Sukses


Cerita Pakde Giarto, Pedagang Difabel di Piala Presiden 2018

Bola.com, Solo - Sekilas tak ada yang aneh dengan kehadiran lelaki paruh baya yang menjajaki dagangannya di salah satu sudut Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Minggu (2/2/2018). Namun, jika dilihat lebih dekat, ada yang berbeda dengan kondisi tubuh Giarto.

Ya, pria yang akrab di sapa Pakde Giarto itu merupakan pedagang berkebutuhan khusus yang turut mendukung semaraknya Piala Presiden 2018. Pakde bercerita, dirinya terpaksa kehilangan tangan kanannya ketika masih berusia 20 tahunan.

Kanker yang cepat menyebar membuat Giarto muda dipaksa harus menerima takdir Tuhan akan hidupnya tersebut. Sempat kehilangan motivasi hidup, Giarto lambat laun berusaha untuk bijaksana melanjutkan hidupnya.

"Ya mau tidak mau kalau sudah harus diamputasi harus bagaimana lagi? Kayaknya itu keputusan terberat yang pernah saya ambil," kenang Giarto kepada Bola.com di Solo.

Baginya, penyesalan yang terus berlarut hanya akan membuat hidupnya semakin hancur. Catatan pendidikan yang hanya sebatas Sekolah Dasar tak lantas membuat Giarto patah arang.

Pria berusia 47 tahun itu kemudian memilih untuk berdagang demi menyambung hidupnya. Setelah mencoba berbagai macam dagangan, pilihan Giarto mantap untuk menjual pakaian dan atribut sepak bola.

Ayah tiga orang anak itu mengaku semua barang jualannya didatangkan dari Malang, Jawa Timur. Giarto pun tak banyak-banyak mengambil untung dari hasil dagangannya tersebut.

"Yang paling laris sih syal klub-klub Indonesia. Kalau yang sulamannya tebal harganya itu 55 ribu, sedangkan yang kecil itu saya hargai 35 ribu. Toh saya ngambil untungnya hanya 10 ribu tiap jenisnya," ujar Giarto sembari menghisap rokok di lengannya.

 

2 dari 2 halaman

Berkah Piala Presiden

Momentum babak perempat final Piala Presiden 2018 yang digelar di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, pada 3-4 Februari 2018 pun tak ingin dilewatkan Giarto untuk mencari rejeki. Apalagi klub-klub yang bertanding dalam babak tersebut dikenal memiliki basis suporter yang militan dan loyal.

Sebut saja Persebaya Surabaya dengan Bonek Mania-nya, Persija Jakarta dengan Jakmania-nya, hingga AremaFC bersama Aremania-nya. Seluruh atribut yang berkaitan dengan ketiga klub tersebut dikatakan Giarto menjadi yang paling laris terjual.

"Kalau jualan atribut klub-klub itu saya sih tidak perlu repot. Rejeki pasti datang sendiri karena biasanya yang dukung itu banyak. Contohnya saja hari ini (4/2/2018), syal-syal Persija sudah laris, bahkan melebihi atribut Persebaya kemarin (3/2/2018)," ucap Giarto sembari tertawa.

Pakde Giarto, seorang pedagang penyandang disabilitas yang turut meramaikan babak perempat final Piala Presiden 2018 di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah. (Bola.com/Zulfirdaus Harahap)

Sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo, Piala Presiden diharapkan bisa menjadi momentum untuk membangkitkan ekonomi kerakyatan. Atas dasar itulah maka panita penyelenggara event tahunan tersebut menyediakan tempat berjualan dan mendata seluruh pedagang yang ada di sekitar stadion.

Hal itulah yang dianggap Giarto sebagai berkah Piala Presiden 2018. Menurut dia, keputusan untuk merangkul para pedagang sudah tepat karena tanpa kehadiran mereka pertandingan sepak bola tak akan menarik.

"Saya hormat sama Pak Jokowi dengan keputusan tersebut. Dengan begitu, kami para rakyat kecil yang berprofesi sebagai pedagang juga bisa ikut menuai berkah dari pertandingan (Piala Presiden) seperti ini. Tanpa kami yang jualan atribut klub sepak bola, tentunya pertandingan tak menarik karena terasa kurang gereget ketika memberikan dukungan," ujar pria asal Demak, Jawa Tengah itu.

Giarto hanyalah satu dari sejumlah pedagang yang memanfaatkan pertandingan sepak bola Piala Presiden 2018 untuk mencari berkah. Meskipun memiliki keterbatasan, namun Giarto memiliki niat mulia untuk mendukung kemajuan sepak bola Indonesia melalui penjualan atribut.

Pakde Giarto juga mengajarkan kita untuk jangan pernah menyerah dan mengeluh dalam hidup jika masih memiliki kesempurnaan fisik. Sebab, Tuhan tidak akan pernah memberikan cobaan diluar kebatasan umatnya asal masih keyakinan kepada Sang Pencipta.

Video Populer

Foto Populer