Sukses


5 Fakta Seru Super Soccer Futsal Battle 2018

Bola.com, Jakarta - Rangkaian Super Soccer Futsal Battle 2018, yang sudah dimulai sejak pertengahan Agustus 2018, telah rampung. Secara prestasi, hal itu ditandai dengan munculnya Kerambah FA sebagai juara pada edisi kedua event futsal yang menggunakan lapangan berstandar internasional ini. 

Kerambah Futsal, tim yang lolos ke grand final Super Soccer Futsal Battle 2018 dari area Jakarta, menjadi yang terbaik setelah menang melalui drama adu penalti atas Al Falah, tim asal Tangerang, di pertandingan puncak grand final Super Soccer Futsal Battle 2018 di Mall Taman Anggrek, Jakarta Barat, Minggu (14/10/2018).

Tim futsal asal Kampung Pedurenan, Kelurahan Jatiluhur, Kecamatan Jatiasih, Bekasi, itu memulai kiprah melalui babak eliminasi regional Depok. Kerja keras mereka lunas setelah lolos ke final area Jakarta, di Lapangan Blok S, Jakarta Selatan, pada 14-16 September 2018.

Saat itu Kerambah Futsal menjadi yang terbaik di final area Jakarta dan lolos sebagai satu dari 16 tim yang layak bersaing di grand final. Kerambah membuktikan menjadi yang terbaik pada fase puncak tersebut.

Pemain Kerambah FC melakukan selebrasi usai mengalahkan Al-Falah pada laga Grand Final Futsal Battle di Mall Taman Anggrek, Jakarta, Minggu (14/10). Kerambah FC juara melalui adu penalti. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Sejak 2017, Super Soccer Futsal Battle mampu menghadirkan sebuah turnamen dengan standar lapangan internasional. Seperti diungkapkan oleh Joko Pramudji, Direktur Roro Jonggrang, event organizer yang menggelar turnamen futsal tersebut, pihaknya ingin Super Soccer Futsal Battle menjadi sebuah turnamen futsal besar di Indonesia yang menerapkan standar lapangan internasional.

Begitu banyak hal luar biasa yang terjadi selama dua bulan penyelenggaraan Super Soccer Futsal Battle 2018 berlangsung, dari babak penyisihan hingga ke grand final yang baru saja melahirkan juara baru. Bola.com merangkum 5 keseruan yang terlihat dalam kegiatan Super Soccer Futsal Battle 2018.

 

2 dari 6 halaman

Menyulap Ruang Publik Menjadi Venue Futsal Berstandar Internasional

Ketika menggelar edisi perdana Super Soccer Futsal Battle pada 2017 silam, panitia kegiatan menggelar fase grand final di sebuah taman yang dekat pusat perbelanjaan. Hal tersebut membuat pengunjung dari pusat perbelanjaan pun tertarik untuk sekadar mampir dan melihat kegiatan futsal tersebut.

Kini Super Soccer Futsal Battle 2018 pun digelar dengan menggunakan ruang publik sejak final area yang digelar pada 14-16 September di Jakarta, 21-23 September di Bekasi, dan 28-30 September 2018 di Serpong.

Lapangan Blok S di kawasan Jakarta Selatan menjadi ruang publik pertama yang disulap menjadi area pertandingan futsal dengan standar ukuran lapangan internasional. Kawasan yang terkenal dengan pujasera kuliner itu menjadi arena futsal yang dilengkapi dengan panggung musik dan sejumlah permainan menghibur bagi para pengunjung.

Tak sampai di situ saja, final area di Bekasi dan Tangerang pun digelar di ruang publik yang sangat ramai ketika akhir pekan. Summarecon Mall Bekasi dan Serpong menjadi pilihan untuk menggelar turnamen futsal dengan standar lapangan internasional tersebut. Keramaian dua pusat perbelanjaan besar di Bekasi dan Serpong itu pun membuat final area Super Soccer Futsal Battle 2018 itu menjadi sangat semarak.

Pemain Doby MCW Banten saat pertandingan melawan Surya Futsal pada laga Super Soccer Futsal Battle di Summarecon Mall Serpong, Sabtu (29/09/2018). Doby MCW Banten takluk 2-8 dari Surya Futsal. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

“Betapa sulitnya memiliki lapangan futsal dengan standar internasional di Indonesia, dan kami menerapkannya di final area dan grand final dengan menyulap ruang publik menjadi lapangan futsal berstandar internasional,” ujar Joko Pramudji.

Puncaknya adalah ketika area parkir motor di depan pintu utama Mall Taman Anggrek diubah menjadi venue pertandingan futsal pada 13 dan 14 Oktober 2018. Dengan membangun lapangan berstandar internasional yang ditutupi dengan tenda besar di lahan parkir tersebut, akhirnya banyak pengunjung penasaran menyaksikan pertandingan futsal, atau sekadar jalan-jalan sore dan menikmati permainan-permainan yang disediakan.

Satu hal yang menarik, kegiatan Super Soccer Futsal Battle 2018 ini telah berhasil menggabungkan konsep pecinta olahraga futsal dengan pengunjung area publik di Jakarta untuk menikmati suguhan yang menarik di akhir pekan.

3 dari 6 halaman

Hadirnya Pecinta Futsal dan Penikmat Musik dalam Satu Event

Kehadiran panggung musik di kegiatan Super Soccer Futsal Battle 2018 tak hanya sekadar menjadi hiburan di tengah pertandingan futsal. Panitia pun menggelar sebuah kegiatan bertajuk Band Battle yang diikuti sekitar 36 grup band sejak final area di Lapangan Blok S, Summarecon Mall Bekasi, dan Summarecon Mall Serpong.

Total ada 10 band terbaik yang melangkah ke grand final yang digelar di Mall Taman Anggrek. Satu hal yang menarik, para penonton pertandingan futsal bisa menikmati pertandingan dengan latar lagu-lagu yang dilantunkan para peserta band battle.

Roy Jeconiah, seorang vokalis ternama Indonesia yang pernah tergabung dalam grup band Boomerang, menjadi juri tetap dalam kegiatan band battle. Roy merasa sangat senang melihat futsal dan musik dipersatukan dalam satu tempat, di mana keduanya memang memiliki daya tarik terhadap penggemarnya masing-masing.

Band Naif meramaikan acara penutupan Grand Final Futsal Battle di Mall Taman Anggrek, Jakarta, Minggu (14/10). Acara kompetisi futsal tahunan ini berlangsung meriah. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

“Ini event yang sangat luar biasa karena konsep olah raga dan musik itu memang sangat dekat. Saya sendiri suka olah raga, seperti jogging atau naik sepeda. Saat itu kalau tidak sambil mendengarkan musik rasanya ada yang kurang. Konsep seperti ini, olah raga futsal dan digabung dengan band, keduanya adalah festival yang bisa menjaring banyak orang. Ini adalah sesuatu yang berbeda dalam menjaring bakat-bakat di bidangnya masing-masing dalam kegiatan ini,” ujar Roy Jeconiah kepada Bola.com, di Mall Taman Anggrek.

“Banyak band yang bagus di sini, bahkan juga banyak band bagus yang tidak lolos ke grand final. Jadi yang tampil di grand final adalah yang terbaik dan semoga ini menjadi lompatan yang bagus buat peserta band battle ke depannya,” lanjut Roy.

Dari 10 band yang tampil di grand final, juri memberikan predikat terbaik kepada Rumah Senyum sebagai juara band battle, dan VRTF serta Anima 4 Black sebagai peringkat kedua dan ketiga dalam band battle.

Musisi Indonesia, Ipang Lazuardy, saat menjadi bintang tamu di final area Jakarta Super Soccer Futsal Battle 2018 di Lapangan Blok S, Jakarta Selatan, Minggu (16/9/2018). (istimewa)

Selain itu, para penggemar musik pun tak ragu untuk hadir dan melihat band-band kesayangan mereka tampil, baik band peserta maupun band tamu yang sengaja diundang, seperti Ipang Lazuardi dan The Sigit di final area maupun Naif yang melantunkan delapan lagu hits di grand final yang digelar di Mall Taman Anggrek.

Bahkan Ipang Lazuardi yang menjadi bintang tamu di fase final area Jakarta pada September lalu sempat mengaku tertantang untuk bisa menciptakan lagu bertemakan futsal setelah terlibat dalam kegiatan yang menggabungkan antara futsal dan musik tersebut.

4 dari 6 halaman

Kampanye Suporter Damai di Panggung Music Battle

Kehadiran panggung musik yang menjadi arena band battle pun bisa dimanfaatkan untuk para peserta dalam mengekspresikan pemikiran mereka. Satu yang menarik adalah kehadiran peserta band battle, The Jhony.

Grup band yang tampil pada hari pertama grand final di Mall Taman Anggrek, Sabtu (13/10/2018), itu muncul dengan menggunakan t-shirt berwarna hitam dan vest berbahan jins. Satu yang menarik ketika mereka melepas vest tampak ada empat logo klub besar Indonesia, Persija Jakarta, Persib Bandung, Arema FC, dan Persebaya Surabaya.

Saat di tengah aksinya menyanyikan lagu dari legenda Betawi, Benyamin Sueb, vokalis The Jhony mengungkapkan alasan menggunakan atribut keempat klub tersebut, di mana ada rasa sedih karena rivalitas suporter klub telah memakan korban jiwa.

Peserta Band Battle, The Jhony, memperlihatkan t-shirt kampanye perdamaian yang mereka kenakan dalam event Super Soccer Futsal Battle 2018 di Mall Taman Anggrek, Jakarta Barat, Sabtu (13/10/2018). (Bola.com/Benediktus Gerendo Pradigdo)

“Saya menyukai sepak bola, dan seperti kita tahu bahwa baru saja ada insiden suporter Persija meninggal karena oknum yang tidak bertanggung jawab. Oleh karena itu kami melakukan kampanye perdamaian sembari bermain musik di sini,” ujar lead guitar The Jhony, Rangga, yang mengaku merupakan penggemar Persib Bandung meski lahir, dibesarkan, dan tinggal di Jakarta.

Bagi Rangga kegiatan Super Soccer Futsal Battle yang digabungkan dengan Band Battle telah memberikan ruang bagi anak-anak muda untuk bisa berkreativitas sesuai keinginannya masing-masing, baik yang berolahraga maupun yang senang bermusik.

“Jujur ini baru pertama kali bagi The Jhony melihat turnamen futsal dan perlombaan band menjadi satu. Namun, ternyata konsep ini menarik. Acara seperti ini harus lebih banyak digelar agar bisa menampung kreativitas anak-anak muda,” ujarnya.

5 dari 6 halaman

Momen Pemain Pro Menjaga Kondisi saat Libur Kompetisi

Setiap turnamen futsal digelar tentu dengan tujuan yang baik. Begitu pun Super Soccer Futsal Battle 2018 yang menghadirkan 480 tim dari seluruh Jabodetabek sejak babak eliminasi. Satu hal yang juga menarik adalah setiap tim dipersilakan untuk menggunakan maksimal dua pemain futsal profesional.

Banyak tim yang bertanding pun mencoba untuk memaksimalkan aturan tersebut dengan mengajak pemain profesional bergabung demi memperbesar peluang tim mereka melangkah jauh di turnamen ini. Selain itu, aturan penggunaan pemain profesional tersebut pun memiliki pengaruh positif kepada para pemain.

Selain karena para pemain futsal lain termotivasi dengan keberadaan pemain-pemain pro, di mana beberapa merupakan idola dari pemain yang bertanding, Super Soccer Futsal Battle 2018 ini menjadi momen bagi pemain pro tersebut untuk bisa menjaga kondisi ketika kompetisi Pro Futsal League tidak bergulir.

Pemain Kerambah FC berusaha melewati pemain Al-Falah pada laga Grand Final Futsal Battle di Mall Taman Anggrek, Jakarta, Minggu (14/10). Kerambah FC juara melalui adu penalti. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

“Apa pun kompetisi yang digelar, pasti memberikan dampak yang bagus kepada pemain. Atlet yang ingin terjung ke level Asia harus memiliki jam terbang bermain yang cukup banyak. Kompetisi liga futsal profesional di Indonesia hanya sekitar enam bulan dan setelah itu mereka tidak latihan karena sesi latihan hanya menjelang kompetisi,” ujar Joko Pramudji.

“Jadi hadirnya kompetisi ini ya untuk bisa menjadi siasat bagi mereka yang tampil di kompetisi pro agar bisa menjaga kondisi fisik dan keterampilan mereka agar tidak menurun drastis karena jadwal kompetisi yang tengah berhenti. Satu hal yang menarik, pemain amatir di sini bisa mengimbangi pemain pro,” lanjutnya.

 

6 dari 6 halaman

Ketatnya Grand Final, Bukti Kualitas Tim yang Bersaing

Pendapat Joko Pramudji soal pemain amatir yang bisa mengimbangi pemain pro di Super Soccer Futsal Battle 2018 memang terlihat di babak empat besar dan pertandingan puncak grand final yang digelar di Mall Taman Anggrek, Minggu (14/10/2018).

Dalam pertandingan empat besar; Adira FC kontra Al Falah atau AFN Bogor versus Kerambah FC, pertandingan berjalan sangat sengit. Hasilnya, Al Falah dan Kerambah FA lolos ke partai puncak setelah memenangi pertandingan melalui drama adu penalti.

Sebelum laga final dimulai, Adira FC dan AFN Bogor saling berebut tempat ketiga. Pertandingan pun berjalan sengit. Namun, ketika hanya tertinggal 2-3 dari AFN, Adira melakukan kesalahan besar dengan menerapkan powerplay. Hasilnya justru AFN berhasil mencetak gol ke gawang kosong milik Adira FC dan skor berakhir 6-3 untuk kemenangan tim asal Bogor itu.

Sementara itu, pertandingan puncak antara Kerambah Futsal kontra Al Falah tak kalah sengit. Kedua tim saling memperlihatkan kemampuan teknis individu dan kerja sama tim yang sangat baik dalam sepanjang pertandingan.

Pemain Al-Falah berebut bola dengan pemain Kerambah Futsal pada Grand Final Futsal Battle di Mall Taman Anggrek, Jakarta, Minggu (14/10). Acara kompetisi futsal tahunan ini berlangsung meriah. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Namun, sayangnya tak ada satu gol pun tercipta selama 2x20 menit pertandingan berlangsung. Kerambah FA pun baru berhasil menjadi juara di grand final Super Soccer Futsal Battle 2018 setelah memenangi drama adu penalti.

Hamzah, seorang pemain dari klub futsal profesional, Halus FC, merasa tidak ada perbedaan yang begitu besar antara pemain berstatus profesional dan pemain amatir di Super Soccer Futsal Battle 2018. Menurutnya, semua tergantung kepada kerja keras para pemain itu sendiri ketika tengah bertanding.

“Sebenarnya tidak ada pengaruh apakah mereka pemain pro atau bukan. Intinya adalah apakah mereka bekerja keras saat bertanding? Jika pemain pro tidak bertanding dengan kerja keras juga sama saja, dan akan lebih baik pemain amatir yang bekerja keras sepanjang pertandingan untuk bisa menang. Yang penting mau bekerja keras,” ujar Hamzah.

Video Populer

Foto Populer