Sukses


Suporter Minta Robert Alberts Berani Merotasi Pemain PSM

Bola.com, Makassar - Kekalahan tiga gol tanpa balas PSM Makassar dari Persib Bandung pada pekan ke-10 Gojek Liga 1 bersama Bukalapak di Stadion GBLA, Bandung, Rabu (23/5/2018), memancing reaksi suporter Juku Eja.

Mereka menilai kekalahan itu terjadi karena pelatih PSM, Robert Alberts, terkesan tidak percaya dengan kemampuan semua pilihannya.

Andi Coklat dan Sul Daeng Kulle, dedengkot suporter PSM meminta Robert berani melakukan rotasi pemain.

"Permainan PSM sudah terbaca lawan. Ketergantungan terhadap sosok Wiljan Pluim sangat kental. Padahal, coach Robert mengaku Wiljan Pluim tidak dalam kondisi terbaiknya," kata Andi Coklat.

Coklat merujuk penampilan Wiljan Pluim dan kompatriotnya, Marc Klok, yang tampil di bawah form saat meladeni Persib.

Mark Klok, lanjut Coklat, mulai banyak melakukan pelanggaran untuk menutupi kesalahannya saat gagal mengintersep bola lawan. "Sementara Pluim sejak awal musim memang tidak bisa diharapkan. Dia belum sebaik musim lalu," tegas Coklat.

Coklat pun meminta Robert sesekali tidak memainkan Klok atau Pluim untuk memberi kesempatan kepada pemain lain unjuk kemampuan.

"Di lini tengah ada M. Arfan, Rasyid Bakri dan Asnawi Mangkualam yang bisa jadi starter. Juga ada Arsyad Yusgiantoro yang bisa bermain sebagai second striker," kata Coklat.

Sul Daeng Kulle berpendapat senada. Dia juga menyoroti peran Bruce Djite yang terkesan dipaksakan tampil oleh Robert meski kondisinya belum optimal. Sul juga menyayangkan keputusan Robert yang terkesan belum percaya dengan kemampuan Hasim Kipuw.

"Setiap kali tampil, Hasim Kipuw selalu berguna buat tim. Makanya saya heran kenapa dia dicadangkan saat melawan Persib," kata Sul Daeng Kulle.

 

2 dari 2 halaman

2 Target Gagal

Di lain pihak, Coklat mengungkapkan keberhasilan PSM bertahan di papan atas belum bisa jadikan patokan untuk menilai kekuatan PSM.

Dia merujuk fakta, lima kemenangan yang sudah direngkuh PSM. Masing-masing menekuk PSIS Semarang 2-0 (25/3/2018), Perseru 1-0 (31/3/2018), PS Tira 4-3 (21/4/2018), Mitra Kukar 3-1 (6/5/2018), dan Borneo FC 1-0 (19/5/2018).

"Tidak ada yang istimewa. Kecuali melawan PSIS yang baru promosi, kemenangan ini sama dengan musim lalu menghadapi lawan dan lokasi yang sama. Posisi mereka di klasemen juga bisa jadi acuan," tutur Coklat.

Sebaliknya, PSM mengalami penurunan hasil pada tiga partai, yakni ketika ditekuk Persela 2-3 (6/4/2018), kalah dari Barito 1-2 (16/4/2018), dan imbang 0-0 di markas Sriwijaya (28/4/2018).

Duel Persib vs PSM di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, Rabu (23/5/2018). (Bola.com/Abdi Satria)

"Musim lalu, kami menang melawan Persela di Makassar dan Srwijaya di Palembang plus imbang dengan Barito di Banjarmasin," ungkap Coklat.

Sul Daeng Kulle juga merujuk fakta minor Robert Alberts dan skuatnya sampai pada pekan ke-10.

"Sampai saat ini ada dua target yang gagal dicapai PSM, yakni sapu bersih di kandang (kalah melawan Persela) dan tidak bisa memenuhi target 12 poin pada pekan keenam sampai ke-10 (PSM hanya meraih delapan poin). Data ini bisa jadi rujukan manajemen untuk mengevaluasi tim," beber Sul Daeng Kulle.

Video Populer

Foto Populer