Sukses


Rizky R. Pora, Kenangan AFF 2014 dan Dukungan buat Alfred Riedl

Bola.com, Jakarta - Pemain sayap Barito Putera, Rizky Rizaldi Pora adalah salah satu pemain Timnas Indonesia pada Piala AFF 2014. Pemain berusia 26 tahun asal Ternate merasakan tekanan besar yang dihadapi pemain pada saat itu. 

Di tengah jadwal kompetisi yang padat, tim pelatih tak bisa leluasa menjalankan program pemusatan latihan. Bahkan, Tim Garuda hanya melakukan persiapan lima hari menjelang babak penyisihan bergulir di Vietnam.

Seperti apa kenangan Rizky di Piala AFF? Apa harapannya dengan skuat Indonesia di Piala AFF 2016? Berikut petikan wawancara Bola.com dengan kapten Barito Putera itu. 

Piala AFF 2014 jadi debut Anda di Timnas Senior. Seperti apa pengalaman dari mulai TC hingga kejuaraan berlangsung?

Pada waktu itu coach Alfred Riedl memang tidak punya banyak waktu untuk persiapan. Kami mengikuti pemusatan latihan secara bertahap. Dari awal kumpul semua, lalu ada yang dicoret, di tengah jalan bisa dipanggil lagi. Jadi memang tidak ada waktu panjang untuk mempersiapkan tim secara utuh. Apalagi waktu itu pelatnas terakhir menunggu final ISL karena ada banyak pemain Persib dan Persipura.

Sebelum berangkat ke Vietnam semua pemain sudah menyadari kekurangan kami sementara lawan di babak penyisihan grup sudah memiliki persiapan yang matang.

Anda melihat sistem latihan seperti itu bagaimana?

Sebagai pemain hanya menjalankan, semua yang mengatur pelatih.

Seperti apa sosok Alfred Riedl di mata Anda?

Coach Alfred Riedl punya karisma dan beliau sangat disegani. Pada waktu saya masuk seleksi, saya ingin memanfaatkan kesempatan untuk belajar dari beliau. Saya bersyukur mendapat pengalaman itu meski pada akhirnya Indonesia tidak lolos fase grup.

Bagaimana dengan Piala AFF 2016, berharap dipanggil lagi?

Kalau untuk sekarang saya lebih prioritaskan klub apalagi hanya dua pemain yang diambil tentu peluang tidak banyak. Tetapi bila kesempatan masuk timnas ada lagi, saya siap berjuang maksimal. Tapi semua itu tergantung kebutuhan coach Alfred sekarang. Saya sebagai pemain yang pernah ia panggil tetap memberikan dukungan.

Bagaimana bila Alfred Riedl memprioritaskan pemain muda di bawah 23 tahun?

Kalau seperti itu malah bagus buat timnas. Dua pertandingan terakhir di AFF 2014 pemain muda seperti Evan Dimas diturunkan dan main bagus. Kalau sekarang pemain muda diberi kesempatan, tentu dua tahun lagi Indonesia sudah punya tim yang tangguh.

Anda tidak takut kans masuk timnas menipis karena banyaknya pemain muda?

Tidak masalah. Bagi saya main di timnas adalah rezeki karena semua yang menentukan pelatih. 

Kapten Barito Putera, Rizky Pora berebut bola dengan striker Arema Cronus, Cristian Gonzales dalam laga yang berlangsun di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Selasa (26/7/2016). (Bola.com/Iwan Setiawan)

Lalu soal klub. Seperti apa Anda melihat persaingan di TSC?

Sama dengan kompetisi sebelumnya. Mungkin bedanya sekarang banyak pemain muda berusia di bawah 22 tahun yang jadi andalan klub sejak turnamen-turnamen bergulir.

Anda sempat dibekap cedera panjang tapi bisa langsung bangkit. Apa rahasianya?

Waktu itu banyak yang memprediksi saya bakal absen lama karena cedera hamstring paha kiri. Kejadiannya bulan akhir tahun 2015 dan sebelumnya sudah pernah mengalami cedera saat memperkuat Pusamania Borneo FC dan Martapura FC.

Memang butuh kesabaran kalau soal menyembuhkan cedera. Saya simpel saja, ikuti instruksi tim fisioterapis dan melawan rasa takut. 

Video Populer

Foto Populer