Sukses


Eks Bek Semen Padang, The Last Man Standing di Kelantan FA

Bola.com, Kelantan - Tak banyak yang mencermati sepak terjang Cassio de Jesus selama memperkuat Semen Padang pada 2016-2017. Namun, bek asal Brasil itu jadi the last man standing alias satu-satunya pemain asing eks Liga Indonesia yang bertahan di Kelantan FA.

Cassio de Jesus meninggalkan Semen Padang setelah tim urang awak terlempar ke Liga 2 pada akhir musim 2017. Ia lantas berlabuh di klub peserta Malaysia Super League, Kelantan FA.

Bek 28 itu tak sendirian karena ada dua jebolan Liga Indonesia yang juga gabung Kelantan di awal musim 2018. Dua pemain itu adalah Bruno Lopes (eks Persija Jakarta) dan Ferdinand Sinaga (eks PSM Makassar).

Namun, saat musim ini baru bergulir beberapa pertandingan, Ferdinand Sinaga memutuskan mundur dari klub berjulukan The Red Warriors itu. Pada pekan terakhir Maret 2018, Ferdinand kembali ke klub lamanya, PSM.

Tak lama berselang, tepatnya pada awal April 2018, manajemen Kelantan memutus kontrak Bruno Lopes yang dinilai belum memberikan kontribusi nyata pada klub menyusul cedera yang dialaminya.

Alhasil, tersisa Cassio de Jesus serta Do Dong-hyun dan Mohammed Ghaddar di jajaran pemain asing Kelantan FA. 

Bahkan dari tiga pemain impor itu, Cassio mendapat penilaian paling baik karena manajemen Kelantan berencana mempertahankan Cassio. Sebaliknya, mereka ingin menawarkan Do serta Ghaddar ke klub lain pada masa bursa transfer di Liga Malaysia saat ini, 7 Mei-3 Juni 2018.

 

2 dari 2 halaman

Dipertahankan Klub

"Sesuai rencana pelatih, kami hanya akan mempertahankan Cassio dan kami bersedia melepas Do Dong-hyun serta Mohammed Ghaddar jika ada klub lain yang meminati mereka," ujar Bibi Ramjani Ilias Khan, Presiden Kelantan FA, seperti dikutip dari Berita Harian, Selasa (8/5/2018).

Pemain Semen Padang, Cassio De Jesus (kiri) berebut bola dengan pemain Bhayangkara FC, Dendy Sulistiyawan pada babak delapan besar Piala Presiden 2017 di Stadion Manahan, Solo. Jumat (26/2/2017). (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Bibi menyebut sang pelatih, Fajer Ebrahim, ingin memberikan jam terbang lebih banyak pada pemain muda lokal. Meski begitu, Bibi menjelaskan bukan lantas dua pemain asing itu akan didepak.

"Semua tergantung pelatih. Ia pernah berkata, jika ada pemain bagus yang bisa diambil, ya diambil. Jika tidak, kami akan memanfaatkan pemain muda berbakat yang kami miliki," imbuh Bibi.

Saat ini Kelantan FA dalam kondisi kritis menyusul keberadaan tim di zona merah atau degradasi. Kelantan FA ada di posisi ke-11 dari 12 tim peserta Malaysia Super League musim ini dengan hanya mengumpulkan delapan poin dari sembilan pertandingan.

 

Video Populer

Foto Populer