Usai Musim Buruk 2025, Ferrari Bersiap Rombak Desain Mobil F1 2026

Ferrari bersiap merombak desain mobil F1 2026 setelah kegagalan di musim 2025.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 16 Desember 2025, 14:15 WIB
Pembalap Ferrari asal Inggris, Lewis Hamilton, sedang mengemudi pada sesi kualifikasi Q2 Formula One Grand Prix Belanda di Sirkuit Zandvoort, Belanda bagian barat, pada 30 Agustus 2025. (NICOLAS TUCAT/AFP)

Bola.com, Jakarta - Ferrari bersiap melakukan perombakan besar pada desain mobil Formula 1 mereka untuk musim 2026, menyusul kegagalan total yang dialami sepanjang musim 2025.

Tim asal Italia itu harus puas finis di posisi keempat klasemen konstruktor, sebelumnya berada di peringkat kedua.

Advertisement

Sepanjang musim yang mengecewakan tersebut, Ferrari juga gagal meraih satu pun kemenangan grand prix dan tidak mampu memenuhi sejumlah target yang telah ditetapkan.

Charles Leclerc masih mampu menyumbang tujuh podium. Sebaliknya, rekrutan besar, Lewis Hamilton, menjalani musim debut yang sulit.

Juara dunia tujuh kali itu tidak sekali pun finis di tiga besar dalam balapan grand prix dan menutup musim dengan catatan tiga kali tersingkir di Q1 secara beruntun.


Memperbaiki Kesalahan

Duo Scuderia Ferrari: Lewis Hamilton dan Charles Leclerc jadi favorit juara F1 2025. (Piero CRUCIATTI / AFP)

Ferrari mengambil keputusan untuk menghentikan pengembangan mobil SF-25 pada April, setelah menyadari peluang mereka dalam perebutan gelar praktis tertutup akibat dominasi awal musim dari McLaren, yang tampil jauh lebih unggul.

Sejak saat itu, Ferrari mengalihkan fokus penuh pada pengembangan proyek mobil 2026, termasuk memaksimalkan waktu di terowongan angin dan sesi pengembangan lainnya.

Analis teknis F1, Rosario Giuliana, menyebut mobil Ferrari untuk 2026 "hampir tidak akan memiliki kesamaan apa pun" dengan pendahulunya, seiring upaya tim memperbaiki kesalahan yang terjadi pada mobil musim 2025.

Satu keuntungan dari kegagalan finis di posisi kedua klasemen konstruktor adalah Ferrari akan memperoleh jatah waktu terowongan angin dan sesi CFD lebih banyak dibandingkan McLaren, Mercedes, dan Red Bull.


Masalah Utama SF-25

Lewis Hamilton dari Inggris Raya, yang mengemudikan (44) Scuderia Ferrari SF-25, melakukan pitstop selama Grand Prix F1 Las Vegas di Sirkuit Las Vegas Strip pada 22 November 2025 di Las Vegas, Nevada. (Peter Fox/Getty Images via AFP)

Giuliana mengungkapkan bahwa kelemahan utama mobil Ferrari 2025 terletak di bagian belakang.

SF-25 memang dirancang dengan beban besar di bagian depan untuk menyesuaikan gaya mengemudi Leclerc. Namun, pendekatan tersebut justru menyulitkan Hamilton, yang disebut mengalami masalah serius terkait ketidakstabilan di bagian belakang mobil.

Ferrari sempat melakukan perubahan pada suspensi belakang saat Grand Prix Belgia. Pembaruan tersebut memberikan sedikit peningkatan dari sisi stabilitas, tetapi tidak cukup signifikan untuk mendongkrak performa secara keseluruhan.

Rencana menghadirkan lantai mobil baru yang semula dijadwalkan sekitar September akhirnya dibatalkan, seiring keputusan tim untuk sepenuhnya mengalihkan perhatian ke pengembangan mobil 2026.


Momen Penentuan

Charles Leclerc dari Monaco yang mengemudikan (16) Scuderia Ferrari SF-25 di trek selama Grand Prix F1 Las Vegas di Sirkuit Las Vegas Strip pada 22 November 2025 di Las Vegas, Nevada. (Mark Thompson/Getty Images via AFP)

Leclerc telah menyebut musim 2026 sebagai momen penentuan bagi Ferrari.

"Musim depan akan menjadi tahun yang krusial," kata Leclerc saat Grand Prix Abu Dhabi, seri penutup musim.

"Seluruh tim sangat termotivasi untuk tahun depan karena ini adalah perubahan besar dan peluang besar untuk menunjukkan apa yang bisa dilakukan Ferrari. Sekarang atau tidak sama sekali. Jadi, saya sangat berharap kami bisa memulai era baru ini dengan langkah yang tepat karena itu akan sangat penting untuk empat tahun ke depan," tuturnya.

"Pada balapan keenam atau ketujuh, saya rasa kami sudah akan punya gambaran jelas tentang tim-tim mana yang akan mendominasi dalam empat tahun berikutnya," imbuh Leclerc.

 

Sumber: Crash

Berita Terkait