Sukses


5 Saudara Kandung di Lapangan Hijau Indonesia (3)

Bola.com, Jakarta - Setelah mengulas pemain sepak bola yang bersaudara dalam dua seri, Bola.com meneruskan pemain yang bersaudara yang sama-sama berkiprah dalam dunia sepak bola Indonesia pada tulisan bagian tiga. Inilah mereka:

1. Gendut Doni Christiawan, Deftendi Yunianto, dan Nugroho Adiyanto

Gendut Doni

Gendut Doni, yang paling muda dari tiga bersaudara ini, adalah yang paling tenar. Ia malang melintang di sejumlah klub besar seperti Persikota Tangerang, Persija Jakarta, Persib Bandung hingga Arema di tahun 2000-an. Gendut sempat memperkuat timnas di sejumlah turnamen. Salah satu prestasinya bersama Tim Merah-Putih adalah kala menjadi top scorer Piala Tiger 2000.

Dua kakaknya, Deftendi dan Nugroho, lebih banyak memperkuat tim asal Jateng seperti PSIS, PSS, hingga PSIM. Beda dengan Gendut, keduanya tak pernah memperkuat Tim Garuda. Tiga bersaudara ini berbeda posisi dalam bermain. Gendut adalah striker, Deftendi gelandang, dan Nugroho menjadi bek tengah.

2. Agus Indra Kurniawan dan Imam Rohmawan

Agus Indra Kurniawan

Sama-sama berposisi sebagai gelandang, nama Agus Indra Kurniawan, yang akrab disapa Jepang, mulai tenar saat memperkuat Petrokimia Putra dan mengantar tim asal Gresik itu menjadi juara Liga Indonesia 2002. Setelah itu ia pindah ke Persija dan berada di tim ibukota pada 2004-2011. Jepang sempat kembali ke Petrokimia sebelum pada 2013 memperkuat Pelita Bandung Raya hingga sekarang.

Sang adik, Imam, sempat menunjukkan bakat sebagus Jepang. Imam memperkuat timnas U-23 yang berlatih di Belanda dan tampil di Asian Games Doha 2006. Tapi setelah itu karir Imam seakan jalan di tempat. Ia hanya memperkuat klub di Divisi Utama seperti PSS dan Persiba.

3. Rochy Putiray dan Charles Putiray

Rochy Putiray (Bola.com / Muhammad Ridwan)

Rochy adalah striker yang malang melintang bersama timnas di sepanjang era 90-an. Penampilan yang nyleneh membuat Rochy mudah dikenali di lapangan dan diingat hingga kini. Pemain asal Maluku itu kerap mencukur rambutnya dengan gaya yang unik dan dicat dengan warna menyala. 

Pada kesempatan lain, Rochy memakai sepatu yang berbeda merk atau warna di kaki kiri dan kanan. Ia memperkuat tim-tim besar seperti Arseto Solo, Persija Jakarta, dan PSM Makassar. Rochy juga menjadi salah satu pemain yang sukses bermain di klub luar negeri seperti Instant Dict, Happy Valley, dan Kitchee FC di Liga Hongkong. 

Salah satu aksinya yang layak dikenang adalah ketika membobol gawang AC Milan sebanyak dua kali. Ketika itu Rochy memperkuat tim all stars Liga Hongkong yang bertanding dalam sebuah laga eksebisi lawan Milan yang datang dengan sebagian besar pemain utama seperti Paolo Maldini.

Sedangkan Charles, yang bermain di posisi bek, tak pernah bermain buat tim besar. Ia juga tak pernah dipanggil ke timnas.

4. Didik Darmadi dan Adityo Darmadi

Adityo Darmadi dan Didik Darmadi

Keduanya menjadi andalan Persija dan timnas Indonesia di era 1980-an. Sang kakak, Didik, berposisi sebagai bek kiri. Bisa dibilang Didik adalah salah satu bek kiri terbaik yang pernah dimiliki Indonesia. Didik menjadi andalan timnas pada ajang Pra Piala Dunia hingga Asian Games.

Sementara Adityo, berposisi sebagai striker. Ia menjadi salah satu pemain di timnas Indonesia yang menempati posisi empat di Asian Games 1986 Seoul.

Adityo adalah menantu kiper timnas di era 1960-an, Harry Tjong. Pasangan Adityo dengan Helena kemudian memiliki anak yang juga berprofesi sebagai pemain sepak bola, yaitu Andro Levandi dan Adixi Lenzivio.

5. Andro Levandi dan Adixi Lenzivio

Adixi Lenzivio dan Andro Levandi

Dua bersaudara ini adalah putra Adityo Darmadi dan juga cucu dari Harry Tjong. Darah sepak bola jelas menurun ke Andro dan Adixi. Pada musim 2015, keduanya tercatat sebagai pemain Persija Jakarta.

Andro yang lebih dulu menekuni sepak bola, sempat memperkuat timnas junior. Lantaran sempat lama dibekap cedera, karir Andro yang bisa berposisi sebagai gelandang dan striker tak seapik ketika masih junior. Ia melanglang buana ke sejumlah klub seperti Persela Lamongan, Pelita Jaya, Persiba Bantul, hingga PS Sumbawa Barat sebelum mendarat ke Persija.

Sementara itu, Adixi yang menempati posisi kiper, sama seperti sang kakek, tak pernah berpindah klub. Sejak junior hingga sekarang Adixi tetap berkostum Persija. Adixi merangkak sejak menjadi kiper ketiga hingga saat ini bersaing dengan Andritany Ardhiyasa sebagai kiper utama Persija.

Baca Juga:

5 Saudara Kandung di Lapangan Hijau Indonesia (1)

5 Saudara Kandung di Lapangan Hijau Indonesia (2)

Ada Komet, Sabar, Silat: Ini 12 Klub Indonesia dengan Nama Unik

 

Video Populer

Foto Populer