Wow! Rusia Akan Bangun Pembangkit Listrik di Bulan pada 2036

Rusia berencana membangun pembangkit listrik di Bulan pada 2036.

BolaCom | Yus Mei SawitriDiterbitkan 25 Desember 2025, 21:20 WIB
Sementara masyarakat di Eropa, Afrika, Australia bagian timur, hingga Selandia Baru juga masih bisa menyaksikan sebagian fase gerhana, termasuk momen puncaknya. Tampak dalam foto, bulannya purnama, yang juga dikenal sebagai “Blood Moon,” terlihat di atas Tehran pada 7 September 2025. (ATTA KENARE/AFP)

Bola.com, Jakarta - Rusia berencana membangun pembangkit listrik di Bulan pada 2036. Pembangunan ini untuk mendukung program eksplorasi jangka panjang di satelit alami Bumi tersebut.

Seperti dikutip dari Anadolu, Badan antariksa Rusia Roscosmos pada Rabu (24/12/2025) menyatakan pembangkit itu akan memasok energi bagi wahana penjelajah dan observatorium, serta mendukung infrastruktur Stasiun Riset Bulan Internasional yang tengah direncanakan.

Advertisement

"Proyek ini merupakan langkah penting menuju pembentukan stasiun ilmiah permanen di Bulan dan peralihan dari misi satu kali ke eksplorasi Bulan jangka panjang," kata Roscosmos dalam pernyataannya, seperti dikutip kantor berita Turki itu dan dilansir Antara, Kamis (25/12/2025).

Roscosmos juga berencana mengembangkan wahana antariksa, melakukan uji coba eksperimental berbasis darat, melaksanakan pengujian penerbangan, serta membangun infrastruktur di permukaan Bulan.

 


Tanda Tangan Kontrak

Bulan purnama terakhir tahun ini yang dikenal sebagai Cold Moon terbit melalui langit cerah melewati serangkaian lampu putih di corniche Doha, di Doha, Qatar, Rabu (7/12/2022). Bulan purnama Desember disebut Full Cold Moon karena kemunculannya bertepatan dengan musim dingin yang benar-benar menggigilkan di belahan Bumi utara. (AP Photo/Hassan Ammar)

Badan antariksa itu menambahkan pada Desember 2025, pihaknya telah menandatangani kontrak dengan Lavochkin Association untuk mengerjakan proyek pembangunan pembangkit listrik di Bulan hingga 2036.

Pada 3 Maret 2024, Kepala Roscosmos Yury Borisov mengatakan Rusia dan China berencana mengirimkan dan merakit pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Bulan antara 2033 dan 2035, menurut laporan kantor berita Rusia Interfax.

PLTN dianggap krusial karena malam hari di Bulan berlangsung selama 14 hari di Bumi, sehingga panel surya tidak cukup untuk menghidupkan stasiun riset secara permanen.