Sukses


Piala Jenderal Sudirman Tak Memakai Jasa Auditor Profesional

Bola.com, Jakarta - Penyelenggaraan Piala Jenderal Sudirman agak berbeda dengan Piala Presiden. Meski menggunakan operator sama, yakni Mahaka Sports and Entertainment, Piala Jenderal Sudirman disupervisi oleh Tentara Nasional Indonesia, termasuk soal penggunaan dana.

CEO Mahaka Sports and Entertainment, Hasani Abdulgani mengatakan, salah satu perbedaan antara Piala Presiden dengan Piala Jenderal Sudirman adalah penggunaan auditor. Bila di Piala Presiden Mahaka menggandeng auditor profesional, maka di Piala Jenderal Sudirman, Mahaka menyerahkan laporan keuangan kepada TNI. 

"Kami disupervisi oleh TNI, terkait keuangan selama turnamen. Setelah turnamen berakhir, kami menyerahkan laporan ke Mabes TNI untuk mereka evaluasi dengan auditor internal," kata Hasani.

Pada Piala Presiden, Mahaka sebagai penyelenggara tunggal dan menggandeng auditor PricewaterhouseCoopers (PwC), yang pernah mengaudit event-event besar, seperti Piala Dunia dan Olimpiade Musim Dingin. Sementara, di Piala Jenderal Sudirman, Mabes TNI memakai auditor internal hanya akan melaporkan kepada para sponsor, klub peserta, dan Presiden.

Turnamen Piala Jenderal Sudirman merupakan salah satu mandat dari Presiden RI Joko Widodo, untuk mengisi kekosongan kompetisi. Turnamen ini menyedot dana sekitar Rp 10 miliar, dengan rincian untuk hadiah total Rp 5 miliar, dan sisanya untuk match fee, sewa stadion, dan hadiah untuk gelar individu.

"Sejauh ini semuanya berjalan lancar dengan pengawasan dari Mabes TNI. Harapan kami turnamen ini jadi agenda tahunan supaya sepak bola Indonesia tidak mati," tegasnya.

Piala Jenderal Sudirman akan memasuki babak delapan besar yang digelar mulai 12 Desember 2015. Tim yang lolos ke fase tersebut adalah Arema Cronus, Persija Jakarta, PS TNI, Pusamania Borneo FC, Persipura Jayapura, Mitra Kukar, Semen Padang, dan Surabaya United. Pengundian babak delapan besar digelar pada Kamis (3/12/2015) di Hotel Century, Senayan.

Video Populer

Foto Populer