Bola.com, Jakarta - Kompetisi kasta tertinggi bola voli nasional, Proliga 2026 melakukan launching di Senayan, Jakarta pada hari Senin (22/12/2025).
Yang menarik meski bertitel kompetisi voli paling bergengsi di Tanah Air, jumlah peserta Proliga 2026 tidak bertambah jika dibandingkan edisi 2025: total 12 tim, lima tim putra dan tujuh putri.
Banyak yang menyayangkan Proliga 2026 hanya diikuti 12 tim. Bahkan minimnya total peserta turut disayangkan Ketua Umum PBVSI, Imam Sudjarwo.
Menurutnya ada beberapa hal penyebab sedikitnya jumlah peserta Proliga 2026. Hal pertama bujet terlalu tinggi untuk mengikuti ajang ini.
Karena bujet inilah banyak tim kelas menengah hingga kecil yang sebenarnya banyak di Indonesia harus mengurungkan niat.
"Cost-nya cukup tinggi sehingga yang tidak mampu mengalokasikan dananya akhirnya tidak ikut. Padahal kelompok-kelompok kecil ini banyak tersebar di Tanah Air," ujar Imam pada sesi konferensi pers Proliga 2026 hari Senin (22/12/2025).
Perubahan Manajemen
Faktor kedua sedikitnya jumlah peserta Proliga 2026 menurut Imam Sudjarwo adalah perubahan manajemen di sejumlah perusahaan pemilik klub serta tingginya biaya operasional kompetisi.
"Memang kita menyadari semakin ke sini jumlah tim semakin menurun. Salah satu penyebabnya adalah pergantian di dalam perusahaan yang mengikuti Proliga," kata Imam.
Namun bukan berarti PBVSI berdiam diri dengan kenyataan ini. Imam menyebut pihaknya sudah menggodok beberapa regulasi yang akan diterapkan mulai 2027.
"Kita sudah membuat aturan yaitu salary cap ini akan kita terapkan pada tahun 2027. Tentu salary cap-nya kita akan lebih rendahkan gitu, ya tidak mematikan untuk honor atlet baik itu nasional maupun internasional, tapi kita coba supaya kelompok-kelompok yang menengah ini bisa ikut," tambah Imam.
Selain salary cap, PBVSI juga mengatur soal jumlah pemain tim nasional yang bisa direkrut dalam satu tim. Tujuannya agar peta kekuatan lebih merata pada Proliga 2027.