Jamie Carragher: Yuk, Liverpool Belanja Pemain Lagi Januari Nanti

Meski menghabiskan 450 juta paun pada musim panas lalu, Liverpool tetap harus belanja di Januari 2026.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 27 Desember 2025, 18:30 WIB
Pelatih Liverpool, Arne Slot, bertepuk tangan setelah pertandingan Liga Inggris melawan Sunderland di Anfield, Kamis, 4 Desember 2025. (AP Photo/Jon Super)

Bola.com, Jakarta - Kondisi Liverpool saat ini memaksa mereka untuk kembali aktif di bursa transfer Januari 2026, meski klub baru saja menggelontorkan dana besar pada musim panas 2025.

Juara Premier League itu menghadapi kenyataan pahit: enam kali kalah sebelum Natal, posisi mereka jauh dari perburuan gelar pada awal tahun baru, dan belum pasti lolos ke Liga Champions.

Advertisement

Situasi ini mengingatkan pada Liverpool di Desember 2025, serupa dengan kondisi Manchester City, setahun lalu. Pep Guardiola menanggapi masalah timnya dengan memboyong empat pemain baru senilai total £180 juta.

Man City kemudian bangkit, mempertahankan posisi Liga Champions, dan kembali bersaing di semua kompetisi.

Fakta ini menunjukkan bahwa transfer tengah musim bisa memberi dorongan jangka pendek, meski efektivitas jangka panjangnya masih diperdebatkan.

Liverpool bisa mencontoh pemulihan Man City, tetapi mereka juga harus berhati-hati agar belanja Januari tidak terlihat sebagai langkah panik.

Pelatih Arne Slot menghadapi risiko besar: tanpa penyerang tambahan dan bek tengah baru sebelum akhir Januari 2026, peluang Liverpool finis di empat besar bisa terancam.

Simak ulasan Jamie Carragher via Telegraph selengkapnya, di bawah ini.


Cedera dan Keterbatasan Skuad

Alexander Isak mengalami cedera usai mencetak gol dalam laga Liga Inggris antara Tottenham vs Liverpool, Minggu (21/12/2025). (AP Photo/Ian Walton)

Sejumlah cedera memperburuk situasi. Alexander Isak, rekrutan besar musim panas, mengalami patah kaki. Kedalaman lini belakang juga menipis setelah cedera ACL bek muda Giovanni Leoni, meninggalkan Virgil van Dijk dan Ibrahima Konate tanpa cadangan.

Joe Gomez, Jeremie Frimpong, Conor Bradley, dan Cody Gakpo juga sering absen, sementara Federico Chiesa belum dianggap sebagai starter reguler.

Kondisi ini memaksa Slot memanfaatkan pemain muda lebih sering dari yang direncanakan. Contohnya, winger belia, Rio Ngumoha, baru berusia 17 tahun, sudah masuk skuad pertandingan di 25 dari 26 laga Premier League musim ini.

Trey Nyoni, 18 tahun, juga masuk skuad di 10 pertandingan. Penggunaan pemain akademi yang terlalu dini menegaskan kebutuhan mendesak menambah kedalaman skuad.


Sejarah Transfer Tengah Musim Liverpool

Pemain Bournemouth, Antoine Semenyo saat bermain di Liga Inggris 2025/2026. (Glyn KIRK / AFP)

Liverpool sebenarnya memiliki rekam jejak positif dalam transfer Januari. Pemain seperti Virgil van Dijk, Luis Suarez, dan Luis Diaz pernah datang di awal Januari dan langsung memberi dampak besar karena mereka telah dipantau selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.

Transfer yang direncanakan matang lebih efektif dibandingkan pembelian panik.

Ketertarikan Liverpool pada winger Bournemouth, Antoine Semenyo, masuk akal. Pemain ini menawarkan kecepatan, kekuatan, kemampuan membawa bola jauh saat serangan balik, dan fleksibilitas bermain di kedua sayap.

Jika Semenyo batal, Slot harus menemukan pemain dengan profil serupa. Sementara itu, ketertarikan pada bek Crystal Palace, Marc Guehi, juga terdokumentasi.

Tanpa Guehi atau alternatif sepadan, pertahanan yang dipikul Van Dijk sepanjang musim tetap rentan.


Kesempatan Januari untuk Memperbaiki

Penyerang Liverpool asal Portugal, Diogo Jota (kiri), merayakan gol kedua mereka bersama bek Liverpool asal Inggris, Trent Alexander-Arnold (kanan), selama pertandingan Liga Primer Inggris antara Liverpool dan Sheffield United di Anfield, Liverpool, Inggris barat laut pada 24 Oktober 2020. (Peter Byrne/POOL/ AFP)

Kendati Liverpool telah menghabiskan 450 juta paun di musim panas 2025, situasi cedera dan kekurangan kedalaman skuad membuat transfer Januari 2026 menjadi penting.

Musim 2025 penuh euforia sekaligus tragedi, dari kemenangan Premier League kedua dalam 35 tahun hingga kematian tragis Diogo Jota. Cedera Isak dan bek muda yang absen menambah tekanan.

Jendela transfer Januari bukan sekadar peluang membeli pemain, tetapi juga sarana mempercepat pemulihan tim.

Mendatangkan penyerang sayap dan bek tengah baru tidak menjamin finis empat besar, tetapi meningkatkan kemungkinan performa lebih baik di paruh kedua musim serta memaksimalkan investasi besar yang telah dilakukan.

Liverpool tidak bisa lagi terpaku pada masalah dan musibah yang menjerat mereka. Sekarang saatnya bertindak dan memperbaiki kondisi tim demi menjaga ambisi Liga Champions dan mempertahankan level kompetitif Premier League.

 

Sumber: Telegraph

Berita Terkait