Airlangga Hartarto Sebut Kesepakatan Dagang RI-AS Mundur ke Januari 2026, Ini Alasannya

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberi kabar terbaru soal finalisasi perjanjian dagang resiprokal antara Indonesia dan Amerika Serikat.

BolaCom | Yus Mei SawitriDiterbitkan 23 Desember 2025, 18:20 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai mengikuti rapat terbatas di Istana Merdeka Jakarta, Kamis, 27 November 2025.(Foto: laman ekon.go.id)

Bola.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan finalisasi perjanjian dagang resiprokal antara Indonesia dan Amerika Serikat yang semula ditargetkan selesai pada akhir Desember 2025, kini disebut baru rampung pada Januari 2026.

Menurut Airlangga, perubahan jadwal tersebut bukan disebabkan oleh kebuntuan negosiasi, melainkan kebutuhan penyempurnaan aspek teknis dan penyusunan naskah hukum sebelum penandatanganan resmi.

Advertisement

“Seluruh isu substansi yang telah diatur di dalam dokumen ART sudah dapat disepakati kedua belah pihak baik isu-isu utama maupun isu teknis yang akan diselesaikan bahasannya dalam legal drafting dan proses teknis selanjutnya,” kata Airlangga dalam konferensi pers daring, Selasa (23/12/2025).

Airlangga menegaskan pemerintah tetap mendorong percepatan penyelesaian Agreement on Reciprocal Tariff (ART) karena perjanjian ini dinilai strategis bagi perdagangan bilateral Indonesia–Amerika Serikat.

“Perjanjian ini adalah perjanjian yang melanjutkan pada tanggal 22 Juli yang lalu kesepakatan antara kedua pemimpin di mana tarif Indonesia diturunkan dari 32% menjadi 19%, dan Indonesia juga mendapatkan pengecualian tarif khusus untuk produk-produk unggulan ekspor di Indonesia seperti minyak kelapa sawit, kopi, kakao, dan yang lain,” ujarnya.

 


Percepatan Penyelesaian Isu-isu Krusial

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di acara PLN CEO Forum di ICE BSD Tangerang Selatan, Rabu (26/11/2025). (Liputan6.com/Tira)

Ia menambahkan kebijakan tersebut berdampak langsung terhadap sektor industri padat karya yang menyerap sekitar lima juta tenaga kerja di Indonesia.

“Tentu ini menjadi kabar yang baik terutama bagi industri Indonesia yang terdampak langsung kebijakan tarif,” kata Airlangga.

Sebagai tindak lanjut arahan Presiden, Airlangga mengungkapkan telah melakukan pertemuan dengan Duta Besar Jameson Greer dari United States Trade Representative di Washington, D.C. Pertemuan itu membahas percepatan penyelesaian isu-isu krusial dalam dokumen ART.

“Pertemuan berjalan dengan baik isu-isu utama dan isu teknis dibicarakan dalam pertemuan kali ini. Saya dan ambasador Greer mengapresiasi perkembangan perundingan yang telah menikmati isu-isu krusial dalam teks perjanjian,” ujarnya.

 


Siap Ditandatangani

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers Perkembangan Kesepakatan Perdagangan Indonesia - Amerika Serikat, secara daring, Selasa (23/12/2025). (Liputan6.com/Tira)

Pemerintah Indonesia dan AS telah menyepakati jadwal lanjutan pertemuan tim teknis pada pekan kedua Januari 2026. Proses legal drafting direncanakan berlangsung selama 12–19 Januari 2026.

Apabila seluruh tahapan teknis berjalan sesuai rencana, dokumen ART diharapkan siap ditandatangani oleh Presiden Indonesia Prabowo Subianto dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump sebelum akhir Januari 2026.

“Setelah seluruh proses teknis diselesaikan maka diharapkan sebelum akhir bulan Januari ini akan disiapkan dokumen untuk dapat ditandatangani secara resmi oleh Bapak Presiden Prabowo dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump,” pungkas Airlangga.