Alejandro Garnacho Tak Menyesal Pergi dari Old Trafford ke Chelsea: Menyakitkan bagi MU

MU melepas Garnacho ke Chelsea pada Agustus 2025 dengan nilai transfer 40 juta pound, menyusul hubungan buruk sang pemain dengan manajer Ruben Amorim.

BolaCom | Benediktus Gerendo PradigdoDiterbitkan 22 Desember 2025, 05:30 WIB
Gelandang Chelsea, Alejandro Garnacho, terlihat selama pertandingan sepak bola Premier League Inggris antara Chelsea dan Arsenal di Stamford Bridge, London, pada 30 November 2025. (JUSTIN TALLIS / AFP)

Bola.com, Jakarta - Kepergian Alejandro Garnacho dari Manchester United (MU) ke Chelsea pada musim panas 2025 meninggalkan penyesalan tersendiri bagi kubu Old Trafford.

Pemain muda Argentina yang sempat dianggap sebagai salah satu masa depan klub itu justru pergi tanpa rasa sesal, sebuah kenyataan yang kini menjadi pengingat pahit bagi Setan Merah.

Advertisement

MU melepas Garnacho ke Chelsea pada Agustus 2025 dengan nilai transfer 40 juta pound, menyusul hubungan buruk sang pemain dengan manajer Ruben Amorim.

Padahal, hanya setahun sebelumnya, klub masih memuji-muji Alejandro Garnacho secara terbuka setelah ia meraih penghargaan prestisius FIFA Puskas Award.


Mulai Pemenang Puskas hingga Tersingkir dari Rencana Amorim

Gelandang Manchester United asal Argentina #17, Alejandro Garnacho, bereaksi selama pertandingan Liga Eropa UEFA antara Manchester United dan Glasgow Rangers di stadion Old Trafford di Manchester, Inggris barat laut, Jumat dini hari WIB (24-1-2025). (Oli SCARFF/AFP)

Garnacho sempat dielu-elukan publik Old Trafford setelah gol salto spektakulernya ke gawang Everton pada November 2023 dinobatkan sebagai gol terbaik dunia periode Agustus 2023 hingga Agustus 2024.

MU bahkan merilis pernyataan resmi yang menggambarkan masa depan panjang bersama sang winger muda.

“Ini adalah gol yang akan kami kenang selama bertahun-tahun,” demikian pujian United kala itu.

Garnacho juga mencatat sejarah dengan menjadi pemain kedua MU yang meraih Puskas Award setelah Cristiano Ronaldo pada 2009.

Namun, semua pujian itu tak bertahan lama. Setahun berselang, Garnacho justru angkat kaki dari Old Trafford setelah tak lagi masuk rencana Ruben Amorim.

Hubungan yang memburuk membuat perpisahan tak terhindarkan, meski secara usia dan potensi, Garnacho masih sangat menjanjikan.


Tanpa Penyesalan dan Penuh Keyakinan di Chelsea

Gelandang Chelsea, Alejandro Garnacho, merayakan gol kedua timnya dalam pertandingan fase grup Liga Champions UEFA antara Qarabag dan Chelsea di Stadion Republik Tofiq Bahramov, Baku, pada 5 November 2025. (Giorgi ARJEVANIDZE / AFP)

Setelah resmi berseragam Chelsea, Garnacho dengan jujur mengakui kepergiannya dari MU bukan keputusan yang sulit. Ketika ditanya soal penyesalan atau kesedihan, jawabannya singkat dan tegas: tidak ada.

Menurut Garnacho, perubahan adalah hal yang perlu demi perkembangan kariernya. Ia merasa kepindahan ke Chelsea datang di waktu yang tepat dan ke klub yang tepat.

Bahkan, dalam wawancara dengan media resmi klub barunya, Garnacho menyebut Chelsea sebagai “klub terbaik di dunia” usai menjuarai Piala Dunia Antarklub.

Meski demikian, Garnacho tetap meninggalkan pesan perpisahan yang bernada emosional. Ia mengucapkan terima kasih atas lima tahun yang tak terlupakan bersama MU, sambil menegaskan ia selalu memberikan segalanya setiap mengenakan lambang klub.

Kini, Garnacho mulai membuka lembaran baru di Stamford Bridge dengan catatan empat gol dan dua assist dari 18 penampilan.

Sementara bagi MU, pernyataan tanpa penyesalan dari sang pemain menjadi cermin pahit atas talenta yang pernah mereka banggakan, namun kini bersinar untuk rival.

 
Sumber: Manchester Evening News

Persaingan di Premier League

Berita Terkait