Sukses


Claudio Jesus: Kunci Arema Ada di Pemain Lokal Malang

Bola.com, Malang - Arema FC jadi salah satu tim yang paling siap untuk mengikuti Piala Presiden 2018. Tim Singo Edan sudah menggelar latihan sejak awal Desember 2017.

Di samping itu, Arema menjadi salah satu tuan rumah fase penyisihan grup. Dua hal itu menjadi alasan kuat Arema kembali jadi favorit dalam ajang tersebut. Mengingat status mereka juga sebagai juara bertahan.

Namun bagi mantan pemain Arema era 2003-2006, Claudio de Jesus, bukan hal mudah untuk bersaing tahun ini. Karena banyak tim jor-joran membentuk tim dengan mendatangkan para pemain bintang. Sriwijaya, Madura United, PSM Makassar, Bali United dan Persib Bandung adalah contoh klub yang menggelontorkan dana cukup besar.

“Persaingan akan lebih ketat di Piala Presiden dan kompetisi. Arema sendiri sekarang banyak melakukan perubahan. Jadi butuh waktu untuk adaptasi,” jelas pria berpaspor Brasil itu.

Claudio melihat Arema sudah melakukan cara untuk memangkas adaptasi. Dengan mendatangkan pemain asing non-Asia semua dari Brasil. Arthur Cunha, Rodrigo Ost dan Thiago Furtuoso. Tapi sebenarnya masih ada satu cara lagi yang bisa membuat Arema bisa lebih garang di lapangan. Dengan memaksimalkan para pemain lokal Malang di tim inti.

“Ruh dari Arema itu bukan di pemain asing. Dulu saya pernah merasakannya sendiri. Kunci Arema ada di semangat pemain asli Malang. Karena mentalnya bagus. Mereka tidak ingin malu terutama saat main di kandang,” kata pria yang pernah jadi asisten pelatih di Persipura Jayapura dan Sriwijaya FC ini.

Pada masa dia bermain, Arema memiliki Hermawan, Aji Santoso, Arif Suyono, Nanang Supriyadi dan beberapa pemain lain. “Semakin banyak pemain asli Malang akan semakin bagus. Saya sendiri sempat menyayangkan Ahmad Bustomi, Beny Wahyudi dan yang lainnya keluar. Dia sebenarnya masih punya pengaruh di tim,” sesalnya.

Saat ini Arema masih punya pemain seperti Dendi Santoso, Ahmad Alfarizi, Dedik Setiawan, Juan Revi, Jefri Kurniawan dan Junda Irawan. Mereka diharapkan Claudio bisa melestarikan mental pantang menyerah para putra daerah.

“Jangan sampai pemain asli Malang yang sekarang justru santai main untuk Arema. Mereka harus beri contoh kepada pemain dari luar untuk bermain pantang menyerah di lapangan. Untuk melawan tim bertabur bintang, Arema sekarang harus main dengan semangat juang tinggi,” harap pria yang sudah menikah dengan perempuan asli Malang ini.

Video Populer

Foto Populer