Bola.com, Jakarta - Spanyol saat ini memiliki deretan bintang muda yang bersinar terang, seperti Pedri dan Lamine Yamal. Namun, jauh sebelum generasi emas ini muncul, Tim Matador pernah memiliki seorang ikon yang menjadi simbol ketajaman dan kejayaan di lini depan, yakni Fernando Torres.
Legenda yang kini berusia 40 tahun tersebut merupakan satu di antara nama terbesar dalam sejarah sepak bola Spanyol. Torres memainkan peran penting saat La Roja berada di puncak kejayaan dunia dengan menjuarai Piala Dunia 2010 serta meraih dua gelar Piala Eropa secara beruntun pada 2008 dan 2012. Kecepatan, insting gol, dan karismanya di lapangan membuat Torres menjadi sosok yang sangat ditakuti lawan.
Sepanjang karier klubnya, Fernando Torres pernah memperkuat sejumlah tim besar Eropa, termasuk Liverpool dan Chelsea. Meski begitu, Atletico Madrid tetap menjadi klub yang paling lekat dengan namanya. Bersama Los Rojiblancos, Torres memulai dan menutup karier profesionalnya, menjadikannya figur yang sangat dicintai oleh para pendukung Atletico.
Sebagai bentuk penghormatan atas dedikasi dan kontribusinya, nama Fernando Torres diabadikan menjadi nama sebuah stadion pada tahun 2011. Stadion tersebut berdiri di Fuenlabrada, kota pinggiran Madrid yang juga merupakan tempat kelahiran Torres. Stadion berkapasitas sekitar 5.400 penonton itu menjadi simbol kebanggaan bagi warga setempat sekaligus penghargaan abadi bagi sang legenda.
Pada momen peresmiannya, orang tua Fernando Torres turut diundang sebagai tamu kehormatan, menambah nuansa emosional dalam acara tersebut. Penggunaan nama pemain sebagai nama stadion memang bukan hal asing dalam dunia sepak bola, namun penghormatan ini menegaskan betapa besar pengaruh dan warisan Fernando Torres bagi sepak bola Spanyol.
Meski era terus berganti dan bintang-bintang baru bermunculan, nama Fernando Torres akan selalu tercatat sebagai salah satu ikon terbesar yang pernah dimiliki Tim Matador.
Selain Torres, empat legenda sepak bola dunia ini namanya diabadikan di stadion.
Raymond Kopa
Raymond Kopa menjadi pahlawan bagi Timnas Prancis. Ia ikut serta memenangkan tiga trofi Eropa secara berturut-turut. Kopa juga memenangkan Ballon D'Or pada 1958.
Masa tiga tahun di Spanyol itu, diapit dengan gabungan 13 tahun bersama Reims. Kopa memulai karier bersama klub Ligue 2, Angers, yang memberinya debut profesional pada usia 17 tahun.
Kopa membuat 60 penampilan, lalu bergabung dengan Reims pada 1951. Setelah sang legenda meninggal dunia pada 2017, klub mengganti nama stadion sesuai nama Kopa.
Didier Drogba
Didier Drogba menjadi bagian penting perjalanan Chelsea. Di sana, ia menghabiskan sembilan musim, dengan 381 penampilan dan mencetak 164 gol.
Ia ikut serta mengisi lemari trofi Chelsea, dengan 12 penghargaan besar. Ia menjadi pahlawan bagi Chelsea ketika berstatus jawara Liga Champions tahun 2012.
Jauh sebelum tiba di Inggris, pemain asal Pantai Gading itu telah meninggalkan kesan besar di klub semi-profesional asal Prancis. Drogba berpindah-pindah, dan kali pertama merasakan klub sepak bola saat bergabung dengan Levallois, sebuah klub di pinggiran Paris.
Dia menghabiskan empat tahun bersama tim dan produktifitasnya dalam mencetak gol mendapat atensi klub Ligue 2 Le Mans. Tim ini mengontrak Drogba pada 1997 dan memberinya debut profesional.
Sebagai pengakuan atas pencapaiannya dalam kariernya, Levallois mengganti nama stadion mereka yang berkapasitas 1.500 tempat duduk. Kini, Stadion Didier Drogba menjadi saksi bagi klub kecil itu.
Garrincha
Siapa yang tak tahu stadion Garrincha?. Di Brasil, venue tersebut selalu beriringan dengan sang pemilik nama, legenda sepak bola Tim Samba, Garrincha. Sebelumnya, stadion tersebut berdiri pada 1974.
Stadion ini berkapasitas 45 ribu orang, dan mendapatkan sentuhan renovasi pada 2010 karena menjadi tuan rumah pertandingan Piala Dunia 2014. Secara ukuran, stadion tersebut berstatus terbesar kedua di Brasil, setelah Maracana.
Sosok Garrincha tak mungkin lepas dari ingatan para pecinta Brasil. Ia menjadi bagian kesuksesan negeri Samba tersebut di Piala Dunia 1958 dan 1962. Garrincha merasakan 50 caps dan sumbangsih 12 gol.
Sumber: Mirror