Sukses


Persela Dihujani Kritik, Tim Pelatih Minta Pemain Tak Disalahkan

Bola.com, Tenggarong - Kemenangan Persela Lamongan 2-1 atas Mitra Kukar dalam lanjutan Torabika Soccer Championship 2016 presented by IM3 Ooredoo, Jumat (26/8/2016), menjadi jawaban dari tekanan yang dialamatkan kepada pemain. Maklum, sejumlah pemain Persela sempat disudutkan oleh pihak tertentu usai takluk dari Bhayangkara Surabaya United, pekan lalu.

Mereka menilai kekalahan dari Bhayangkara SU adalah salah para pemain. Namun, keberhasilan membawa pulang 3 poin dari kandang Mitra Kukar berhasil menjawab kritikan yang meragukan kinerja pemain yang sebenarnya bekerja keras memperbaiki prestasi tim.

Menyikapi hal itu, pelatih kepala Persela, Sutan Harharah dan asistennya, Marwal Iskandar memilih bungkam. "Saya tidak mau berkomentar. Silakan dilihat sendiri dan membuat penilaian sendiri. Saya hanya minta, jangan semata-mata salahkan pemain," ujar Marwal.

Menilik ke belakang, ada beberapa yang tidak diperhatikan pihak yang melontarkan kritik berupa hujatan tersebut. Sebagai catatan, persiapan dan upaya Persela merekrut pemain jauh dari kesan maksimal. Mereka juga tergolong lambat dalam mempersiapkan tim. Persela baru menggelar seleksi plus persiapan tim sekitar sebulan lebih 14 hari sebelum TSC 2016 resmi bergulir pada 29 April 2016 lalu.

Kondisi ini diperparah dengan para pemain yang mereka datangkan. Dari seluruh skuat yang mereka rekrut, khususnya pemain lokal, tidak ada nama pemain bintang yang sedang bersinar. Kualitas mereka dibilang pas-pasan jika tidak mau disebut di bawah standar.

Belum lagi dua pemain asingnya Selim Kaabi (stopper/Prancis) dan Omar Elhusseyni (gelandang/Mesir) yang tampil impresif bersama Persela di Piala Gubernur Kaltim justru dilepas. Penampilan Persela pun amburadul. Akibatnya mereka mengawali laga TSC 2016 dengan kekalahan 0-1 dari sesama tim semenjana, Persegres Gresik United. Padahal di Piala Gubernur Kaltim, Persegres GU mereka lumat dengan skor telak, 4-1.

Terlepas benar atau tidak, setelah kedua pemain itu keluar, Persela mengalami rangkaian hasil buruk di awal-awal TSC diputar. Imbasnya, sang pelatih Stefan Hansson pun harus mengundurkan diri karena tak mampu mengangkat prestasi tim ini.

Usai pelatih asal Swedia ini mundur, sebetulnya performa Persela mengalami peningkatan sejak masuknya pelatih kenamaan, Sutan Harharah. Selain memutus paceklik kemenangan, Sutan berhasil memunculkan Dendi Sulistyawan. Striker muda ini disulap menjadi salah satu pemain yang subur. Bahkan karena penampilannya yang mengilap, pelatih Timnas Piala AFF Alfred Riedl sampai kepincut untuk memanggilnya dalam seleksi Timnas.

Arema Cronus mengalahkan Persela Lamongan 2-0 di Stadion Surajaya, Lamongan, Senin (18/7/2016). (Bola.com/Iwan Setiawan)

Catatan positif lainnya, sejak Sutan memoles tim ini, permainan Persela lebih trengginas. Hal itu bisa dilihat dari banyaknya peluang emas yang mereka ciptakan. Sayang, kans itu kerap gagal dikonversi menjadi gol, sehingga Persela kerap gagal meraih kemenangan atau sekadar seri.

Keberuntungan tampaknya tak berpihak pada Persela. Selain penampilan Dzumafo yang kurang maksimal selama membela Persela, gelandang asal Spanyol, Jose Galan yang diharapkan menjadi motor sekaligus dirigen permainan Persela juga lebih akrab dengan cedera. Kondisi tim yang bermarkas di Stadion Surajaya ini kian limbung setelah stopper asal Belanda, Kristian Adelmund memutuskan mundur karena ayahnya sedang sakit keras.

Diakui atau tidak, terpaan masalah yang bertubi-tubi ini berperan besar atas minimnya pencapaian Persela sejauh ini. Namun saat disinggung perihal tersebut, Sutan maupun Marwal lagi-lagi tak mau berkomentar. Ada kesan mereka tak mau mencari-cari alasan. "Saya hanya bekerja dan berusaha berbuat yang terbaik, saya yakin pemain pun begitu," tutur Marwal.

 

 

Shin Tae-yong Punya Cara Cerdik Bantai Irak

Video Populer

Foto Populer