Sukses


Perjalanan Rizky Faidan, Elga Cahya, dan Akbar Paudie Bawa eTimnas Indonesia Juara Asia: Mimpi Komunitas eSports yang Jadi Kenyataan

Bola.com, Jakarta - Prestasi untuk Indonesia datang dari dunia eSports. Tiga pemuda yang tergabung dalam eTimnas Indonesia, Rizky Faidan, Elga Cahya, dan Akbar Paudie, berhasil menjadi juara AFC eAsian Cup 2024 di Qatar, Senin (5/2/2024) malam.

Bertanding di Virtuocity Arena Doha, Qatar, melawan Jepang di partai final, eTimnas Indonesia menurunkan duet Faidan dan Elga.

Indonesia sempat unggul 1-0 pada awal laga, tetapi Aihara Tsubaka dan Hashiki Shumpei mampu menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Indonesia akhirnya menjadi pemenang leg pertama melalui babak adu penalti.

Sementara pada leg kedua, Faidan dan Elga yang kembali diturunkan berhasil meraih kemenangan 1-0 dan memastikan gelar juara AFC eAsian Cup 2023 menjadi milik Indonesia.

Menjadi juara kompetisi eFootball level Asia jelas menjadi sebuah kebanggaan tersendiri. Ketiga pro player ini membawa lambang Garuda di dada dan berhasil mengharumkan nama bangsa Indonesia di kancah internasional.

Namun, prestasi Faidan, Elga, dan Paudie untuk bisa menjadi juara di level Asia bukanlah perjuangan yang sesaat di dunia eSports, melainkan perjalanan yang sangat panjang sejak 2016. Seperti apa ceritanya?

 
2 dari 4 halaman

Kisah Pertemuan Pertama

 

Bola.com mendapatkan cerita dari Valentinus Sanusi, founder dan CEO Esports Football One (EFO) Indonesia. Valen menceritakan bagaimana pertemuannya dengan ketiga pemain eTimnas Indonesia itu di periode waktu yang berbeda.

"Pada 2016, Faidan didampingi oleh banyak komunitas eSport di Bandung untuk menjadi juara nasional Pro Evolution Soccer (PES) League Indonesia dan menjadi salah satu wakil Indonesia yang berangkat ke kejuaraan SEA Finals di Hanoi, Vietnam," kisah Valen.

Kemudian pada 2017, Konami secara khusus datang ke Indonesia dan EFO Indonesia pun menggelar kualifikasi resmi PES League Asia 2v2 Konami untuk bersaing dengan delapan negara lain, termasuk Jepang.

"Pada 2018, digelar demonstrasi esport di Asian Games. Itu kali pertama saya bertemu dengan Elga di Jakarta. Pada 2018 juga Paudie berhasil menjadi wakil Indonesia dari PES League Indonesia ke turnamen SEA Finals di Kuala Lumpur, Malaysia," lanjutnya.

3 dari 4 halaman

Merangkai Prestasi Sejak 2019

 

Menurut Valen, 2019 adalah puncak prestasi komunitas PES Indonesia bersama Liga 1PES. Saat itu Faidan berhasil menjadi juara di SEA Finals 2019 di Bangkok. Selain itu Faidan menjuarai PES League Asia Tokyo dan runner-up PES League World Finals di London.

Ketika pandemi COVID-19 menyerang Indonesia pada 2020, denyut esports justru makin menggila. Saat itu hadir Indonesia Football eLeague (IFeL) yang menjadi wadah pemain pro di Indonesia.

"Adik-adik yang tadinya hanya bermain PS, sekarang sudah bertransformasi menjadi atlet, dengan segudang prestasi yang membanggakan," ujarnya.

Pada akhirnya Elga berhasil menjadi juara International Esports Federation World Esports Championship (IESF WEC) Bali 2022. Kemudian pada 2023, Paudie menjadi wakil Indonesia di IESF WEC di Rumania.

"Terakhir kemarin ketiganya, Rizky, Elga, Paudie, membawa Indonesia menjadi juara AFC eAsian Cup 2023!" seru Valen.

4 dari 4 halaman

Mimpi Komunitas yang Jadi Kenyataan

 

Valen pun menegaskan bahwa prestasi yang diraih ketiga pemain esports sepak bola itu merupakan perwujudan mimpinya, di mana Indonesia bisa menjadi komunitas dunia.

"Namun, esports terus berkembang dan faktanya masih banyak komunitas yang belum terjangkau atau memiliki akses, minimal untuk bisa ikut merasaskan kalah esports benar-benar sudah menjadi aktivitas gamer yang positif dan bisa menjadi kebanggaan orang-orang di sekitar kita," ujar Valen.

"Biarlah mimpi saya dibagikan bersama teman-teman komunitas di mana pun kalian berada, seperti pemilik rental PS, mereka yang suka main PS, atau yang sekadar suka main game bola, Yuk! jadikan apa yang ada di tangan kita sekarang untuk terus membangun komunitas esports yang sehat," tutupnya.

Video Populer

Foto Populer