Sukses


3 Hal yang Membuat Arema Jatuh Cinta dengan Balsa Bozovic

Bola.com, Malang - Manajemen Arema resmi mengontrak playmaker Balsa Bozovic. Prosesi penandatanganan sudah dilakukan di kantor manajemen Arema pada Rabu (7/3/2018). 

Saat memperkenalkan Balsa, manajemen dan pelatih Arema membeberkan berbagai pertimbangan yang akhirnya membuat mereka menjatuhkan pilihan kepada pemain 30 tahun itu.

Padahal, sebelumnya ada sosok playmaker andal asal Argentina, Gustavo Lopez yang ikut seleksi. Jika melihat dari pernyataan Arema, ada tiga faktor utama tim Singo Edan memilih Balsa.

1. Terpikat Sejak di Persela

Ternyata Arema sudah jatuh hati pada pandangan pertama terhadap Balsa Bozovic. Tepatnya saat dia bermain untuk Persela melawan Arema dalam ajang pra musim SCM cup 2015. Waktu itu Arema menang 2-1 di fase penyisihan grup. Tapi, Balsa sempat membobol gawang Arema dan membuat Persela unggul lebih dulu.

"Kami kaget waktu itu melihat performa Balsa. Dia pemain bagus. Sejak itu kami ikuti perkembangannya," kata General Manager Arema, Ruddy Widodo.

Pada tahun 2015, Balsa ke Indonesia dengan karakter playmaker komplet. Balsa tidak hanya jago mengatur serangan, tapi juga punya daya jelajah tinggi. Namun, pada waktu itu Arema sudah terlanjur mengontrak playmaker lain, yaitu Sengbah Kennedy yang didatangkan dari klub kasta kedua Persiwa Wamena.

Sengbah hanya bertahan benerapa bulan saja di Arema karena kompetisi berhenti akibat Indonesia dijatuhi sanksi FIFA. Begitu juga dengan Balsa. Dia meninggalkan Persela ketika kompetisi terhenti. Balsa memilih pulang kampung ke Montenegro untuk memperkuat OFK Petrovac.

2 dari 3 halaman

2. Jadi Pelayan Spasojevic di Malaysia

Ketika musim 2016, Arema masih mengikuti perkembangan Balsa. Pada waktu itu sang pemain gabung dengan tim kasta kedua Malaysia, Melaka United. Meski bermain di level kedua, dia bisa membawa tim itu meraih juara sekaligus promosi ke kasta tertinggi.

"Kami tidak kaget waktu Ilija Spasojevic (striker Bali United saat ini) waktu itu jadi top scorer liga kedua Malaysia dengan Melaka United. Karena Balsa yang jadi pelayannya," jelas Ruddy.

Tapi, Arema seperti tidak punya waktu yang pas untuk merekrutnya. Sebab, musim 2016 Singo Edan punya playmaker asal Montenegro lainnya, Srdjan Lopicic yang pada paruh musim digantikan Marcio Teruel. Sementara, pada musim 2017, Arema menggaet Juan Pablo Pino.

Pada awal musim ini, Spasojevic ingin mengajak Balsa ke Bali United. Namun klub asal Pulau Dewata itu lebih memilih pemain asal belanda, Kevin Brands.

Balsa pun berjodoh dengan Arema pada tahun ini, meskipun direkrut lewat proses seleksi terlebih dahulu di Piala Gubernur Kaltim.

3 dari 3 halaman

3. Berhasil Mengangkat Performa Arema di Piala Gubernur Kaltim

Meski sudah mengetahui kemampuan Balsa, pelatih Arema, Joko 'Getuk' Susilo tidak ingin langsung memberikan rekomendasi kontrak. Sebab dia ingin mengetahui kondisi terkini sang playmaker.

Saat bermain di negaranya bersama FK Zeta, Arema tidak bisa memantaunya.Tapi setelah bermain dalam empat pertandingan di Piala Gubernur Kaltim (PGK) lalu, rekomendasi kontrak diberikan.

"Balsa bisa mengangkat performa Arema," jelas Getuk.

Memang benar, saat Balsa bermain serangan Arema lebih terarah. Satu assist dan dua gol jadi bentuk kontribusinya dan membawa gelar runner-up. Tanpa mengesampingkan peran pemain lain, kehadiran balsa seakan memberikan harapan baru bagi Arema yang musim ini dihuni mayoritas pemain muda rekrutan baru.

Selain itu, kelebihan tendangan bebas akurat juga jadi nilai lebih. Pada musim ini Arema belum memiliki eksekutor jitu bola mati dan Balsa akan mengemban tugas itu. Terbukti sebuah gol berhasil dicetaknya lewat tendangan bebas saat final PGK melawan Sriwijaya FC.

"Saat ini Balsa memang punya kelemahan. Fisik dan kekompakan dengan tim belum maksimal. Tapi itu akam diperbaiki dalam sisa waktu menjelang kompetisi," imbuhnya.

Video Populer

Foto Populer