Termasuk Duo Korsel, 4 Pelatih Asia yang Pantas Menjadi Pengganti Indra Sjafri Memimpin Timnas Indonesia U-23

Indra Sjafri sudah tidak lagi menjadi pelatih skuad Garuda Muda, seiring hasil minor di SEA Games 2025 Thailand. Timnas Indonesia U-22 gagal melaju jauh atau mempertahankan status sebagai juara bertahan.

BolaCom | Vincentius AtmajaDiterbitkan 23 Desember 2025, 09:45 WIB
Timnas Indonesia - Indra Sjafri nuansa terancam masa depan di Timnas Indonesia U-20 (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Indra Sjafri sudah tidak lagi menjadi pelatih skuad Garuda Muda, seiring hasil minor di SEA Games 2025 Thailand. Timnas Indonesia U-22 gagal melaju jauh atau mempertahankan status sebagai juara bertahan.

Timnas Indonesia U-22 terhenti langkahnya di babak penyisihan grup. Ivar Jenner dkk. kalah produktivitas gol dari Malaysia dalam memperebutkan tiket semifinal dari peringkat kedua terbaik.

Advertisement

Terhentinya langkah Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2025, berakhir pula tugas dan pekerjaan Indra Sjafri setelah PSSI memutuskan mengakhiri kerja sama. Pelatih asal Sumatra Barat itu telah menorehkan beragam prestasi untuk Timnas Indonesia di kelompok umur.

Menarik untuk ditunggu adalah siapa yang bakal dipilih PSSI sebagai penggantinya nanti? Beberapa opsi bisa dipertimbangkan, termasuk potensi pelatih-pelatih Asia maupun dari dalam negeri sendiri.

Berikut beberapa kandidat yang bisa jadi pilihan menarik.

 


Park Hang-seo

Pelatih Timnas Vietnam, Park Hang-seo saat latihan resmi menjelang laga semifinal Piala AFF 2022 melawan Timnas Indonesia yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Kamis (05/01/2023). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Nama lain yang bisa menjadi opsi adalah Park Hang-seo, pelatih asal Korea Selatan yang sempat membawa berkibar. Sederet prestas apik ditorehkannya untuk The Golden Star Warrior.

Di bawah asuhan Park Hang-seo, Vietnam meraih sejumlah prestasi signifikan, termasuk menjuarai Piala AFF 2018, meraih medali emas SEA Games 2019 dan 2021, dan mencapai babak perempat final Piala Asia 2019.

Pelatih berusia 68 tahun itu juga membawa Vietnam U-23 juga meraih posisi runner-up di Piala Asia U-23 2018 dan semifinal di Asian Games 2018.

Semenjak tidak lagi menjadi pelatih Vietnam, bekerja sama di Asosiasi Sepak Bola Korea Selatan (KFA). Seperti dilansir Yonhap News Agency, Park Hang-seo duduk di kursi Wakil Presiden KFA.

Selama menukangi Vietnam senior, Park Hang-seo memimpin 53 pertandingan, dengan hasil 26 kali menang, 12 kali imbang, dan 15 kali kalah.

 


Kurniawan Dwi Yulianto

Kurniawan Dwi Yulianto di Como 1907. (Bola.com/Dok.Instagram Kurniawan Dwi Yulianto).

Mantan striker Timnas Indonesia ini merupakan kandidat yang tak kalah menarik. Pengalamannya sebagai pemain dan pelatih di level nasional membuatnya memahami seluk-beluk sepak bola Indonesia.

Kurniawan punya rekam jejak mentereng sebagai pesepak bola legendaris Indonesia. Ia menjadi striker ganas skuad Garuda di masanya, dan masuk jajaran tim pelatih Timnas Indonesia U-22, membantu Indra Sjafri.

Ia juga pernah bekerja di lingkungan akademi klub Italia, Como. Ditarik ke belakang, Kurniawan pernah menimba ilmu di Italia bersama program PSSI Primavera, dan mengikuti trial di Sampdoria.

Pemahaman yang mendalam tentang sepak bola Indonesia menjadikan sosok yang dikenal dengan panggilan Si Kurus saat masih aktif bermain itu sebagai aset berharga bagi Timnas Indonesia U-23 nantinya.

 


Nova Arianto

Nova Arianto. (Bola.com/Ikhwan Yanuar)

Sosok Nova Arianto bisa dipertimbangkan untuk memimpin proyek Timnas Indonesia U-23. Ia termasuk pelatih potensial yang dimiliki Indonesia, setelah beberapa pencapaian mengesankan.

Nova berhasil menjadi pelatih pertama Asia Tenggara yang membawa tim lolos ke Piala Dunia U-17 tanpa status tuan rumah. Ya Timnas Indonesia U-17 tampil di Piala Dunia U-17 tahun ini di Qatar.

Kemenangan Indonesia U-17 atas Honduras di fase grup membuatnya menjadi pelatih Asia Tenggara pertama yang meraih kemenangan di ajang Piala Dunia U-17. Ia memecahkan rekor Bima Sakti tatkala memimpin Garuda Muda di Piala Dunia U-17 2023.

Nova dikenal cukup dekat dengan Shin Tae-yong, pelatih yang membawa banyak perubahan bagi Timnas Indonesia. Beberapa kelebihan yang dimiliki Nova Arianto antara lain; penerapan program disiplin fisik yang berat dan menanamkan kedisiplinan tinggi kepada pemain.

Nova juga fokus membangun kekuatan fisik pemain sehingga mereka mampu menjaga performa tinggi hingga akhir pertandingan, yang terbukti dengan banyaknya gol yang dicetak di menit-menit akhir. Hingga kemampuan kemampuan membangkitkan mental anak asuhnya di situasi krusial.

 


Shin Tae-yong

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong (kanan) dan sang asisten, Nova Arianto (Dokumentasi Pribadi Nova Arianto)

Nama terakhir dalam daftar ini adalah Shin Te-yong, pelatih yang punya jejak panjang setelah memimpin proyek Timnas Indonesia dalam kurun waktu 2021 hingga 2025.

Ia meninggalkan banyak pencapaian dalam lima tahun masa kerja untuk tim Merah-Putih, termasuk prestasi di sektor kelompok umur. STY meloloskan Timnas Indonesia ke Piala Asia 2023 (pertama sejak 2007) dan mencapai 16 besar (pertama dalam sejarah).

Kemudian membawa Indonesia U-2- Lolos ke Piala Asia U-20 2023 (pertama dalam 9 tahun). STY juga sukses membawa Timnas Indonesia U-23 finis di peringkat keempat Piala Asia U-23 2024 (pencapaian tertinggi) dan hampir saja lolos ke Olimpiade 2024.

Perkembangan gaya bermain yang lebih modern dan peningkatan disiplin serta kebugaran pemain dengan konsentrasi pada pemain-pemain muda, menjadi fokus utamanya. Ia secara terbuka siap kembali melatih Timnas Indonesia jika PSSI menginginkannya.

"Jujur saja, hati saya tetap condong ke Indonesia. Kalau ada tawaran yang sedikit lebih baik dari negara lain, tetapi Indonesia datang dengan niat sungguh-sungguh, saya akan pilih Indonesia sebagai prioritas utama," katanya belum lama ini.

Berita Terkait