Feri Pahabol Kenang Momen Kali Pertama Dipanggil Timnas Indonesia: Usia Masih 19 Tahun, Minder

Papua tak pernah sepi dari talenta-talenta berbakat memikat. Sebelum Ricky Kambuaya dan si kembar Yakob Sayuri dan Yance Sayuri, Timnas Indonesia pernah diperkuat Yohanes Ferinando Pahabol.

BolaCom | Choki SihotangDiterbitkan 18 Desember 2025, 08:45 WIB
Feri Pahabol saat memperkuat Persik Kediri. (Bola.com/Gatot Sumitro)

Bola.com, Jakarta - Papua tak pernah sepi dari talenta-talenta berbakat memikat. Sebelum Ricky Kambuaya dan si kembar Yakob Sayuri dan Yance Sayuri, Timnas Indonesia pernah diperkuat Yohanes Ferinando Pahabol.

Di era kejayaannya, pemain yang akrab disapa Feri Pahabol, sosok penyerang cemerlang dengan kaki kiri yang menakjubkan sekaligus mematikan.

Advertisement

Feri Pahabol mengawali karier bersama Persiwa Wamena dan beken kala memperkuat klub Papua lainnya, Persidafon Dafonsoro (2011–2012) dan Persipura Jayapura (2012–2017).

Bakatnya yang luar biasa di usia muda membuat kelahiran Yahukimo, 16 Januari 1992, dipanggil ke Timnas Indonesia.

Tak tanggung-tanggung, di usianya yang masih 19 tahun, ia sudah ikut TC (pemusatan latihan) bersama Timnas Indonesia senior besutan Alfred Riedl.

"Pertama kali dipanggil ke timnas waktu main di Persidafon. Saya cetak banyak gol. Puji Tuhan, ada kesempatan dapat panggilan ke timnas senior langsung. Saat itu saya berusia masih 19 tahun," kata Feri Pahabol via kanal YouTube Bicara Bola belum lama ini.

 


Minder

Para legenda, Boaz Solossa, Ruben Sanadi, Feri Pahabol, dan Tinus Pae dengan jersey baru Persipura Jayapura untuk Pegadaian Championship 2025/2026. (Dok. Persipura).

Dipanggil Timnas Indonesia tentu saja membuat Feri Pahabol sangat senang sekaligus minder karena ia dikelilingi pemain-pemain top.

"Wow, waktu itu nama-nama bintang semua. Cristian Gonzales, Patrich Wanggai, terus di belakang Hamka Hamzah, Maman Abdurrahman, Victor Igbonefo, M Ridwan, Supardi, gelandang Ponaryo Astaman, Firman Utina. Wow," ujar pemain berusia 33 tahun yang kini memperkuat Persik Kediri.

"Takut dan minder lihat mereka. Segan sekali. Ampun segan. Habis latihan, saya di kamar saja. Takut keluar," kata Feri Pahabol seraya tertawa.

Menurut pengoleksi gelar Liga Super Indonesia 2013 bersama Persipura dan medali perak SEA Games 2013, saat itu ia mendapat kepercayaan dari tim pelatih untuk mengisi posisi lini tengah bersama Firman Utina.

"Saya bermain di posisi nomor 10. Jadi saya sama Firman Utina. Tapi Firman Utina turun ke nomor 8, saya yang masuk ke nomor 10," katanya.

 

 

 


Tentang Sosok Firman Utina

Kapten Timnas Indonesia Firman Utina merayakan golnya ke gawang Laos pada partai Piala AFF di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, 4 Desember 2010.AFP PHOTO/ADEK BERRY

Sosok pemain senior yang sangat ia kenang, siapa lagi kalau bukan Firman Utina. Ia juga menyebutkan, timnas ketika itu benar-benar mewah. Selain dijejali pemain bintang, fasilitas juga sangat mewah. Termasuk hotel dan jet privat.

"Sebenarnya pas makan malam bersama tuh, kita semua pemain berbaur. Pas kumpul di Jakarta, di hotel JW Marriott Kuningan. Wah, kita waktu itu TC saja pakai private jet. Ke Malang saja naik private jet dari Halim. Zaman top sekali itu," tukasnya.

"Yang ngajak pertama kali ngobrol Firman Utina. Dia baik sama anak-anak semua. Dia ngajak ngobrol. Kita TC di Australia. Itu pertama kali saya ke luar negeri. Uji coba di sana," tuntas Feri Pahabol seraya menambahkan kalau ia sangat bangga pernah menjadi bagian dari skuad timnas.

"Setiap anak bangsa pasti bangga. Sudah pernah bermain di timnas," pungkasnya.

 


Yuk Lihat Peta Persaingan

Berita Terkait