Bola.com, Jakarta - Dunia esports kembali menghadirkan kisah yang mematahkan stigma soal usia. Dari Jepang, sebuah turnamen khusus warga lanjut usia justru melahirkan cerita inspiratif yang mencuri perhatian publik internasional.
Seorang nenek berusia 92 tahun sukses menjuarai turnamen Tekken 8 dalam ajang liga esports lansia. Kompetisi ini digelar oleh asosiasi esports Care, sebuah organisasi yang secara khusus mendorong partisipasi warga senior dalam aktivitas digital dan kompetitif.
Keberhasilan tersebut menegaskan bahwa esports tidak hanya milik generasi muda. Dengan pendekatan yang tepat, lansia pun mampu tampil kompetitif, menikmati tantangan, sekaligus menjaga gaya hidup aktif di usia senja.
Turnamen ini juga menjadi bukti bagaimana teknologi dan gim modern dapat berperan sebagai jembatan sosial, mempertemukan para lansia dalam ruang yang menyenangkan, sehat, dan penuh semangat kebersamaan.
Hisako Sakai Curi Perhatian
Mengutip laporan Event Hubs pada 16 Desember 2025, turnamen Tekken 8 tersebut merupakan edisi ke-12 yang diselenggarakan Care dan rutin digelar dua kali setiap tahun. Seluruh peserta adalah warga senior Jepang.
Nama Hisako Sakai langsung mencuat setelah keluar sebagai juara utama. Pada partai final, ia menaklukkan Goro Sugiyama, peserta berusia 74 tahun, dalam duel satu lawan satu yang berlangsung sengit.
Sugiyama memilih karakter Lili, sementara Sakai mengandalkan Claudio sebagai senjata utamanya. Perbedaan usia yang cukup jauh tak menghalangi keduanya menampilkan pertandingan kompetitif yang menghibur.
Digelar Layaknya Turnamen Profesional
Meski diikuti oleh peserta lanjut usia, turnamen ini sama sekali tidak dikemas secara sederhana. Penyelenggaraan dibuat menyerupai kompetisi esports profesional di komunitas game fighting.
Para peserta menggunakan arcade stick, pertandingan disertai komentar langsung dari komentator, dan seluruh rangkaian laga disiarkan secara live. Care juga secara bertahap mengunggah rekaman pertandingan ke kanal resmi mereka, memperlihatkan keseriusan sekaligus antusiasme para pemain.
Atmosfer kompetitif namun santai menjadi daya tarik utama. Para lansia terlihat menikmati setiap duel, baik saat menyerang maupun bertahan di arena virtual Tekken 8.
Misi Care Dorong Lansia Tetap Aktif
Asosiasi Care sendiri berbasis di Prefektur Mie dan memiliki misi menciptakan ruang aman bagi lansia untuk berpartisipasi dalam esports. Fokus utamanya adalah menghadirkan aktivitas yang menyenangkan, menyehatkan, dan memperkuat koneksi sosial di usia lanjut.
Mengutip Automaton Media pada 16 Desember 2025, Care mulai menggelar turnamen esports sejak 2019. Pada fase awal, gim yang dipertandingkan bukan video game modern, melainkan permainan strategi klasik seperti Shogi dan Othello atau Reversi.
Namun sejak awal, format kompetisi sudah dibuat profesional dengan sistem siaran langsung dan komentator, menyerupai turnamen esports arus utama.
Tekken 8 Jadi Tantangan Baru
Tekken 8 baru diperkenalkan dalam turnamen Care pada musim panas tahun ini. Kehadiran gim fighting modern besutan Bandai Namco tersebut menjadi tantangan baru bagi para peserta lansia.
Meski menuntut refleks dan strategi cepat, para pemain justru terlihat menikmati setiap pertandingan. Pada turnamen terbaru yang digelar November lalu, delapan kakek dan nenek saling beradu, dengan peserta tertua berusia 95 tahun.
Saat ini, turnamen esports Care rutin diselenggarakan di wilayah Mie, Aichi, dan Gifu. Ke depan, asosiasi ini berharap dapat memperluas cakupan ke tingkat nasional agar semakin banyak lansia di Jepang merasakan manfaat positif dari esports.
Kisah Hisako Sakai dan turnamen Care menjadi pengingat bahwa semangat kompetisi, belajar, dan bersenang-senang tidak pernah mengenal usia.