Sukses


Menurut Pelatih PSM, Pengaturan Skor di Indonesia Sudah Berlangsung Lama

Bola.com, Makassar - Pelatih PSM Makassar, Robert Alberts, kembali buka-bukaan perihal kasus pengaturan skor di Indonesia. Menurut Robert, tindakan kotor itu sudah berlangsung lama di Indonesia.

"Saya pernah mengalaminya sejak bertahun-tahun lalu. Berkali-kali sejumlah oknum menghubungi saya. Dia malah kerap meminta saya untuk menurunkan pemain tertentu pada partai berbeda," kata Robert seusai memimpin latihan Juku Eja di Stadion Andi Mattalatta Mattoangin, Makassar, Kamis (6/12/2018).

Tetapi, Robert menegaskan ia tidak pernah mau menanggapi atau memenuhi permintaan sang oknum.

"Sampai saat ini oknum itu masih berkeliraan di sepak bola Indonesia. Tapi, khusus di PSM, saya jamin tidak ada pengaturan skor karena sejak saya kembali menangani klub ini pada 2016, saya langsung memproteksi pemain," tutur Robert.

Sebelum ke PSM, Robert pernah membawa Arema Indonesia juara Liga Super Indonesia 2009-2010. Setelah itu, pelatih asal Belanda ini berlabuh di Makassar musim berikutnya. Namun, Robert memilih mundur setelah PSM hengkang ke kompetisi tandingan saat itu, Indonesia Premier League (IPL).

Menurut Robert, praktik pengaturan skor bukan hanya terjadi di Indonesia. "Ketika saya melatih klub di Malaysia dan Singapura, hal seperti itu juga terjadi. Oknum pengatur skor langsung menghubungi pemain. Di Thailand sedikit berbeda, pemain agak jujur, perangkat lainnya yang bermain," jelas Robert.

Khusus musim ini, Robert tidak terang-terang mengungkapkan keyakinannya terkait pengaturan skor. "Tapi, saya dengar baru-baru ini ada pemain Sriwijaya mengaku ditawari uang ratusan juta oleh oknum pengatur skor," ucapnya.

Robert menambahkan, oknum pengatur skor di Indonesia terus melakukan berbagai cara untuk mendekati pemain. "Tapi, saya sudah banyak belajar tentang hal ini. Jadi, saya sudah tahu cara untuk melindungi pemain dari oknum seperti itu," tegas Robert Alberts.

Video Populer

Foto Populer