Uniknya Rekam Jejak AC Milan di Liga Italia Musim Ini: Lawan Tim Papan Atas Menang, Buang Poin Vs Klub Promosi

AC Milan menjalani musim 2025/2026 dengan cerita yang tidak biasa. Performa Rossoneri seperti memiliki dua wajah di Serie A.

BolaCom | Hendry WibowoDiterbitkan 17 Desember 2025, 09:15 WIB
Aksi Luka Modric di laga AC Milan vs Cremonese di giornata 1 Serie A 2025/2026 di San Siro, Minggu (24/08/2025). (AP Photo/Luca Bruno)

Bola.com, Jakarta - AC Milan menjalani musim 2025/2026 dengan cerita yang tidak biasa. Performa Rossoneri seperti memiliki dua wajah di Serie A.

Di satu sisi, Milan tampil meyakinkan saat menghadapi tim-tim papan atas. Hasil positif pun terus berdatangan dalam laga-laga besar.

Advertisement

Namun, gambaran berbeda muncul ketika Milan berjumpa tim promosi. Laga yang di atas kertas menguntungkan justru berakhir dengan kehilangan poin. 

Kondisi ini membuat perjalanan Milan di bawah Massimiliano Allegri terasa seperti roller coaster. Stabil di puncak, rapuh di dasar.


AC Milan Kuat saat Hadapi Papan Atas

Christian Pulisic dari AC Milan (kiri) berebut bola dengan Nicolo Barella dari Inter Milan dalam laga Serie A di Milan, Italia, Minggu, 23 November 2025. (AP Photo/Antonio Calanni)

Melawan tim-tim elite Serie A, AC Milan tampil solid dan efisien. Rossoneri sukses menaklukkan Napoli dengan skor 2-1, mengalahkan Roma 1-0, dan menundukkan Inter 1-0.

Sembilan poin dari sembilan laga melawan rival langsung menjadi bukti kesiapan Milan bersaing di jalur Scudetto. Pertahanan tampil disiplin dan nyaris tanpa celah. 

Dalam tiga laga tersebut, Milan hanya kebobolan satu gol. Itu pun berasal dari titik penalti, yang dicetak Kevin De Bruyne.

Statistik ini menegaskan bahwa Milan mampu menjaga fokus dan intensitas saat tekanan berada di level tertinggi. Mental bertanding menjadi keunggulan utama.


Tersendat Kontra Tim Promosi

Aksi Luka Modric (kanan) di laga AC Milan vs Pisa di giornata 8 Serie A 2025/2026 di San Siro, Sabtu (25/10/2025) dini hari WIB. (AP Photo/Antonio Calanni)

Masalah justru muncul ketika Milan menghadapi tim promosi. Cremonese, Pisa, dan Sassuolo menjadi contoh nyata inkonsistensi tersebut. 

Dari sembilan poin yang tersedia, Milan hanya mengamankan dua poin. Mereka kalah 1-2 dari Cremonese serta ditahan imbang Pisa dan Sassuolo dengan skor identik 2-2.

Ironisnya, seluruh laga itu dimainkan di kandang sendiri. Situasi yang seharusnya memberi keuntungan justru menjadi sumber masalah.

Lini belakang menjadi sorotan utama. Milan kebobolan enam gol dalam tiga laga tersebut, angka yang kontras dengan ketangguhan mereka saat melawan tim papan atas. 

Sumber: MilanNews

Disadur dari: Bola.net (Asad Arifin, Published 16/12/2025)


Yuk Lihat Peta Persaingan

Berita Terkait