Masih Nekat Main Bola di Tengah Kasus Dokumen Bodong Timnas Malaysia, Imanol Machuca Bisa Dapat Hukuman Tambahan

Satu di antara tujuh pemain Timnas Malaysia yang dapat sanksi dari FIFA, Imanol Machuca, diketahui masih bisa mengakses fasilitas klub di Argentina.

BolaCom | Vincentius AtmajaDiterbitkan 27 Desember 2025, 12:00 WIB
Pemain depan Velez Sarsfield #39, Imanol Machuca, dan pemain bertahan Penarol #20, Pedro Milans, berebut bola selama pertandingan babak pertama penyisihan grup Copa Libertadores antara Velez Sarsfield dari Argentina dan Penarol dari Uruguay di stadion Jose Amalfitani di Buenos Aires pada tanggal 2 April 2025. (JUAN MABROMATA/AFP)

Bola.com, Jakarta - Pemain naturalisasi Timnas Malaysia, Imanol Machuca, kembali menjadi sorotan publik. Ia dilaporkan mengikuti sesi latihan di fasilitas klub lamanya, San Lorenzo, Argentina, meski masih menjalani sanksi dari FIFA.

Machuca dijatuhi hukuman larangan beraktivitas di dunia sepak bola selama 12 bulan akibat keterlibatannya dalam kasus pemalsuan dokumen naturalisasi.

Advertisement

Sanksi tersebut bersifat menyeluruh, tidak hanya melarang pemain tampil dalam pertandingan resmi, tetapi juga mencakup seluruh aktivitas sepak bola, termasuk mengikuti latihan tim dan menggunakan fasilitas klub.

Laporan media Argentina menyebutkan bahwa kehadiran Machuca di pusat latihan San Lorenzo memicu pertanyaan mengenai kepatuhannya terhadap sanksi yang tengah dijalani.

Kendati kehadiran tersebut diduga memiliki unsur sentimental karena San Lorenzo merupakan klub yang membina karier awalnya, tindakan berada di lingkungan klub tetap berpotensi dinilai sebagai pelanggaran.

Apabila FIFA menilai Machuca melanggar ketentuan sanksi, hukuman yang dijatuhkan kepadanya dapat diperberat.

FIFA memiliki kewenangan untuk memperpanjang masa skorsing, menjatuhkan denda tambahan, serta mengambil tindakan terhadap klub yang terbukti memberikan akses atau fasilitas kepada pemain yang sedang menjalani hukuman.

Situasi ini makin memperburuk perjalanan karier Machuca. Pemain berusia 25 tahun tersebut baru sekali membela Timnas Malaysia, yakni saat menghadapi Vietnam pada ajang Kualifikasi Piala Asia 2027.

Hingga kini, masa depan Machuca di dunia sepak bola masih berada dalam ketidakpastian.


Berisiko

Bek Racing, Facundo Mura dan penyerang Velez Sarsfield, Imanol Machuca berebut bola dalam pertandingan leg pertama perempat final Copa Libertadores antara Velez Sarsfield dan Racing di Stadion Jose Amalfitani, Buenos Aires, pada 16 September 2025. (JUAN MABROMATA / AFP)

Pengacara olahraga Malaysia, Nik Erman Nik Roseli, menekankan bahwa hukuman yang dijatuhkan FIFA kepada Machuca adalah skorsing 12 bulan dari semua aktivitas yang berkaitan dengan sepak bola.

Itulah mengapa, apa yang dilakukan Machuca setelah terlibat dalam pertandingan latihan dengan San Lorenzo dapat dianggap sebagai pelanggaran terhadap hukuman yang telah dijatuhkan FIFA sehingga berpotensi menerima hukuman tambahan.

"Tidak ada definisi kegiatan terkait sepak bola dalam Kode Disiplin FIFA, tetapi definisi yang wajar seharusnya mencakup semua kegiatan termasuk sesi latihan, manajemen, dan kegiatan komersial, bukan hanya pertandingan kompetitif," ujar Nik Erman Nik Roseli dikutip dari Berita Harian.


Pelanggaran

Hector Hevel Serrano di Timnas Malaysia (Instagram/h.serrano13)

Nik Erman Nik Roseli menilai apa yang dilakukan Machuca dengan masih ngeyel bermain meski dalam latihan resmi, termasuk melanggar pasal 21 kode disiplin FIFA.

"Menurut pendapat saya, tindakan Machuca dalam latihan termasuk dalam lingkup kegiatan terkait sepak bola dan dengan demikian merupakan pelanggaran sanksi FIFA," kata Nik Erman.

"Dalam pasal itu jika sanksi FIFA tidak dihormati atau dipatuhi, pihak yang dihukum akan menerima sanksi tambahan, baik denda atau skorsing yang diperpanjang," imbuhnya kepada BH Sukan.

Selain Machuca, enam pemain lain menghadapi hukuman yang sama, yaitu dilarang bermain selama setahun plus denda 2.000 franc Swiss (Rp41 juta).

Enam pemain tersebut, yakni Hector Hevel, Facundo Garces, Joao Figueirido, Jon Irazabal, Rodrigo Holgado, dan Gabriel Palmero.

Tidak hanya pemain, Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) juga didenda sebesar RM1,8 juta.


Tak Ada Harganya

Pemain Malaysia, Joao Victor Figueiredo (kanan) berebut bola dengan pemain Vietnam, Nguyen Hoang Duc dalam laga Grup F Kualifikasi Piala Asia 2027 di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (10/06/2025). (AP Photo/Vincent Thian)

Imbas lainnya adalah bahwa ketujuh pemain naturalisasi yang sedang tersandung kasus tersebut "seperti tak ada harganya". Perkembangan terbaru dapat dilihat melalui situs transfermarkt.com yang memperbarui nilai pasar terbaru para pemain setelah hukuman yang diterima.

Dari yang dulunya bernilai jutaan ringgit, kini nilai pasar tujuh pemain naturalisasi Timnas Malaysia itu anjlok secara signifikan hingga saat ini bernilai nol.

Machuca, pemain dengan tadinya nilai tertinggi, mencatat penurunan paling drastis karena sebelumnya bernilai RM11,9 juta (49 miliar rupiah).

Nilai pasar pemain Johor Darul Ta'zim (JDT), Joao Figueiredo, juga turun sebesar Rp39 miliar, diikuti oleh bek tengah Facundo Garces yang sebelumnya memiliki nilai pasar Rp19,7 miliar.

Lalu, Jon Irazabal yang harus kehilangan nilai pasar sebesar Rp11,5 miliar diikuti oleh Rodrigo Holgado (Rp8,9 miliar) dan juga pemain JDT lainnya, Hector Hevel (Rp7,8 miliar).

Sementara itu, nilai pasar Gabriel Palmero sebelumnya adalah Rp986 juta, tetapi sekarang, ia "tidak bernilai berapa pun".

 

Sumber: Berita Harian

Berita Terkait