Kritik Pedas Rasiman Usai Timnas Indonesia U-22 Gagal Total di SEA Games 2025: Indra Sjafri Jadi Sorotan

Kegagalan Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2025 masih terus menjadi sorotan.

BolaCom | Ana DewiDiterbitkan 15 Desember 2025, 08:45 WIB
Pelatih Timnas Indonesia U-22, Indra Sjafri pada pertandingan SEA Games 2025 di 700th Anniversary Stadium, Chiang Mai, Jumat (12/12/2025). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Bola.com, Jakarta - Kegagalan Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2025 masih terus menjadi sorotan. Pelatih sepak bola nasional, Rasiman, tak ketinggalan memberikan kritik terkait hasil mengecewakan Garuda Muda yang pulang tanpa medali.

Direktur Akademi Persis Solo itu menyebut Indra Sjafri sebagai sosok yang paling bertanggung jawab atas menurunnya prestasi Timnas Indonesia U-22. Berstatus juara bertahan, namun secara tragis angkat koper lebih dulu dari SEA Games tahun ini.

Advertisement

"Tentunya yang punya hak untuk melakukan evaluasi pelatih federasi ya. Dalam hal ini ada Exco PSSI karena itu merupakan wewenang mereka," ujar Rasiman kepada Bola.com, Minggu (14/12/2025).

"Namun, apapun yang terjadi ya tentunya tanggung jawab terbesar ada di coach Indra sebagai nakhoda SEA Games," sambung mantan pelatih Persis Solo tersebut.

Laporan Langsung SEA Games 2025 Thailand Muhammad Adi Yaksa dan Bagaskara Lazuardi (Grafis by Bayu Setiadi)

Nikmati sajian liputan SEA Games 2025 di Bola.com langsung dari Thailand. Yuk merapat, klik tautan ini.


Tanggung Jawab Bersama

Pemain Timnas Indonesia U-22, Kadek Arel melakukan duel dengan pemain Myanmar U-22 pada pertandingan SEA Games 2025 di 700th Anniversary Stadium, Chiang Mai, Jumat (12/12/2025). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Meskipun demikian, Rasiman mengatakan kegagalan tersebut tidak bisa ditanggung sendirian oleh pelatih, melainkan semua pihak yang ada di federasi. Selain itu, pria berusia 52 tahun itu menekankan pentingnya pembinaan pemain usia dini.

"Cuma itu tidak bisa juga ditanggung sendirian karena yang penting bukan soal ganti mengganti pelatih kalau buat saya, tapi bagaimana create sistem agar youth development Indonesia berjalan terus," katanya.

"Dengan begitu pemain-pemain muda Indonesia mendapatkan kesempatan untuk bermain di level tertinggi sepak bola kita. Itu kan yang menjadi problem utama."

"Sehingga ketika anak-anak bertanding seolah-olah anak-anak itu kayak sedang belajar main bola gitu lho, karena mereka memang tidak punya kesempatan untuk bermain di level senior," lanjut Rasiman.

 


Tak Banyak yang Jadi Andalan

Apa yang disampaikan Rasiman benar adanya. Dari 23 pemain yang dibawa ke SEA Games 2025, hanya beberapa nama saja di antaranya merupakan andalan klub masing-masing. Selebihnya, lebih sering duduk di bangku cadangan.

"Hanya sedikit pemain yang ada di situ mempunyai kesempatan main di level senior. Berbeda dengan tim-tim SEA Games sebelumnya," sebut Rasiman.

"Bahkan di SEA Games tahun kemarin pun ketika coach Indra juara, ya mayoritas pemain yang bermain aktif di Liga 1 kan waktu itu," imbuh ayah Syahrian Abimanyu tersebut.

Sebagaimana diketahui, perjalanan Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2025 berakhir setelah tak mampu lolos ke semifinal. Di fase grup, Garuda Muda hanya mampu mengukir tiga angka, hasil sekali menang dan tumbang.

Torehan itu membuat skuad Merah-Putih gagal mengamankan posisi lewat jalur runner-up terbaik. Ivar Jenner dkk. kalah selisih gol dari Timnas Malaysia U-22, yang juga mengumpulkan tiga poin.

Berita Terkait