China Matangkan Persiapan Jadi Tuan Rumah APEC 2026, Ratusan Agenda Dijadwalkan

China resmi menjadi tuan rumah APEC 2026 dan telah menyusun agenda besar, termasuk KTT di Shenzhen.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 14 Desember 2025, 08:20 WIB
Ilustrasi Bendera China (AFP/STR)

Bola.com, Jakarta - China mulai mempersiapkan diri secara menyeluruh menjelang perannya sebagai tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) 2026. 

China resmi mengambil alih kepemimpinan APEC dari Korea Selatan sejak 1 November 2025. Agenda puncak KTT APEC 2026 direncanakan berlangsung di Shenzhen pada 18-19 November 2026.

Advertisement

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, menyampaikan bahwa selama masa kepemimpinan tersebut, sekitar 300 kegiatan akan digelar di berbagai wilayah di China.

Rangkaian acara itu meliputi pertemuan pejabat senior, pertemuan tingkat menteri, hingga forum CEO APEC yang akan berlangsung sepanjang tahun guna membahas beragam isu penting kawasan Asia-Pasifik.

Rangkaian persiapan ini menandai dimulainya apa yang disebut sebagai "Tahun China" dalam APEC.

Kegiatan pembuka akan diawali dengan pertemuan Pejabat Senior Informal APEC yang dijadwalkan berlangsung di Shenzhen pada 11-12 Desember 2025.

China menyatakan komitmennya untuk memanfaatkan momentum tersebut guna menyatukan seluruh pihak demi membangun komunitas Asia-Pasifik yang sejahtera bersama.


Agenda Luas dan Tersebar di Berbagai Kota

Ilustrasi bendera Republik China. (Pixabay)

Sebagai tuan rumah APEC 2026, China telah menyiapkan agenda yang padat dan tersebar di sejumlah kota besar.

"Akan ada sekitar 300 acara yang akan diselenggarakan oleh berbagai kota di seluruh China selama kami menjadi tuan rumah APEC," kata Guo Jiakun.

Kegiatan tersebut mencakup berbagai level pertemuan, dari teknis hingga tingkat menteri.

KTT Pemimpin Ekonomi APEC yang dijadwalkan berlangsung di Shenzhen pada 18-19 November 2026 menjadi agenda utama. Selain itu, pertemuan CEO APEC serta berbagai pertemuan menteri juga akan digelar sebagai bagian dari rangkaian kegiatan.

Kota-kota lain seperti Guangzhou, Shanghai, dan Dalian turut ditetapkan sebagai lokasi pertemuan pejabat senior yang dijadwalkan berlangsung pada Februari, Mei, dan Agustus tahun depan.

Topik yang akan dibahas dalam pertemuan tersebut mencakup sektor perdagangan, ekonomi digital, transportasi, dan pariwisata.

Isu lain seperti pengembangan sumber daya manusia, usaha kecil dan menengah, energi, ketahanan pangan, keuangan, serta pemberdayaan perempuan juga masuk agenda pembahasan, mencerminkan cakupan kerja sama regional yang luas.


Arah Kebijakan dan Fokus China di APEC 2026

Dalam kapasitasnya sebagai tuan rumah, China telah menetapkan visi dan prioritas utama untuk APEC 2026.

Presiden China Xi Jinping sebelumnya menyatakan kesiapan Beijing memanfaatkan peran tersebut guna menyatukan seluruh pihak dalam membangun komunitas Asia-Pasifik dengan tema "Membangun Komunitas Asia-Pasifik untuk Kemakmuran Bersama".

Menghadapi dinamika dan tantangan baru di kawasan Asia-Pasifik, China menetapkan tiga prioritas utama kerja sama APEC, yakni keterbukaan, inovasi, dan kerja sama. Ketiga aspek ini dipandang sebagai fondasi penting dalam mendorong pencapaian tujuan bersama di forum APEC.

"Keterbukaan adalah jalur kehidupan bagi kemakmuran Asia-Pasifik, inovasi adalah sumber dorongannya, dan kerja sama adalah dasar pendukungnya," ujar Guo Jiakun.

Menurutnya, prioritas tersebut mencerminkan aspirasi bersama yang mendapat dukungan dari para peserta pertemuan,


Sekilas tentang APEC dan Keanggotaannya

APEC atau Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik merupakan forum kerja sama ekonomi yang dibentuk pada 1989 dan saat ini beranggotakan 21 entitas ekonomi di kawasan lingkar Pasifik.

Anggota APEC meliputi Australia, Brunei Darussalam, Kanada, Chile, China, Hong Kong-China, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Filipina, Peru, Papua Nugini, Rusia, Singapura, Taiwan, Thailand, Amerika Serikat, dan Vietnam.

Dalam forum ini, para anggota disebut sebagai "ekonomi" alih-alih "negara", mengingat karakter APEC yang bersifat non-politis.

Pendekatan tersebut memungkinkan partisipasi entitas seperti Hong Kong dan Taiwan sebagai ekonomi sehingga kerja sama dapat difokuskan pada isu perdagangan dan investasi tanpa memasuki ranah politik.

Saat ini, arah kerja sama APEC berpedoman pada dokumen visi jangka panjang Putrajaya Vision 2040 yang disepakati pada 2020 dan menggantikan Bogor Goals yang berlaku sejak 1994.

Dengan China menjadi tuan rumah APEC 2026, forum ini diharapkan dapat makin memperkuat upaya pencapaian pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif di kawasan Asia-Pasifik.

 

Sumber: merdeka.com

Berita Terkait