Sukses


Bayu Pradana: 90 Menit, Kapten Tim, dan Bima Sakti

Bola.com, Solo - Timnas Indonesia mengalahkan Malaysia, tiga gol tanpa balas dalam uji coba di Stadion Manahan, Solo, Selasa (6/9/2016) malam. Pelatih Alfred Riedl menurunkan mayoritas pemain muda serta debutan di Timnas. Termasuk gelandang Mitra Kukar, Bayu Pradana, yang menjalani debut bersama Timnas Senior.

Pemain kelahiran Salatiga, 19 April 1991 itu tampil penuh sepanjang pertandingan bersama Evan Dimas Darmono di lini tengah. Performa stabilnya sepanjang laga mendapat banyak apresiasi dari sejumlah pihak, semisal pelatihnya di Mitra Kukar, Jafri Sastra.

Performa pemain 25 tahun memang semakin menanjak sejak bergabung ke tim Naga Mekes sekaligus menjabat sebagai kapten tim saat ini.

Bagaimana pendapat Bayu Pradana soal laga debutnya di timnas? Bagaimana pula kiprahnya saat ini bersama Mitra Kukar? Berikut petikan wawancara Bola.com dengan Bayu Pradana, Rabu (7/9/2016).

Bagaimana pendapat Anda setelah menjalani debut di Timnas Senior?
Luar biasa, senang dan bersyukur mendapat kepercayaan dari pelatih tampil sejak awal dan bermain 90 menit. Apalagi Timnas bisa meraih kemenangan tentu semakin lengkap.

Apakah Anda sempat menyangka tak dipanggil melawan Malaysia dan jadi starter?
Sebagai pemain saya pasrah akan keputusan pelatih. Kalau saya pribadi yang terpenting menunjukkan penampilan maksimal baik di klub maupun saat seleksi Timnas.

Sebelum berada di level sekarang, Anda mengawali karier dari level bawah? Bagaiama ceritanya?
Saya memang menggeluti sepak bola dari bawah termasuk di Diklat Apacinti. Setelah itu saya harus merangkak dari klub Divisi Utama mulai Persis Solo, Persipasi Bekasi serta Persepar Palangkaraya saat masih di Divisi Satu.

Lalu saat Persepar promosi ke IPL saya turut bergabung dan semenjak itu bermain di kasta tertinggi termasuk tahun lalu bersama Persiba Balikpapan dan akhirnya ke Mitra Kukar.

Apa yang membuat Anda terlihat begitu nyaman di Mitra Kukar?
Resep khusus tidak ada. Saya nyaman di Mitra Kukar karena pengelolaan klub ini benar-benar baik. Manajemen tim juga bekerja dengan baik sehingga seluruh pemain bisa fokus baik berlatih maupun saat bertanding.

Sekarang Anda jadi kapten tim. Apakah sempat grogi atau merasakan kendala?
Kalau grogi ya, sempat karena tidak menyangka saya yang dipilih pelatih padahal masih banyak pemain yang lebih senior dan saya anggap lebih pantas. Namun, saya coba menikmati dan bertanggung jawab atas apa yang dipercayakan pelatih kepada saya.

Apalagi sosok kapten harus memberi contoh positif kepada pemain lain di Mitra Kukar yang mayoritas juga berusia muda. Saya bersyukur mendapat dukungan dari semua pihak mulai manajemen, pelatih, dan pemain.

Adakah sosok yang menginspirasi Anda atas performa yang semakin meningkat?
Bima Sakti sosok panutan saya. Siapa yang tidak kenal Bima. Selain pemain dengan kemampuan komplet di lapangan, Bima Sakti juga bersahaja saat di luar lapangan. Dia benar-benar menginspirasi saya untuk jadi pesepak bola yang baik.

Apa target pribadi Anda dalam waktu dekat dan jangka panjang?
Kalau target terdekat membawa Mitra Kukar finis sebaik mungkin di TSC 2016 serta bisa menembus skuat utama Timnas Indonesia ke Piala AFF 2016. Untuk jangka panjang, mungkin di luar karier sepak bola, yakni membuka usaha bersama keluarga.

 

Video Populer

Foto Populer