Sukses


PR Besar: Dominasi Tanpa Hasil Timnas U-23 di SEA Games 2015!

Bola.com, Jakarta Pelatih Timnas Indonesia U-23 Aji Santoso mematenkan gaya bermain dominasi penguasaan bola sebagai fondasi permainan tim asuhannya. Ia juga mengedepankan strategi umpan-umpan pendek sebagai ciri khas permainan Tim Garuda Muda. Sayang, kedua ciri khas tersebut terkadang tidak jadi jaminan kemenangan. Ada PR (pekerjaan rumah) yang harus dibenahi.

Hal itu tergambar di laga perdana penyisihan SEA Games 2015 Singapura melawan Myanmar. Bicara dominasi permainan, Timnas Indonesia U-23 unggul dibanding kubu lawan. Menurut data Labbola, Evan Dimas dkk. menguasai bola 57 persen. Operan sukses antarpemain menembus 336 berbanding 257 Myanmar.

Evan Dimas jadi pemain yang paling menonjol dengan 55 lesakkan passing. Diikuti Adam Alis yang menyorongkan 49 operan pendek. Sayang, hasil akhir pertandingan tidak berpihak ke Tim Merah-Putih. Myanmar justru menang 4-2.

Situasi serupa pernah juga pernah terjadi di masa persiapan menjelang SEA Games. Saat melakoni uji coba melawan Suriah U-23 di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, 14 Februari silam Manahati Lestusen cs. menelan kekalahan 3-0.

Padahal Timnas U-23 mendominasi jalannya pertandingan. Penguasaan bola Indonesia U-23 menembus 61 persen! Total sepanjang laga penggawa Timnas U-23 melakukan 406 passing sukses, sementara Suriah hanya 270.

Efektivitas permainan jadi pekerjaan rumah terbesar tim besutan Aji Santoso. Walau menguasai jalannya pertandingan, tak bisa dibohongi kalau penyelesaian akhir Indonesia U-23 kurang trengginas.

Dua penyerang yang jadi andalan, Muchlis Hadi dan Yandi Sofyan, terlihat kurang tajam.Problem ketajaman sebenarnya bukan hal baru dialami Timnas U-23 Indonesia. Pada saat SEA Games 2013 silam Tim Garuda Muda paceklik produktivitas.

Sumbangsih gol lebih banyak berasal dari lini tengah dan belakang. Yandi yang kala itu juga menjadi bagian dari tim hanya menorehkan sebiji gol saja sepanjang perhelatan multievent.

Pelatih Timnas U-23 kala itu, Rahmad Darmawan, secara terbuka mengakui kelemahan ini. "Tidak banyak stok striker muda di Indonesia yang bisa diandalkan sebagai mesin gol yang konsisten," ujar RD.

Aji Santoso juga menilai masalah dua tahun silam belum terpecahkan hingga kini. "Pemain yang jadi penyelesai akhir di Timnas Indonesia U-23 amat minim. Saya pun harus putar otak untuk mencari solusinya."

Para gelandang yang dimiliki Tim Merah-Putih akan diberdayakan sebagai pemain pemecah kebuntuan saat menjajal kekuatan Kamboja di Stadion Jalan Besar, Singapura, pada Sabtu (6/6) malam ini. Di laga perdana Ahmad Nufiandi dan Abduh Lestaluhu, unjuk kebolehan dengan menyumbang gol buat Indonesia.

Aji berharap pemain-pemain lain macam Adam Alis, Evan Dimas, Ilham Udin, yang dikenal punya naluri menyerang cukup baik jadi kunci permainan Timnas Indonesia U-23.

Baca Juga:

Ini Dia Relaksasi Ala Manahati Lestusen cs. di Singapura

Ibu Evan Dimas : Timnas U-23 Jangan Sedih Kalah dari Myanmar

Rapor Pemain Timnas U-23 : Nofiandani Apik, Evan Dimas Melempem

Shin Tae-yong Punya Cara Cerdik Bantai Irak

Video Populer

Foto Populer