Sukses


Menpora Munculkan Masalah Baru Jika Membubarkan TSC 2016

Bola.com, Bangkalan - Manajer Madura United, Haruna Soemitro, meminta Menpora, Imam Nahrawi, agar tidak asal bicara dalam menyikapi kerusuhan di pertandingan antara Persija Jakarta melawan Sriwijaya FC. Sebab tuntutan Menpora agar kompetisi dibubarkan di tengah jalan dianggap bisa memicu persoalan yang lebih besar.

Haruna sepakat kasus yang terjadi di Stadion Gelora Utama Bung Karno, Jakarta, Jumat (24/6/2016) itu diusut tuntas sampai ke akar-akarnya. Namun baginya, tidak bisa dibenarkan jika kejadian tersebut ditanggung 17 klub peserta Torabika Soccer Championship 2016 presented by IM3 Ooredoo.

Ia menyebutkan, TSC 2016 ini hajatannya 18 klub yang di dalamnya ada PS TNI dan Polri (Bhayangkara Surabaya United), serta PT Gelora Trisula Semesta. Menurutnya, menyalahkan penyelenggaraan TSC 2016 itu sama saja mengecilkan peran PS TNI dan Polri yang turut ambil peran di kompetisi ini.

Haruna sendiri menilai ada yang aneh dari kejadian tersebut. Ia bahkan menyebut tragedi di Jakarta bukanlah kasus biasa. Sebab kejadian ini bukan kerusuhan antarsuporter, tapi antara suporter dengan aparat keamanan.

“Menpora tidak bisa menyalahkan klub-klub, suporter dan PT GTS. Karena ini bukan vandalisme. Kalau vandalisme, kerusuhan itu terjadi antarsuporter, ini suporter dengan aparat. Ada apa ini? Itulah yang harus dicari penyebabnya, bukan mematikan kompetisinya,” tutur Haruna.

Baginya, ucapan Menpora bukanlah solusi untuk mengatasi masalah ini. Bahkan jika permintaan Menpora direalisasi, Haruna khawatir bisa menimbulkan keresahan dan kemarahan masyarakat luas yang jika sampai meledak akan sulit dikendalikan.

“Saya minta Menpora berhati-hati dalam menyikapi masalah ini. Jangan sampai ucapan Menpora justru melontarkan komentar kontraproduktif,” tegas Haruna Soemitro yang mantan anggota Komite Eksekutif PSSI tersebut.

Video Populer

Foto Populer