MU Tuntut Bertemu Bos PGMOL, Howard Webb, Terkait Dua Insiden Kontroversial

MU berencana mengajukan pertemuan dengan kepala wasit Inggris, Howard Webb, tahun depan.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 19 Desember 2025, 12:15 WIB
Luke Shaw berduel dengan Justin Kluivert di laga Manchester United vs Bournemouth, Selasa (16/12/2025) (AP Photo/Jon Super)

Bola.com, Jakarta - Manchester United berencana mengajukan pertemuan dengan kepala wasit Inggris, Howard Webb, pada 2026.

Langkah ini diambil setelah klub menilai ada sejumlah keputusan kontroversial yang merugikan mereka dalam beberapa pertandingan terakhir.

Advertisement

Drama kembali menyertai MU pada laga Selasa dini hari WIB lalu ketika bermain imbang 4-4 melawan Bournemouth.

Dalam pertandingan di Old Trafford itu, muncul sorotan terhadap aksi Antoine Semenyo yang tampak memegang leher Diogo Dalot. Mantan wasit Premier League, Keith Hackett, menilai insiden tersebut layak diganjar kartu merah.

Namun, kejadian itu bukan termasuk dalam agenda yang ingin diklarifikasi MU.

Manajemen Setan Merah kini berharap dapat berdialog langsung dengan Webb, yang memimpin Professional Game Match Officials Limited (PGMOL), terkait dua keputusan lain yang dinilai lebih krusial.


MU Frustrasi

Benjamin Sesko (kiri) berhasil mencetak gol yang perdana bersama Manchester United, saat bersua Brentford pada laga pekan keenam Premier League di Gtech Community Stadium, London, Sabtu (28/9/2025) malam WIB. Sayangnya, gol Sesko tak mampu menghindarkan MU dari kekalahan 1-3 melawan Brentford. (AFP/JUSTIN TALLIS)

Menurut laporan Daily Mail, jajaran petinggi MU merasa frustrasi karena menilai kesalahan wasit dalam laga-laga mereka makin sering terjadi dan berdampak langsung pada perolehan poin.

Keputusan untuk meminta pertemuan ini disebut tidak melibatkan sang pelatih, Ruben Amorim.

Direktur Eksekutif MU, Omar Berrada, dan Direktur Teknis, Jason Wilcox, sebelumnya sempat meminta penjelasan kepada Webb setelah bek Brentford, Nathan Collins, tidak mendapat kartu merah saat menarik Bryan Mbeumo di dalam kotak penalti.

Setelah laga yang berakhir dengan kemenangan 3-1 untuk Brentford itu, mantan pejabat wasit mengakui bahwa Collins seharusnya diusir karena menggagalkan peluang mencetak gol.


Kemarahan MU Bertambah

Gelandang West Ham United, Aaron Wan-Bissaka (kiri), melanggar pemain Manchester United, Mason Mount, pada pertandingan Liga Inggris di Old Trafford, Jumat (5/12/2025) dini hari WIB. (Oli Scarff/AFP)

Kemarahan MU bertambah setelah dua insiden lain. Pada laga melawan West Ham United yang berakhir imbang, klub menilai Aaron Wan-Bissaka seharusnya menerima kartu kuning kedua akibat tekel terlambat terhadap Patrick Dorgu, pandangan yang juga diamini Keith Hackett.

Kemudian, dalam kemenangan 4-1 atas Wolverhampton Wanderers, tembakan Amad Diallo mengenai tangan Emmanuel Agbadou. Meski insiden tersebut sempat ditinjau VAR, penalti tidak diberikan.

Masih menurut Daily Mail, pihak PGMOL telah mengakui bahwa kedua keputusan tersebut merupakan kesalahan wasit dan menganggap kekecewaan MU beralasan.

Namun, Berrada, Wilcox, dan jajaran lainnya disebut makin kecewa karena kesalahan serupa terus berulang dan dinilai tidak menunjukkan adanya perbaikan.


Bahan Perdebatan

Pemain Wolverhampton Andre dan pemain Manchester United Matheus Cunha berebut bola dalam laga Liga Inggris di Molineux Stadium, Inggris, Selasa, 9 Desember 2025. (Foto AP/Dave Shopland)

Kualitas kepemimpinan wasit di Premier League memang menjadi bahan perdebatan sepanjang musim ini. Sikap MU muncul setelah pertemuan antara perwakilan klub-klub dan Howard Webb yang membahas kemungkinan perubahan dalam penerapan VAR.

CEO League Managers Association, Richard Bevan, menyampaikan bahwa banyak klub menginginkan pendekatan baru dalam kepemimpinan pertandingan.

Satu di antara usulan yang mengemuka adalah memasangkan wasit lapangan dengan ofisial VAR yang sama secara konsisten demi membangun pemahaman dan konsistensi keputusan.

"Kami sudah mengadakan banyak pertemuan manajer Premier League dengan Howard Webb soal VAR, ada yang berjalan baik dan ada juga yang tidak," kata Bevan dalam podcast "Footy Accumulators No Tippy Tappy Football".

"Para manajer ingin wasit VAR adalah sosok yang bekerja bersama wasit di lapangan setiap pekan sehingga tidak ada hubungan yang canggung. Dengan begitu, mereka bisa saling memahami cara kerja masing-masing dengan lebih baik, dan Howard Webb serta PGMOL sedang mengarah ke sana," imbuh Bevan.

 

Sumber: Give Me Sport

Berita Terkait