Sukses


6 Pemain Abadi di Piala AFF

Bola.com, Jakarta - Fase penyisihan grup putaran final Piala AFF 2016 tinggal 15 hari lagi bergulir. Filipina akan jadi tuan rumah Grup A yang dihuni Thailand, Singapura, Indonesia, dan tim tuan rumah. Sementara Myanmar yang jadi tuan rumah Grup B akan menjamu Malaysia, Vietnam, dan Kamboja.

Saat ini para kontestan bisa dibilang mendekati fase akhir persiapan tim sebelum menjalani laga perdana pada 19 November 2016 (Grup A) dan 20 November 2016 (Grup B).

Seperti penyelenggaraan edisi sebelumnya, Piala AFF kali ini juga diprediksi akan berjalan seru. Thailand dan Vietnam dianggap jadi tim terkuat saat ini, namun, jangan kesampingkan tuan rumah: Myanmar dan Filipina, yang dipastikan tidak ingin malu di depan publik sendiri.

Lalu ada juga Malaysia yang mencanangkan target juara serta peraih empat kali juara, Singapura. Kamboja juga tidak bisa diremehkan dan siap jadi tim kuda hitam, kendati bergabung melalui fase kualifikasi. Sementara Indonesia, yang baru aktif di kancah internasional selepas pencabutan sanksi FIFA, Mei lalu, bak macan lapar akan kemenangan dan prestasi.

Masing-masing tim terus mengintensifkan latihan mereka. Para pemain yang tergabung dalam skuat sementara, bersaing agar bisa masuk tim utama lantaran hingga saat ini belum ada peserta yang mendaftarkan 23 pemain inti mereka ke AFF.

Meski begitu, dari daftar nama di skuat sementara yang disiapkan dan menjalani pemusatan latihan, terselip beberapa nama yang menarik perhatian. Keberadaan mereka cukup menarik, tidak hanya karena memang memiliki skill mumpuni sehingga pantas berada dalam timnas serta sudah punya nama di pentas internasional, melainkan mereka juga diketahui jadi pemain paling veteran di timnas proyeksi Piala AFF 2016.

Bola.com menemukan beberapa pemain yang pantas dilabeli veteran alias senior, mengacu pada keikutsertaan mereka hingga Piala AFF edisi ke-11 tahun ini. Namun, bak highlander atau manusia abadi, hanya ada beberapa pemain yang memiliki status paling sering masuk timnas yang tampil di Piala AFF. 

Para pemain ini memang bisa saja tersingkir atau dicoret di saat-saat akhir oleh tim pelatih. Namun, melihat sepak terjang dan kontribusi sejauh ini, mungkin hanya cedera atau kejadian tidak diinginkan lain yang membuat mereka batal berlaga di Piala AFF 2016.

Nah, siapa saja deretan pemain abadi alias yang paling banyak membela timnas di ajang Piala AFF hingga saat ini? Berikut daftarnya:

 

2 dari 7 halaman

Sinthaweechai Hathairattanakool

1. Sinthaweechai Hathairattanakool (tampil pada 4 edisi Piala AFF)

Namanya mungkin agak susah diucapkan oleh orang Indonesia. Namun, bila nama panjang itu diubah jadi Kosin, tidak hanya lebih mudah diucapkan dan dihafalkan, fans sepak bola Indonesia dijamin bakal langsung mengenali sosok penjaga gawang satu ini.

Ya, Sinthaweechai Hathairattanakool atau yang lebih akrab disapa Kosin ini, meninggalkan jejak bagi kalangan bobotoh Persib. Kosin, yang saat ini berusia 34 tahun, pernah memperkuat tim Maung Bandung pada musim 2006 dan 2009.

Penampilan apiknya di musim 2006 itu langsung mendapat tempat spesial di hati para bobotoh. Bahkan kegemilangan Kosin selama semusim itu mampu membuat Chonburi kesengsem dan merekrutnya.

Kendati hanya semusim, kiper kelahiran Sakon Nakhon, 23 Maret 1982 itu, juga sudah merasa dekat dengan para fans Persib. Saat meninggalkan tim Pangeran Biru pada akhir musim 2006, ia berjanji untuk kembali. Janji itu ditepati pada 2009. Meski hanya memperkuat Maung Bandung selama separuh musim, kehadiran Kosin memupus kerinduan bobotoh.

Penampilan apiknya yang cenderung stabil di level klub membuat Kosin jadi langganan timnas Thailand. Secara khusus, untuk timnas yang diterjunkan di Piala AFF, kiper yang pada musim 2016 bermain untuk klub Suphanburi FC ini, jadi bagian timnas sebanyak empat kali. Dimulai pada Piala AFF 2007 (saat itu usianya 25 tahun), kemudian secara beruntun pada Piala AFF 2008, 2010, dan 2012.

Pengalaman dan pengetahuan Kosin Hathairattanakool selama 10 tahun sebagai kiper timnas Thailand dibutuhkan Suphanburi FC. (Suphanburi FC Facebook)

Dalam empat edisi Piala AFF itu, Kosin belum pernah merasakan gelar juara. Pencapaian terbaiknya bersama timnas Thailand adalah berada di posisi runner-up pada Piala AFF 2007, 2008, dan 2012.

Setelah absen satu edisi (Piala AFF 2014), namanya kini kembali masuk ke skuat asuhan pelatih Kiatisuk Senamuang untuk proyeksi Piala AFF 2016. Kiatisuk tidak salah kembali melirik Kosin karena kiper yang membela timnas di level kelompok usia sejak 1998 itu merupakan pemecah rekor termahal di bursa transfer pemain pada awal musim 2016.

Kosin diboyong Suphanburi dari Chonburi dengan nilai transfer 15 juta baht atau sekitar Rp 5,6 miliar. Jumlah itu memecahkan rekor termahal di bursa transfer Thailand yang sebelumnya dipegang Prakit Deeprom dari TOT ke Buriram United dengan nilai 10 juta baht (sekitar Rp 3,8 miliar) pada 2015. Harga itu dianggap Suphanburi wajar untuk pemain sekelas Kosin.

Hanya, di timnas Thailand saat ini, Kosin harus bersaing keras dengan dua kiper lainnya untuk mendapat status sebagai kiper utama dan dibawa ke Filipina. Pasalnya, dari empat pertandingan yang dijalani Thailand di putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Asia, Kosin lebih sering duduk di bangku cadangan lantaran Kiatisuk lebih sering memainkan Kawin Thamsatchanan. Satu lagi pesaing Kosin di bawah mistar adalah kiper timnas Thailand di SEA Games 2015, Chanin Sae-ear.

Selain Kosin, ada satu lagi pemain veteran Thailand yang berpeluang tampil di Piala AFF 2016. Dia adalah Teerasil Dangda. Namun, sejauh ini Teerasil Dangda baru masuk skuat Thailand di Piala AFF sebanyak tiga edisi saja, yakni pada Piala AFF 2008, 2010, dan 2012 sehingga secara kuantitatif, masih kalah banyak dibandingkan yang dicatatkan Kosin. 

3 dari 7 halaman

Daniel Bennett

2. Daniel Bennett (tampil pada 6 edisi Piala AFF)

Pemanggilan kembali Daniel Bennett ke timnas Singapura jelang Piala AFF 2016 cukup mengejutkan fans sepak bola di Negara 1001 Denda itu. Pasalnya, pemanggilan ini jadi kali pertama buatnya setelah tiga tahun absen membela The Lions. Selain itu, usia Bennett yang sudah 38 tahun membuatnya dinilai bukan lagi jadi pilihan tepat mengisi skuat The Lions saat ini.

Namun, pelatih timnas Singapura, V. Sundramoorthy, punya pertimbangan lain. Sundram menilai bek Geylang Internasional itu masih dibutuhkan timnas Singapura.

"Umur hanyalah deretan angka. Semuanya adalah tentang performa (di lapangan). Bila mereka (pemain tua) bisa tampil bagus di lapangan, plus mereka punya banyak pengalaman, itu akan jadi keuntungan buat kami," begitu kata V. Sundramoorthy menjawab reaksi para fans terkait pemanggilan Bennett.

Daniel Bennett (tengah) jadi pemain paling veteran di ajang Piala AFF karena sudah bermain di enam edisi Piala  AFF. (Bola.com/FAS)

Bicara soal pengalaman, tidak ada pemain lain di timnas Singapura saat ini yang melebihi Daniel Bennett. Bek yang mendapatkan kewarganegaraan Singapura pada 2002 dan sudah membukukan 128 caps ini, tercatat sebagai pemain yang paling sering membela timnas Singapura di Piala AFF, yakni sebanyak enam edisi.

Bennett mengawali kiprahnya di Piala AFF pada edisi 2002 kemudian berlanjut edisi 2004, 2007, 2008, 2010, dan 2012.

Di timnas Singapura proyeksi Piala AFF 2016, ada tiga pemain lain yang juga terbilang veteran di Piala AFF. Tiga pemain itu adalah Hassan Sunny, Sahril Ishak, dan Khairul Amri. Namun, tiga pemain itu baru membela The Lions dalam lima edisi Piala AFF. Ketiganya juga baru tampil mulai Piala AFF 2004.

Bersama timnas Singapura di Piala AFF, Daniel Bennett sudah menorehkan prestasi yang tidak sembarangan. Sebagai pemain andalan di lini belakang, terutama di era keemasan bersama pelatih Radojko Avramovic, ia ikut membantu The Lions memenangi tiga gelar juara masing-masing pada edisi Piala AFF 2004, 2007, dan 2012 serta jadi semifinalis pada edisi 2008.

Di atas kertas, peluang Daniel Bennet masuk skuat inti timnas Singapura di Piala AFF 2016 cukup besar. Bila terpilih, bek kelahiran Inggris, 7 Januari 1978 ini, bisa jadi akan jadi pemain paling tua di Piala AFF 2016 sekaligus dipastikan jadi pemain yang paling sering memperkuat timnas di ajang Piala AFF karena Piala AFF tahun ini akan jadi yang ketujuh buatnya.

4 dari 7 halaman

Safee Sali

3. Safee Sali (tampil pada 4 edisi Piala AFF)

Mirip Daniel Bennett, pemanggilan kembali Safee Sali ke timnas Malaysia proyeksi Piala AFF 2016 juga terbilang kontroversial. Pasalnya, sebelum dipanggil lagi oleh pelatih Ong Kim Swee pada pekan terakhir Oktober lalu, Safee Sali sudah absen hampir setahun lamanya dari timnas Malaysia. Pada musim ini, striker 32 tahun itu juga tidak terlalu sering dimainkan klubnya, Johor Darul Ta'zim.

Namun seperti halnya V. Sundramoorthy, Ong Kim Swee juga meyakini kehadiran Safee Sali akan jadi solusi tepat bagi lini depan timnas Harimau Malaysia, yang selama persiapan dinilai belum mengigit.

"Dia juga bisa membimbing para pemain muda di lini depan tim seperti Ahmad Hazwan Bakri. Meski dia jarang dimainkan di klub, kami punya waktu dua minggu dalam pemusatan latihan yang memberi saya kesempatan memperbaiki kelemahan yang ada, tidak hanya pada Safee, tapi juga pada pemain lain," kata Ong Kim Swee mengungkapkan alasan pemanggilan lagi sang pemain.

Safee Sali kembali dipanggil ke timnas Malaysia. Ia jadi pemain yang paling sering gabung timnas Malaysia di Piala AFF. (AFP/Mohd. Rasfan)

Bila masuk skuat final di Piala AFF 2016, itu akan jadi Piala AFF kelima buat Safee Sali karena sebelumnya ia sudah tampil di Piala AFF 2008, 2010, 2012, dan edisi 2014.

Dalam empat edisi itu, Safee Sali berkontribusi dengan ikut mempersembahkan raihan gelar juara pada edisi 2010 serta semifinalis edisi Piala AFF 2012. Ia juga mengukir prestasi personal dengan jadi top scorer di Piala AFF 2010 dengan koleksi lima gol.

Keberadaan Safee Sali bersama timnas Malaysia di Piala AFF itu jadi yang terbanyak di antara rekan setimnya yang saat ini disiapkan untuk Piala AFF 2016. Ada dua pemain yang memiliki catatan mendekati Safee Sali, yakni kapten tim saat ini, Amri Yahyah, dan kiper Khairul Fahmi Che Mat.

Namun, baik Amri Yahyah maupun Khairul Fahmi Che Mat, baru bergabung pada tiga edisi Piala AFF, yaitu pada Piala AFF 2004, 2010, 2014 (Amri Yahyah) dan edisi 2010, 2012, 2014 (Khairul Fahmi Che Mat).

5 dari 7 halaman

Le Cong Vinh

4. Le Cong Vinh (tampil pada 5 edisi Piala AFF)

Tak bisa dimungkiri, Le Cong Vinh adalah pemain paling populer di timnas Vietnam saat ini. Tidak hanya bagi penggemar sepak bola di Vietnam, pencinta olahraga si kulit bundar di regional ASEAN juga sudah tak asing lagi dengan sosok penyerang satu ini.

Banyak pihak menilai Le Cong Vinh sebagai salah satu pemain paling berbakat dan bertalenta yang dimiliki sepanjang sejarah sepak bola Vietnam bahkan juga di Asia Tenggara. Hal itu dibuktikan dengan penampilan cemerlangnya di klub maupun timnas. Posisinya di pos penyerang maupun second striker timnas Vietnam hampir tak tergantikan sejak satu dasawarsa terakhir.

Bersama timnas Vietnam, Le Cong Vinh sudah turun dalam lima edisi Piala AFF, yakni Piala AFF 2004, 2007, 2008, 2012, dan 2014. Jumlah itu jadi yang terbanyak di antara rekan setimnya saat ini. Sebagai catatan, saat menjalani Piala AFF pertamanya, edisi 2004, saat itu usia Le Cong Vinh baru 18 tahun, lebih muda dari Evan Dimas yang mencatatkan debut bersama Timnas Indonesia senior pada usia 19 tahun.

Le Cong Vinh sudah tampil pada lima edisi Piala AFF. (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Peluang Le Cong Vinh bermain di Piala AFF 2016 atau jadi Piala AFF keenam buatnya, juga sangat besar karena pelatih timnas Vietnam, Nguyen Huu Thang, masih berharap banyak padanya. Apalagi, pemain 30 tahun ini sudah mengisyaratkan akan gantung sepatu usai membela The Golden Star di Piala AFF 2016.

"Piala AFF tahun ini akan jadi yang terakhir buat saya bermain untuk timnas. Tahun depan saya akan pensiun dari sepak bola," kata pemain Becamex Binh Duong itu pada awal tahun ini.

Tampil pada lima edisi Piala AFF, Le Cong Vinh mencatatkan prestasi lumayan, yaitu jadi juara pada edisi 2008 serta dua kali finis sebagai semifinalis pada Piala AFF 2007 dan 2014.

6 dari 7 halaman

James Younghusband

5. James Younghusband (tampil pada 4 edisi Piala AFF)

Bicara soal timnas Filipina, penggemar sepak bola Indonesia mungkin paling akrab dengan dua nama: James dan Philip Younghusband. Dua bersaudara ini memang seakan jadi motor timnas berjulukan The Azkals itu.

Keduanya dikenal di Indonesia dan juga di regional ASEAN berkat penampilan apik di Piala AFF 2010. Ketika itu, kerja sama keduanya bersama rekan setim mampu membawa timnas Filipina ke semifinal untuk kali pertama sepanjang keikutsertaan di Piala AFF sejak 1996.

Para pemain Filipina menyambut James Younghusband usai mencetak gol ke gawang Vietnam pada partai Grup B Piala AFF 2010 di Hanoi, 5 Desember 2010. AFP/Hoang Dinh Nam

Meski belakangan sinar sang adik, Philip, lebih terang, sejatinya James Younghusband memiliki catatan lebih banyak bergabung dengan timnas di ajang Piala AFF. James jadi bagian The Azkals sebanyak empat kali, pada Piala AFF 2007, 2010, 2012, dan 2014. Sementara sang adik, baru bergabung di Piala AFF 2010, 2012, dan 2014.

Empat kali bermain di Piala AFF itu jadi jumlah terbanyak yang pernah diukir pemain Filipina yang masih aktif bermain hingga saat ini. James, kelahiran 4 September 1986, berpeluang menambah curriculum vitae-nya di Piala AFF karena namanya masuk skuat sementara timnas Filipina untuk Piala AFF 2016.

Bersama timnas Filipina, gelandang yang juga biasa dimainkan sebagai striker ini terbilang menorehkan prestasi apik, yakni tiga kali jadi semifinalis masing-masing pada Piala AFF 2010, 2012, dan 2014. 

7 dari 7 halaman

Boaz Solossa

6. Boaz Solossa (tampil pada 2 edisi Piala AFF)

Tidak bisa dimungkiri, Boaz Solossa merupakan pemain paling veteran di Timnas Indonesia proyeksi Piala AFF 2016. Meski Dian Agus Prasetyo memiliki usia lebih tua dari kapten Persipura Jayapura itu, Dian Agus 31 tahun sementara Boaz 30 tahun, jam terbang Boaz Solossa bersama timnas di ajang Piala AFF lebih banyak. Boaz tampil bersama Tim Merah-Putih pada 2004. Selepas itu, ia baru bermain lagi di Piala AFF 2014.

Boaz Solossa saat melawan Vietnam pada laga uji coba di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Minggu (09/10/2016). Boaz jadi pemain veteran Timnas Indonesia proyeksi Piala AFF 2016. (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Kendati baru tampil pada dua edisi Piala AFF, sudah cukup buat pemain terbaik ISL 2008-2009, 2010-2011, dan 2013 ini memegang pemain paling senior. Pasalnya, sejak Piala AFF 2004 tidak ada lagi pemain yang hingga saat ini masih tergabung di timnas.

Sebenarnya, ada dua pemain yang memiliki catatan sama seperti Boaz, yakni tampil pada dua edisi Piala AFF. Pemain itu adalah Kurnia Meiga dan Irfan Bachdim.

Kurnia Meiga tergabung di timnas Piala AFF 2010 dan 2014, sementara Irfan Bachdim jadi bagian timnas Indonesia di Piala  AFF 2010 dan 2012. Namun, karena Meiga dan Irfan baru gabung pada 2010, praktis status paling veteran lebih sahih disematkan untuk Boaz.

Bicara soal peluang, hampir dipastikan Boaz akan diangkut pelatih Alfred Riedl ke Filipina. Mungkin hanya kejadian di luar dugaan yang membuatnya terlepar dari persaingan di skuat Garuda saat ini. Dengan begitu, Piala AFF 2016 bakal jadi Piala AFF ketiga buat pemain kelahiran 16 Maret 1986 itu.

Dari dua kali kebersamaannya dengan timnas di Piala AFF, pencapaian terbaik Boaz Solossa adalah jadi runner-up pada Piala AFF 2004. Pada Piala AFF 2014, langkah Timnas Indonesia tersingkir di fase penyisihan grup.

Video Populer

Foto Populer