Sukses


7 Eks Bintang Timnas Indonesia U-19 yang Tampil di PON 2016

Bola.com, Jakarta - Kemenangan Timnas Indonesia U-19 atas Korea Selatan di Stadion Gelora Bung Karno pada 12 Oktober 2013 menjadi titik puncak kesuksesan Evan Dimas dkk. setelah menjuarai Piala AFF 2013. Tiga gol yang diciptakan Evan mengundang decak kagum dari berbagai kalangan dan golongan masyarakat.

Semenjak itu, animo masyarakat mengenai Timnas U-19 semakin membesar. Kabar Indra Sjafri dan anak asuhnya selalu dinantikan pecinta sepak bola tanah air bahkan melebihi para seniornya di Timnas.

Banyak yang beranggapan jika masa depan sepak bola Indonesia akan cerah dengan keberadaan generasi emas ini. Kini, Indra Sjafri tak lagi mendampingi Garuda Muda. Pelatih kelahiran 2 Februari 1963 ini tengah berjuang mengangkan Bali United untuk naik ke papan atas klasemen sementara Torabika Soccer Championship 2016 presented by IM3 Ooredoo (TSC 2016).

Mantan anak didiknya juga tersebar di berbagai klub peserta TSC 2016. Evan Dimas menjadi andalah Bhayangkara FC dan Timnas Indonesia. Selain Evan, Rudolof Yanto Basna, Hansamu Yama Pratama, dan Septian David Maulana juga mendapat panggilan untuk membela skuat Garuda ketika bersua Malaysia di Stadion Manahan, Solo pada 6 September 2016. 

Tidak hanya memperkuat sejumlah klub TSC 2016 dan masuk timnas senior, sebagian dari eks Timnas U-19 juga dipercaya untuk membela daerah dalam Pekan Olahraga Nasional 2016 yang berlangsung di Jawa Barat Pada 17-29 September 2016. (Gregorius Aryodamar Pranandito)

Berikut adalah eks timnas U-19 era Indra Sjafri yang bertanding di PON Jabar 2016:

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Hansamu Yama dan Paulo Sitanggang

Permainan yang baik dalam mengawal pertahanan Barito Putera di TSC 2016 membuat Alfred Riedl sempat memanggilnya untuk mengikuti seleksi timnas proyeksi Piala AFF 2016. Sayang, ia belum berhasil menembus skuad Garuda Senior.

Kegagalan tersebut tidak menutup kesempatan Hansamu membela Kalimantan Selatan di ajang PON XIX 2016 Jawa Barat. Pemain kelahiran 16 Januari 1995 menjadi salah satu dari beberapa pemain Barito yang memiliki kesempatan tampil di ajang PON 2016.

Permainan gelandang kelahiran Mojokerto ini tak boleh dipandang sebelah mata. Ia memiliki akurasi umpan sebesar 83% dan akurasi tekel 65%. Hansamu Yama tak segan-segan menghentikan lawannya. Hal itu terbukti dari 7 kartu kuning yang telah ia koleksi dari 14 penampilannya di TSC 2016.

Hansamu dan Kalimantan Selatan tergabung di grup B bersama Sumatera Selatan, Sumatera Utara, dan Sulawesi Selatan. Sayang, langkah mereka terhenti di babak delapan besar. Kalsel kalah bersaing dengan Papua dan Sumsel yang lolos ke semifinal.

Satu lagi pemain Barito Putera eks Timnas U-19 era Indra Sjafri yang berlaga di cabang olahraga sepak bola PON XIX Jawa Barat 2016 adalah PauloSitanggang. Berkat permainan positifnya, gelandang berusia 20 tahun ini sempat dilirik sejumlah klub.

Beberapa diantaranya adalah Persipasi Bandung Raya (PBR) dan klub asal Singapura, Wariors FC. Namun, gelandang kelahiran Deli Serdang ini memilih untuk bermain bagi Bali United, Persiban

Bantaeng, dan PS Polri. Gelandang kelahiran 17 Oktober 1995 ini memang belum memberikan sebiji gol maupun assist bagi Laskar Antasari. Namun, stastistik permainannya di lapangan layak diperhitungkan.

Pemilik nomor punggung 17 di Barito ini memiliki presentase umpan sukses sebesar 85%. Selain itu, walau presentase tekel berhasil hanya 50%, Paulo Sitanggang belum sekalipun diganjar kartu oleh wasit yang memimpin jalannya pertandingan di TSC 2016. (Gregorius Aryodamar Pranandito)

3 dari 4 halaman

Ichsan Kurniawan

Ichsan Kurniawan adalah salah satu pemain eks Timnas U-19 era Indra Sjafri yang mendapat kesempatan bermain di Timnas senior saat melawan Malaysia dan membela daerahnya di PON XIX 2016 Jawa Barat.

Meski baru masuk di menit ke-71 setelah menggantikan Irfan Bachdim, Ichsan bermain cukup baik. Pemain kelahiran 24 Desember 1995 ini mampu beberapa kali mengancam gawang Malaysia.

Di level klub, pemain dengan nomor punggung 24 ini hampir selalu menjadi pilihan utama di lini tengah Sriwijaya FC. Hal itu dibuktikan dengan 17 kali penampilan Ichsan dari 19 laga yang telah dijalani tim asal Palembang itu.

Gelandang kelahiran Sumatera Selatan itu telah mencetak dua gol untuk Laskar Wong Kito di TSC 2016. Bahkan, salah satu gol yang tercipta merupakan gol yang spektakuler. Tendangan kerasnya ke gawang

Mitra Kukar tak mampu dibendung oleh Shahar Ginanjar. Bersama tim PON Sumsel, Ichsan gagal melangkah ke partai puncak setelah Sumsel dikalahkan Sulsel 0-2. (Gregorius Aryodamar Pranandito)

4 dari 4 halaman

3 Pemain di Tim Jateng

Jawa Tengah memakai tenaga tiga eks Timnas U-19, yakni Septian David Maulana, Ricky Fajrin Saputra, dan Ravi Murdianto. Ketiga pemain itu dipanggil karena memiliki jam terbang bagus di TSC 2016.

Septian David Maulana bersama Mitra Kukar tampil cemerlang. Tiga gol dan tiga assist yang dipersembahkan gelandang kelahiran Semarang, 2 September 1996 bagi Mitra Kukar di TSC 2016 adalah buktinya.

Meski berganti pelatih, Septian David Maulana pun selalu mendapat kepercayaan di lini tengah skuat Naga Mekes. 17 kali penampilan dari 20 laga TSC 2016 menjadi bukti bahwa pemain yang mengawali karir sebagai penyerang murni ini selalu mendapatkan kepercayaan pelatih.

Penampilan apiknya di TSC 2016 membuat Alfred Riedl memanggil namanya menjadi salah satu dari 22 nama pemain untuk menghadapi Timnas Malaysia meskipun ia harus memulai pertandingan dari bangku cadangan.

Septian David sudah didaftarkan sebagai pemain Jateng sejak babak kualifikasi. Namun, karena harus memperkuat Mitra Kukar, dia baru bisa bergabung saat babak utama.

Ricky Fajrin Saputra juga telah didaftarkan Jateng semenjak babak kualifikasi, namun baru bergabung pada babak utama.

Di Bali United, Ricky memang selalu menjadi andalan Indra Sjafri. Dia sudah tampil selama 18 kali dan mencetak satu gol dan satu assist. Sebagai bek, Ricky juga cukup bersih dalam melakukan tekel sehingga ia baru mengantongi satu kartu kuning.

Bersama tim Jateng, Ricky tampil selama lima kali, tiga di babak penyisihan grup dan dua pertandingan di babak delapan besar. Sayang, Jateng gagal menembus babak semifinal.

Ravi Murdianto (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Selain Ricky dan Septian David, Jateng juga memainkan Ravi Murdianto. Kiper PS TNI ini menjadi pengganti Awan Setho Rahardjo yang harus memperkuat Indonesia pada ajang Piala AFF U-19 2016 di Vietnam.

Dari semua kontestan babak utama PON cabang sepak bola, Jateng memang paling banyak dihuni eks Timnas U-19 era Indra Sjafri. Keempat pemain yang sudah didaftarkan (Septian David Maulana, Ricky Fajrin, Ravi Murdianto, dan Awan Setho) merupakan pemain asli Jateng. (Gregorius Aryodamar Pranandito)

Putu Gede Juni Antara menjadi andalan di lini belakang tim PON Bali. Bali tergabung di Grup A babak penyisihan. Sayang, langkah Bali terhenti di babak penyisihan bersama DKI. Pembagian grup berdasarkan wilayah memang membuat persaingan Grup A sangat ketat.

Putu Gede didaftarkan tim PON Bali untuk mengisi slot pemain klub profesional. Selain Putu, Bali juga mendaftarkan dua pemain Bali United, Nyoman Adi Parwa dan Felicianus Rato Bate.

Putu dipanggil tim PON Bali karena jam terbang cukup apik di TSC 2016. Bersama Bhayangkara FC, bek kelahiran Gianyar, 7 Juni 1995 itu tampil sebanyak 16 kali.

    Video Populer

    Foto Populer