Bola.com, Bangkok - Muhammad Zaki Zikrillah Prasong tidak perlu berkeringat untuk bermain dalam babak final cabang olahraga (cabor) pencak silat nomor men's class C (55-60kg) SEA Games 2025.
Atlet yang karib dipanggil Zaki itu menang walk-out atau WO atas pesilat tuan rumah, Tinnapat Janjaroen, di Impact Arena, Nonthaburi, pada Rabu (17/12/2025) pagi waktu setempat.
Bercerita kepada dua media Indonesia, termasuk Bola.com, Zaki mengatakan bahwa lawannya itu mengalami cedera ketika bermain di semifinal melawan atlet Vietnam, Vu Van Kien di Impact Arena pada Selasa (16/12/2025).
Zaki tahu bahwa ia akan menang WO dan meraih medali emas SEA Games 2025 ketika melakukan timbang badan pada pagi harinya karena ketidakhadiran Tinnapat Janjaroen.
"Karena kemarin lawannya cedera saat pertandingan melawan Vietnam. Makanya, hari ini dia tidak bisa melanjutkan pertandingan, sehingga saya bisa meraih kemenangan," ujar Zaki.
"Baru diberi tahu tadi pagi saat penimbangan berat badan, bahwa lawannya cedera," ucap pesilat berusia 24 tahun tersebut.
Emas Kedua di SEA Games
Bagi Zaki, emas ini menjadi kepingan keduanya sepanjang mengikuti SEA Games 2025. Pada 2023 di Kamboja, ia juga berdiri di podium pertama, namun dalam nomor yang berbeda.
Kala itu, Zaki merebut medali emas pencak silat SEA Games 2023 di nomor class B (50-55k) mengalahkan wakil Thailand, Sarayut Srakaew.
"Iya, tapi di kelas yang berbeda. Dulu saat SEA Games Kamboja, saya bermain di kelas 50–55 kilogram. Di Thailand ini saya main di kelas 55-60 kilogram," ungkap Zaki.
"Alhamdulillah, senang, bahagia. Tentunya karena prosesnya tidak mudah, jadi pastinya sangat senang," ucapnya.
Persiapan Sebelum SEA Games 2025
Zaki lalu mengisahkan perjuangannya dalam masa persiapan sebelum SEA Games 2025. Dia beberapa kali berlatih di luar negeri dan sempat mengalami kekalahan ketika bermain.
"Sebelum SEA Games ini, karena kami sudah menjalani pemusatan latihan selama enam bulan, tentunya itu melalui proses latihan yang panjang," imbuh Zaki.
"Selain itu, ada berbagai try out yang tim pencak silat ikuti, seperti kemarin di Vietnam dan Thailand. Itu menjadi tantangan bagi saya karena ini merupakan kelas yang baru untuk saya."
"Awalnya saya bermain di kelas 50-55 kilogram, lalu naik ke kelas 55-60 kilogram. Dalam dua try out di Vietnam dan dalam proses pertandingan itu, saya mengalami kekalahan," terangnya.
Makin Semangat
Peralihan kelas yang dijalani Zaki dari 50-55kg ke 55-60kg membuat proses adaptasi berjalan tidak mudah karena ia harus menyesuaikan kondisi fisik, kekuatan, hingga pola latihan di tengah persaingan yang semakin ketat.
Meski harus menaikkan berat badan secara signifikan, Zaki tetap menjaga motivasi dan disiplin persiapan hingga akhirnya berbuah medali emas di SEA Games 2025.
"Saya tidak mendapatkan juara, tetapi itu tidak membuat saya kurang semangat. Justru membuat saya lebih semangat lagi, lebih bangkit lagi. Alhamdulillah, saya bisa meraih emas di SEA Games ini," kata Zaki.
"Beda bobot berat badan, beda massa otot, beda jangkauan juga. Ya, makan. Makan, vitamin. Pokoknya, apa pun yang bisa membantu menaikkan berat badan, saya lakukan," ucapnya.