Sukses


2 Perusahaan Indonesia Jadi Sponsor Klub Timor Leste

Bola.com, Jakarta - Tak hanya pemain Indonesia yang menjelajahi sepak bola Timor Leste, perusahaan Tanah Air juga berekspansi ke Dili. Dua perusahaan Indonesia yang menjadi sponsor klub Liga Futebol Amadora Timor Leste adalah Semen Tonasa dan Bir Bintang.

Semen Tonasa merupakan produsen semen dari Biringere, Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan yang beroperasi sejak tahun 1968 dan menjadi sponsor Cacusan Clube Futebol. Logo perusahaan itu terpampang di bagian dada kostum utama klub yang didominasi warna merah.

Sementara, Bir Bintang menjadi sponsor Karketu Dili FC. Bir Bintang merupakan produk minuman beralkohol yang diproduksi anak perusahaan Heineken, Multi Bintang Indonesia. Meski berada di bawah Heineken, cikal bakal Bir Bintang berawal dari Indonesia, tepatnya pada tahun 1929 lewat perusahaan bernama NV Nederlandsch-Indische Bierbrouwerijen yang didirikan di Medan.

“Karketu FC menjalin kerja sama sponsorship dengan Bir Bintang dengan durasi satu tahun,” demikian bunyi pernyataan Karketu FC melalui akun Facebook.

Ekspansi dua perusahaan Indonesia tidak mengagetkan, mengingat di Tanah Air kompetisi masih vakum. Memang cukup ironis, ketika ada banyak klub Indonesia gulung tikar, negara tetangga justru tengah asyik membangun kompetisi mereka.

Semen Tonasa jadi sponsor klub Timor Leste, Cacusan Clube Futebol. (Facebook)

Beberapa klub Indonesia terpaksa membubarkan diri akibat seretnya sponsor. Bahkan, klub yang biasanya mendapat sokongan dana puluhan miliar dari sponsor, Persipura Jayapura, harus vakum untuk sementara akibat krisis finansial.

"Persipura tidak mungkin memaksakan berjalan tanpa mengikuti kompetisi ISL dan mencari peluang tampil di level Asia. Sponsor membutuhkan event yang bergengsi dan pasti," kata Ketua Persipura, Benhur Tomy Mano, beberapa waktu lalu kepada bola.com.

Selain disponsori oleh perusahaan Indonesia, klub Timor Leste, salah satunya Karketu juga mendatangkan tiga pemain asal Indonesia, yakni Abdul Rahman, Patrich Wanggai, dan Titus Bonai. Karketu juga tengah menimbang untuk mengontrak pelatih dari Indonesia. Kandidatnya adalah Arcan Iurie, Isman Jasulmei, dan Rully Nere.

Bukan tidak mungkin, dalam waktu dekat akan ada lagi pemain, pelatih, dan perusahaan Indonesia merapat ke Dili. Seperti diketahui, Timor Leste akan memulai kompetisi profesional bertajuk Liga Futebol Amadora pada akhir Februari mendatang. Gebrakan klub Timor Leste cukup mengejutkan karena sukses mendatangkan pemain-pemain top asal Indonesia.

Sejauh ini, sudah ada lima pemain Indonesia yang dikontrak klub Timor Leste. Abdul Rahman, Titus Bonai, dan Patrich Wanggai di Karketu FC. Sementara, Oktovianus Maniani dan Immanuel Wanggai di Carsae FC. Kabar terbaru, bintang Persipura Jayapura, Boaz Solossa juga akan merapat ke Carsae FC untuk menjalani trial. Carsae FC juga ditangani mantan asisten pelatih Timnas Indonesia, Fabio Oliveira.

Menariknya, kompetisi profesional Timor Leste yang diikuti 12 tim jadi ajang adu gengsi para pengusaha lokal di Dili. Beberapa klub memang dikelola oleh pengusaha, seperti Carsae FC milik Pedro Carrascalao, pemilik Pecar Grup, perusahaan yang bergerak di bidang teknologi, transportasi, bahan bakar, elektronik, dan furnitur.

"Banyak juga yang dari perusahaan keluarga. Seperti klub kami, patungan untuk membiayai operasional tim. Kami juga berencana kerja sama dengan perusahaan," tutur Miro Baldo Bento, asisten pelatih FC Porto Taibessi.

Video Populer

Foto Populer