Sukses


3 Kunci Keberhasilan Tim OG Juarai Turnamen Dota 2 The International 2019

Bola.com, Jakarta - Gelaran Turnamen Dota 2 The International 2019 sudah berakhir. Tim OG sukses menjadi yang terbaik dalam ajang tersebut setelah mengalahkan Team Liquid.

Meskipun menyandang juara bertahan, pada pentas The International 2019 tim OG dianggap sebagai underdog alias tidak diunggulkan.

Tim yang beranggotakan Anathan 'ana' Pham, Topias 'Topson' Taavitsainen, Sebastien '7ckngMad/Ceb' Debs, Jesse 'JerAx' Vainikka, dan Johan 'N0tail' Sundstein itu bermain kurang baik saat turnamen Dota Pro Circuit.

Namun, pada perhelatan The International, tim OG secara konsisten menunjukkan performa apiknya. Dalam babak penyisihan grup, tim OG menduduki puncak klasemen dengan 13 kali kemenangan dan dua kali kekalahan.

Tim OG juga tidak terbendung di babak upper bracket. Perlahan tapi pasti, tim OG terus mengatasi lawan-lawannya dan berhasil menjadi juara dua kali secara berturut-turut.

Hal tersebut membuat tim OG menjadi satu-satunya tim Dota yang sukses mempertahankan gelar The International. Berikut Bola.com merangkum tiga kunci keberhasilan tim OG di ajang Dota 2 The International 2019.

 

 

 

2 dari 4 halaman

Drafting Hero yang Bagus

Sepanjang turnamen Dota 2 The International 2019, Team Liquid bisa dibilang merupakan satu di antara yang terbaik dalam urusan drafting/susunan hero yang akan digunakan. Namun, pada saat grand final susunan Team Liquid membuat banyak orang heran, terutama pada gim kedua dan ketiga.

Team Liquid menempatkan hero Enigma dan Tidehunter sebagai offlaner. Kondisi tersebut malah justru memudahkan tim OG.

Lantaran heo Enigma yang biasanya terlihat agresif justru tidak memiliki celah. Selain itu, para pemain OG juga tidak membiarkan Team Liquid melakukan farming.

Kemudian pada gim ketiga, Team Liquid memutuskan memakai Templar sebagai mid dan Tidehunter sebagai offlaner. OG justru merespons cukup baik dengan memilih Pugna untuk menghancurkan Templar Assassin.

3 dari 4 halaman

Gaya Permainan yang Apik

Banyak permainan apik yang ditunjukkan para peserta turnamen Dota 2 The International 2019. Namun, tidak ada yang bisa sebagus permainan yang diperlihatkan para pemain tim OG.

N0tail dkk memainkan kombinasi permainan yang menakjubkan selama The International 2019. Kelima roster menggunakan hero-hero seperti Alchemist, Chen, Dark Seer, Spirit Breaker serta lo yang merupakan pemilihan sangat kreatif dan terbukti sukses.

Para pemain tim OG merasa nyaman memakai hero-hero tersebut, meskipun masih ada hero yang lebih baik. Topson yang diplot sebagai midlaner dan Ana sebagai carry bermain sangat baik dengan hero terbaiknya.

Hal tersebut terlihat saat keduanya beserta N0tail, Jerax dan Ceb memojokkan Team Liquid pada gim kedua dan ketiga.Mereka tidak membiarkan roster Team Liquid, Miracle, melakukan farming dan menguasai peta.

4 dari 4 halaman

Semangat Juang dan Mental yang Kuat

Tim 0G memperlihatkan permainan Dota yang luar biasa sepanjang turnamen Dota 2 The International 2019. Semangat juang yang diperlihatkan para pemain tim OG seolah-olah tidak pernah luntur.

Para roster tim OG menunjukkan cara bermain dengan rasa senang. Lantaran bersenang-senang bisa mengurangi stres dan tekanan saat bermain.

Saat permainan berlangsung, para pemain terus-menerus mengolok-olok musuh ataupun para rekannya sendiri. Hal tersebut memang terlihat wajar saat orang bermain gim dengan teman-temannya.

Tim OG seolah-olah tidak peduli menang atau kalah, para pemain hanya terlihat ingin bersenang-senang dengan umpatan kepada musuh dan membuat sesama pemain mengikuti.

Seperti diketahui, dalam film dokumenter International Truesight 2018, N0tail mengatakan bahwa mereka memiliki tekanan dan beban agar bisa menang dan sukses.

N0tail juga mengungkapkan para pemain tim OG bermain hanya untuk bersenang-senang, menang atau kalah tidak menjadi masalah. Hal tersebut tentunya yang menjadi kunci utama keberhasilan tim OG pada turnamen Dota 2 The International.

Sumber: Sportskeeda

Video Populer

Foto Populer