Sukses


3 Pengaruh Espanyol B pada Performa Cantik Evan Dimas di TSC

Bola.com, Makassar - Setelah kembali dari Spanyol mengikuti latihan di Espanyol B, permainan Evan Dimas Darmono terlihat mengilap. Ia seakan menemukan kembali permainan terbaiknya. Belakangan, ia sering dipuji karena dianggap memberikan kontribusi besar pada setiap laga yang dijalani Bhayangkara Surabaya United.

Tak hanya pelatih Bhayangkara SU yang melontarkan sanjungan pada mantan kapten Timnas U-19 era Indra Sjafri, tapi juga pelatih lawan. Baru-baru ini arsitek Persegres Gresik United Liestiadi menyebut Evan Dimas sebagai pembeda antara timnya dengan Bhayangkara SU kala tim besutannya tumbang 0-1.

Kepada Bola.com, Evan Dimas membeberkan rahasia di balik performa yang semakin bagus. Ada tiga hal yang dilakukan Evan demi meningkatkan kemampuan, semuanya merupakan ilmu dan kebiasaan yang ia serap setelah latihan di Espanyol B.

Pertama, Evan sangat peduli dengan kondisi fisik. Sepulang dari Spanyol, kondisi fisik Evan memang lebih baik dibanding sebelumnya. Ini karena ia masih menjalani fitnes layaknya saat masih di Spanyol. Meski tak serutin saat menjalani program pengembangan bersama Espanyol B, minimal dalam seminggu ia menjalani fitnes sekali sehingga kebugarannya tetap terjaga.

"Waktunya tidak tentu. Kalau ada waktu saja saya fitnes. Tapi saya usahakan seminggu pasti ada latihan fisik di pusat kebugaran," jelas Evan.

Evan mengakui, fitnes membuat tubuhnya selalu bugar. Siklus tidurnya selama di Spanyol juga tak berubah. Kebiasaan tidur hingga pagi karena mengidap insomnia pun hilang. Latihan beban yang dilakukan Evan menguras energi, sehingga ia sudah merasakan kantuk sebelum waktu memasuki tengah malam.

Perubahan ini dirasa banyak membantu peningkatan performa Evan saat tampil bersama Bhayangkara SU dalam ajang Torabika Soccer Championship 2016 presented by IM3 Ooredoo. Penampikannya kembali seperti saat masih membela Timnas U-19 era Indra Sjafri.

2 dari 2 halaman

Pengaruh Kedua dan Ketiga

Faktor kedua, Evan juga sering menambah latihan sendiri di rumah saat program latihan kosong. "Dia juga sering lari-lari di jalanan kampung ini berkali-kali. Hal ini ia lakukan setelah dari Spanyol," tutur Ana.

Pengaruh ketiga, pemain kelahiran Surabaya, 13 Maret 1995 itu juga masih mengonsumsi susu penambah berat badan seperti yang ia minum selama di Spanyol. Meski Evan tak mengakuinya, sang ibunda Evan, Ana, menceritakan jika Evan masih sering mengonsumsi susu tersebut. 

Badan Evan Dimas semakin kekar setelah berlatih di Espanyol B.  (Bola.com/Dok. Pribadi)

Apa yang dilakukan Evan Dimas membuat sang pemain kini menjadi bagian terpenting dari Bhayangkara SU. hal itu tampak dari starter yang dipilih Ibnu di setiap pertandingan. Ia lebih memilih Evan ketimbang pemain asingnya asal Maroko, Khairallah Abdelkbir sekali pun. Sebab Ibnu melihat peran dan fungsi Evan lebih vital dibanding pemain lain di posisi sama.

Kelebihan Evan lainnya, ia bisa tetap menjaga kekompakan saat dipasangkan dengan siapa saja. Baik Hargianto, Zulfiandi, maupun Abdelkbir, level permainan Evan tak menurun. "Itulah kelebihan Evan Dimas. Dia bisa menyesuaikan diri dengan siapa saja tandemnya," sebut Ibnu Grahan, pelatih Bhayangkara SU.

Video Populer

Foto Populer