Sukses


5 Pemain Kunci Arema pada Liga 1 Versi Legenda Singo Edan

Bola.com, Malang - Keberhasilan Arema FC jadi juara Piala Presiden 2017 sebenarnya di luar dugaan publik Malang. Sebab, tahun ini Arema dibawah besutan Aji Santoso melakukan perubahan cukup besar dengan mendatangkan mayoritas pemain muda.

Ternyata perubahan itu tergolong sukses. Para legenda Arema juga memberikan penilaian kalau karakter bermain Singo Edan terlihat lebih tajam.

Tanpa mengesampingkan kinerja pemain lain, setidaknya ada lima pemain yang jadi kunci permainan Arema. Menurut legenda Arema FC Rudy Hariantoko, dia menyebutkan lima nama lokal. Seperti Kurnia Meiga, Bagas Adi Nugroho, Hanif Sjahbandi, Adam Alis dan Cristian Gonzales.

"Saya amati lima pemain itu punya peran penting kedepannya. Sengaja tidak saya sebut pemain asing karena sudah wajar kalau asing selalu jadi pemain andalan. Dan justru jadi kewajiban kualitas mereka diatas pemain lokal," kata pria yang pernah menangani Persema Junior dan kini resmi jadi pelatih Persikabo Bogor.

Kepada Bola.com, dia menyebutkan alasannya memilih lima nama lokal itu sebagai pemain kunci Arema pada musim ini.

2 dari 6 halaman

Kurnia Meiga

1. Kurnia Meiga

Sudah tidak diragukan lagi kalau Meiga jadi pemain andalan Arema sejak 2010. Pemain asal Jakarta ini semakin matang. Buktinya dia masih jadi kiper utama Timnas Indonesia pada Piala AFF 2016

Pada Piala Presiden 2017, Meiga kebobolan lima gol dari tujuh pertandingan yang dilakoni Arema. Cukup banyak memang. Namun jika bukan Meiga yang beraksi di bawah mistar, Arema bisa kebobolan lebih banyak.

"Lihat saja pada final Piala Presiden (lawan PBFC) banyak peluang emas yang digagalkan Meiga. Kalau dia ada dibawah mistar, mungkin pemain lain merasa nyaman karena akan sulit kebobolan," kata Rudy.

Hanya, persoalannya kini pada kondisi Meiga. Beberapa kali pemain 26 tahun itu dikabarkan bermasalah dengan lututnya. Sebab, cedera robek otot lutut kanan sempat membuatnya absen hampir setengah tahun pada 2015. Pemain jebolan Diklat Ragunan itu harus dijaga betul kondisi lututnya agar tidak sampai cedera lagi.

3 dari 6 halaman

Bagas Adi Nugroho

2. Bagas Adi Nugroho

Pada awalnya banyak yang meragukan kualitas Bagas. Melihat dari posturnya, memang kurang ideal untuk pemain belakang. Namun begitu tampil pada babak penyisihan Piala Presiden, mantan kapten timnas U-19 ini menuai banyak pujian.

"Dia sangat tenang di usia yang muda. Cara mainnya pintar. Tidak banyak pelanggaran yang dilakukan saat mengambil bola. Dia aset masa depan Arema," lanjut Rudy Hariantoko.

Bagas mengakui banyak mengambil ilmu dari para stoper yang punya postur tidak tinggi, seperti Fabio Cannavaro (Italia) hingga Purwaka Yudi (esk bek Arema dan Persib).

Berpartner dengan Arthur Cunha juga tak membuat Bagas kesulitan adaptasi. Dia justru bisa membagi tugas. "Saya lihat Bagas punya intersep bagus. Bisa menghentikan striker yang punya kecepatan," imbuhnya.

Diprediksi pemain asal Yogyakarta itu akan jadi pemain besar nantinya. "Dia bisa bersinar di Arema, itu jadi modal nantinya akan jadi pemain besar. Karena tidak semua pemain bagus bisa tampil maksimal dii Arema," tandasnya.

4 dari 6 halaman

Hanif Sjahbandi

3. Hanif Sjahbandi

Selama Piala Presiden, Hanif hanya sekali tampil penuh. Selebihnya, pemain 19 tahun itu hanya bermain 45 menit. Terkesan pemain kelahiran Bandung itu hanya untuk memenuhi kewajiban menurunkan tiga pemain U-22.

Namun dari kacamata Rudy, dia melihat Hanif punya karakter bermain yang kuat. Punya postur besar dan kokoh, cocok sebagai gelandang bertahan. Karena setiap era, Arema selalu punya gelandang bertahan lokal yang tangguh, seperti Kuncoro, I Putu Gede, hingga era Juan Revi atau Hendro Siswanto.

"Saya melihat Hanif punya potensi. Main simpel dan berani duel. Arema butuh pemain seperti ini di tengah," katanya.

Hanya saja, sebuah pesan disampaikan untuk Hanif. Mantan pemain Persiba Balikpapan ini diharapkan tidak melakukan banyak kesalahan. "Contohnya saat Arema terkena penalti pada leg pertama semifinal Piala Presiden di Padang. Hanif melakukan pelanggarannya. Sebenarnya tidak perlu terjadi," lanjut Rudy.

Dari pemain muda yang dimiliki Arema, hanya Hanif yang punya postur kekar dan karakter bermain ngotot. "Dulu Arema dikenal dengan cara bermain ngotot dan keras. Hanif bisa meneruskan karakter itu," tandasnya.

5 dari 6 halaman

Adam Alis

4. Adam Alis

Gelar pemain terbaik Piala Presiden 2017 jadi bukti kualitas Adam Alis. Perannya di Arema juga sangat sentral. Dia bisa jadi gelandang bertahan, serang dan sayap.

Sebuah gol yang dicetaknya di perempat final Piala Presiden membuat Arema lepas dari lubang jarum pertama. Itu menjadi jalan Singo Edan menuju semifinal, final dan akhirnya jadi juara.

"Dia punya visi bermain bagus. Umpan-umpannya selalu bisa membuat striker lebih mudah mencetak gol. Tidak salah kalau dia jadi pemain terbaik di Piala Presiden," kata dia.

Selama turnamen kemarin, Adam jadi pemain yang memiliki menit bermain terbanyak bersama kiper Kurnia Meiga dan Arthur Cunha. Karakter bermain Adam juga disukai pelatih Aji Santoso dan Aremania.

Dia berani berduel dengan lawan tapi juga punya skill tinggi. Tak jarang aksi individu Adam ketika melewati beberapa pemain lawan membuat Aremania memberikan tepuk tangan. "Dia pemain yang komplit," imbuhnya.

6 dari 6 halaman

Cristian Gonzales

5. Cristian Gonzales

Penyerang naturalisasi asal Uruguay ini sudah berusia 40 tahun. Tapi dia merupakan striker yang tak pernah tumpul. Dia masih bisa jadi top scorer Piala Presiden dengan 11 gol dalam 7 pertandingan.

"Urusan lini depan, Cristian Gonzales tidak ada tandingannya. Dia pemain tersubur di Indonesia hingga saat ini. Arema masih membutuhkan ketajamannya beberapa tahun kedepan," jelas Ruddy.

Sejak direkrut musim 2013, Gonzales selalu jadi pencetak gol teebanyak Arema. Itu sebabnya hingga musim ini Singo Edan masih memintanya untuk bertahan karena hanya Gonzales targetman yang dimiliki Arema.

"Sekalipun lawan punya bek muda, Gonzales rasanya masih menang duel karena dia punya pengalaman dan jam terbang yang tinggi. Sepertinya dia juga selalu menjaga kebugarannya," tandasnya.

Video Populer

Foto Populer