Xabi Alonso Jadi Sasaran Kritik di Real Madrid, CEO Bayer Leverkusen Berikan Pembelaan

Xabi Alonso ditunjuk Real Madrid menangani Los Blancos sejak awal musim ini, setelah kepergian Carlo Ancelotti yang menerima pinangan Timnas Brasil.

BolaCom | Benediktus Gerendo PradigdoDiterbitkan 23 Desember 2025, 20:00 WIB
Pelatih Real Madrid, Xabi Alonso, tampak kecewa setelah anak asuhnya bermain imbang 1-1 ketika menghadapi tuan rumah Girona pada laga lanjutan La Liga 2025/2026 di Montilivi, Senin (1/12/2025) dini hari WIB. (AP Photo/Joan Monfort)

Bola.com, Jakarta - CEO Bayer Leverkusen, Fernando Carro, menyampaikan pembelaan terhadap Xabi Alonso yang tengah menjalani periode awal sebagai pelatih Real Madrid. Carro mengaku tidak menyukai kritik yang diarahkan kepada mantan pelatihnya itu.

Xabi Alonso ditunjuk Real Madrid menangani Los Blancos sejak awal musim ini, setelah kepergian Carlo Ancelotti yang menerima pinangan Timnas Brasil.

Advertisement

Namun, belum genap satu musim menangani Real Madrid, Xabi Alonso sudah dicecar kritik, terutama karena konsistensi Real Madrid yang dipertanyakan.

Saat badai kritik menghantamnya, pembelaan datang dari Bayer Leverkusen, klub Jerman yang dibawanya menjuarai Bundesliga.

“Saya ingin dia memenangkan lebih banyak pertandingan dari yang sudah dia raih. Saya tidak ingin dia mengalami masa sulit. Saya tidak suka kritik yang dia terima,” ujar Carro dalam wawancara dengan Radio Gaceta de los Deportes.

 
 
 

Perbandingan Situasi di Bayer Leverkusen dan Real Madrid

Xabi Alonso mengangkat trofi gelar juara Bundesliga bersama Bayer Leverkusen. (INA FASSBENDER / AFP)

Carro kemudian membandingkan tantangan yang dihadapi Alonso di Real Madrid dengan situasi saat sang pelatih mengambil alih Bayer Leverkusen.

Menurutnya, kesuksesan Alonso di Jerman tidak lepas dari perencanaan matang dan keselarasan visi antara pelatih dan manajemen klub.

“Xabi menemukan skuad yang sudah siap di Bayer, dan ketika kami mempersiapkan musim berikutnya, kami melakukannya bersama," ujar Carro.

"Sangat penting untuk menentukan siapa saja pemain yang akan pergi. Salah satu kuncinya adalah mengetahui bagaimana membantu klub membangun tim yang hebat,” lanjutnya.

Ia menegaskan bahwa proses tersebut membutuhkan waktu, sesuatu yang tidak selalu dimiliki pelatih saat bekerja di klub sebesar Real Madrid.


Cara Alonso Mengelola Pemain Bintang

Penyerang Real Madrid asal Brasil #07, Vinicius Junior, berjalan melewati pelatih Real Madrid asal Spanyol, Xabi Alonso, saat ia digantikan dalam pertandingan Liga Spanyol antara Real Madrid CF dan FC Barcelona di Stadion Santiago Bernabeu, Madrid, pada 26 Oktober 2025. (Oscar DEL POZO/AFP)

Pembahasan juga menyentuh kemampuan Alonso dalam menangani pemain-pemain bintang, termasuk figur besar seperti Vinicius Jr. Carro menilai manajemen pemain level atas menuntut kesabaran, komunikasi intens, dan pemahaman kolektif.

“Ini tidak mudah. Dibutuhkan banyak pertemuan untuk memahami seperti apa pemain tersebut. Setiap kali kami memikirkan seorang pemain, kami selalu melakukannya secara kolektif,” katanya.

Carro menutup dengan menjelaskan filosofi manajemen manusia yang diterapkan Alonso, di mana dialog menjadi kunci utama.

Ia menekankan pentingnya memahami latar belakang pemain—mulai dari keluarga hingga budaya—untuk membantu menyelesaikan persoalan internal dan membangun hubungan yang kuat di dalam tim.

Sumber: Madrid Universal


Persaingan di La Liga Spanyol

Berita Terkait