Sukses


Feature: Like Father Like Son, Frans Sinatra dengan Gideon Marcel

Bola.com, Bandung - Tak banyak tetesan darah dan bakat bapak yang sukses jadi pesepak bola menurun pada anak kandungnya. Di Indonesia itu hanya bisa dihitung dengan jari. Bahkan, orang tua yang pernah jadi legenda di Tanah Air ini malah lebih suka anaknya tak mengikuti jejak karier bapaknya. Namun, itu tak berlaku bagi Frans Sinatra Huwae.

Mantan gelandang timnas era 1990-an ini malah mendukung dan memberi kebebasan kepada Gideon Marcel Huwae untuk jadi pesepak bola profesional.

“Saya penganut demokrasi dalam membangun keluarga. Saya dukung dan bebaskan anak-anak memilih jalan hidupnya. Termasuk kepada Marcel. Karena saya tahu, saya tak bisa menentukan nasib mereka. Hanya Tuhan yang tahu apa yang terbaik untuk umatnya. Khusus bagi Marcel, saya hanya ingatkan kalau sudah memilih sepak bola sebagai kehidupannya, dia harus total dan profesional,” tutur Frans Sinatra kepada Bola.com.

Kendati begitu, Frans Sinatra tak membiarkan begitu saja sang anak meniti kariernya. Kebetulan legenda hidup PS Barito Putera itu kini menduduki kursi pelatih di Martapura FC.

Klub di mana Marcel juga sebagai pemain di dalamnya. Bernaung di bawah payung yang sama itulah dimanfaatkan Frans Sinatra untuk membentukkarakter dan kualitas putra keduanya itu.

“Profesionalisme Marcel masih 70 persen. Kualitasnya juga masih di bawah 100 persen. Dia masih muda dan bisa berkembang. Secara pribadi, di Martapura FC ini saya manfaatkan untuk mendidiknya, tanpa mengabaikan pemain lainnya. Semua pemain saya anggap sebagai anak. Kalau Marcel tak disiplin dan berlatih serius, saya tak segan memarahinya,” ungkap Frans.

Lantas apa kata sang anak? “Di antara pemain lain, saya mungkin paling sering dimarahi coach Frans. Tapi saya tak merasa sakit hati. Itu bagian pembelajaran bagi saya. Itu mungkin cara papa mendidik saya jadi pemain profesional. Saya ambil hikmahnya untuk masa depan nanti,” kata Marcel.

Tak hanya di latihan, ternyata Frans Sinatra pun tak segan untuk mendudukkan Marcel di bangku cadangan atau tak memberinya kostum bila sang anak tak siap bertanding.

“Tak ada kata KKN. Kalau anak sendiri tak mampu untuk mengisi kebutuhan tim yang saya inginkan, duduk atau jadi penonton di tribun saja. Ya, saya akui. Saya paling keras kepada Marcel saat latihan. Biar dia tahu, untuk jadi pemain hebat harus bekerja keras. Bukan duduk manis dan menggantungkan pada orang lain, terutama kepada saya sebagai papanya di tim Martapura FC. Marcel harus bersaing dengan rekan setimnya,” papar Frans Sinatra.

Tapi ada keuntungan lain dari simbiosis ayah dan anak ini. Kebetulan posisi Marcel sebagai gelandang, persis apa yang pernah diperankan Frans Sinatra saat masih aktif sebagai pemain. Sehingga secara pribadi, Frans bisa menularkan ilmu dan pengalamannya kepada Marcel.

“Saya tak mau Marcel terbebani nama besar dan prestasi masa lalu saya. Biar dia meraih prestasi sendiri. Karena garis tangan dan bakat yang diberikan Tuhan tidak sama untuk tiap manusia. Tapi saya memberikan semua ilmu yang saya miliki untuk dia,” jelas Frans.

Kapan Frans rela melepas Marcel menjadi profesional sejati? “Dia masih sangat muda. Dua tahun lagi Marcel harus berpisah dan mandiri. Saya tak mau jika dia nanti masuk klub lain, nama saya dibawanya. Makanya, Marcel harus punya kualitas yang bisa bersaing di klub lain,” tegasnya.

Tapi rencana Frans  berbeda dengan angan-angan sang putra. “Setahun lagi saya harus keluar dari Kalimantan. Saya ingin mencari pengalaman dan teman baru di luar daerah. Tapi saya harus punya modal kualitas yang bagus agar bisa diterima di klub lain. Saya anggap Martapura FC ini sebagai kawah penggemblengan. Doakan saya bisa berprestasi lebih baik lagi,” ucap Marcel.

Cerita Frans dengan Macel mirip dengan legenda sepak bola Belanda Johan Cruyff dengan putranya Jordi Cruyff. Karier sang bapak di dunia sepak bola diteruskan putranya.

Di Indonesia juga ada yang seperti mereka, pelatih kawakan asal Semarang Sartono Anwar dengan Nova Ariyanto. Atau yang terkini Iwan Setiawan pelatih Pusamania Borneo FC yang juga setim dengan putranya Bryan Setiawan.

Baca Juga:

Video: Highlights Piala Presiden 2015 : Persebaya united vs Martapura FC 0-0

Tiga Kiper Membuat Pelatih Martapura FC Bisa Tidur Nyenyak

Martapura FC Tetap Optimistis meski Dikeroyok 3 Klub ISL

 

Video Populer

Foto Populer