antara dua atau tiga, kira-kira," jawab Wolff ketika ditanya berapa jumlah ideal tim yang akan tetap menjadi pelanggan.

Ia menjelaskan bahwa keputusan akhir bergantung pada bagaimana detail regulasi mesin dan desain teknis yang akan berlaku mulai 2026.

Menurutnya, suplai mesin dalam jumlah besar membuat Mercedes harus mengunci desain lebih cepat daripada ideal.


Empat Tim

Pembalap Williams asal Spanyol, Carlos Sainz, melakukan pit stop selama Grand Prix Formula Satu Belgia di sirkuit Spa-Francorchamps, Spa, pada 27 Juli 2025. (YVES HERMAN/POOL/AFP)

Saat ini Mercedes menyediakan power unit untuk empat tim: Mercedes AMG F1 sebagai tim pabrikan, serta Williams, Alpine, dan McLaren yang menyabet gelar Konstruktor dan Pembalap musim 2025 melalui Lando Norris.

Beban produksi besar, menurut Wolff, membuat mereka perlu meninjau ulang efisiensi dan alur kerja.

"Itu berarti waktu pengerjaan lebih lama, siklus produksi lebih panjang. Jadi, dengan mempertimbangkan semua itu, ke depan, jumlahnya tidak akan lagi empat," ucapnya.


Manfaat dan Tantangan

(Kiri-Kanan) Pembalap Ferrari asal Monako, Charles Leclerc, pembalap McLaren asal Australia, Oscar Piastri, dan pembalap Mercedes asal Inggris, George Russell, berlaga di Grand Prix Formula Satu Hungaria di sirkuit Hungaroring di Mogyorod, dekat Budapest, Hungaria, pada 3 Agustus 2025. (Attila KISBENEDEK/AFP)

Hywel Thomas, direktur pelaksana Mercedes AMG High Performance Powertrains, menambahkan pandangan mengenai manfaat dan tantangan memasok banyak tim.

"Kami sudah menunjukkan di masa lalu bahwa memiliki lebih dari satu tim berarti Anda mendapatkan lebih banyak data, lebih banyak informasi, lebih banyak jarak tempuh," katanya.

"Hanya karena Anda memiliki semua mobil itu. Anda punya empat kali lebih banyak engineers yang memberi tahu Anda, 'tidak, ini bisa diperbaiki, ini bisa dilakukan dengan cara lebih baik,' dan itu sangat bermanfaat," lanjutnya.

Di sisi lain, Thomas menekankan bahwa proses manufaktur dan pengambilan keputusan teknis menjadi jauh lebih berat.

"Namun, sebaliknya, kami harus membuat banyak perangkat keras. Kami harus membuat beberapa keputusan lebih awal. Saya tidak yakin membuat keputusan lebih awal selalu merugikan karena terkadang Anda bisa menjalankan sesuatu terlalu mepet," ujarnya.


Mesin 2026

Dengan mesin 2026 diperkirakan menjadi kunci dominasi baru, pengurangan jumlah tim pelanggan membuka spekulasi mengenai siapa yang tetap bersama Mercedes dan siapa yang harus mencari pemasok mesin lain.

McLaren disebut sebagai tim dengan dampak terbesar mengingat posisi mereka sebagai juara bertahan, sementara Williams dan Alpine juga berada dalam situasi menunggu keputusan final.

Keputusan Mercedes ini menjadi satu di antara isu paling krusial menjelang era baru F1, terutama karena mesin 2026 mengandalkan keseimbangan berbeda antara tenaga pembakaran internal dan motor listrik sehingga setiap detail teknis sangat menentukan.

(Razaqa Roger Arif Ali)

 

Sumber: Sportbible

Berita Terkait