Sukses


Rekor Kemenangan Terputus, Pemain Madura United Dievaluasi

Bola.com, Surabaya - Hasil 1-0 dalam laga Persebaya melawan Madura United membuat sejumlah rekor terputus. Salah satunya adalah rekor tak terkalahkan Madura United selama 2018. 

Di Suramadu Super Cup pada pertengahan Januari, klub berjulukan Laskar Sape Kerrab mampu tampil tak terkalahkan. Sekali menang dan dua kali imbang membuat mereka keluar sebagai kampiun turnamen tersebut. 

Rekor itu pun berlanjut sampai dua pertandingan pertama Piala Presiden 2018. Berturut-turut Madura United menang 5-0 atas Perserui Serui (18/1/2018) dan 3-1 atas PS TNI (23/1/2018).

Dengan kekalahan dari Persebaya, klub asuhan Gomes de Oliveira itu perlu melakukan banyak evaluasi. Selain rekor yang terhenti, mereka perlu meninjau lebih dalam tentang kontribusi beberapa pemain yang sebenarnya berpengalaman. 

“Makanya, kami akan evaluasi khususnya kontribusi pemain lokal maupun pemain asing. Meskipun mereka dikontrak, tidak menutup kemungkinan akan dievaluasi. Karena sebelum kompetisi bejalan semua harus siap, sehingga kami perlu mantapkan skuat,” kata Haruna Soemito, Manajer Madura United. 

Meski demikian, Haruna mengaku enggan terlalu memikirkan kekalahan yang diderita oleh timnya. Hasil ini cukup menjadi pelajaran berharga untuk terus meningkatkan peforma tim.

“Piala Presiden ini adalah proses latihan. Kami harus belatih banyak hal, berlatih menikmati kekalahan, mengahadapi tekanan, dan berlatih dengan komposisi seperti ini. Kami tahu komposisi berubah itu harus jadi pelajaran dan gambaran di kompetisi seperti apa,” imbuh mantan ketua Asprov PSS Jawa Timur itu. 

Sebenarnya, sejumlah pemain senior sudah diturunkan di laga ini. Sebut saja Raphael Maitimo, Fabiano Beltrame, Cristian Gonzales, OK John, hingga Greg Nwokolo. Namun, Madura United kerap kalah dalam duel di lini tengah. 

Di sisi lain, ada empat pilar Madura United yang selama ini menghuni starting line-up diisitrahatkan. Di antaranya adalah Angga Saputra, Fachrudin Aryanto, Asep Berlian dan Slamet Nurcahyo. 

“Ternyata membangun the winning team itu tidak mudah dan melalui proses. Sampai babak 8 besar nanti mungkin akan ada evaluasi pemain yang dicoret,” ujar Haruna.

Video Populer

Foto Populer